Setelah Gerald meninggalkanku dan Melati, aku harus berhadapan dengan Melati yang sepertinya ingin menyerang ku kembali. Posisi yang siap menyerang, membuat siapa pun yang melihatnya juga akan bersiap untuk bertahan.
Benar saja, ketika aku dalam posisi bertahan dan mengedipkan kedua mataku, dia langsung maju dan menyerang ku. Sontak aku terkejut melihatnya dan aku harus bertahan semaksimal mungkin menghindari serangannya.
Lalu aku mencoba menjauh darinya untuk mencoba membujuk Melati agar tidak menyerang ku. Tapi, aku sama sekali tidak dikasih kesempatan untuk mengatakan hal itu. Dia terus menerus menerjang dan menyerang ku dengan gesit.
“Cukup hentikan Mel, gua gak mau nyerang lu!”
Namun Melati tidak mendengarkan ku dan terus saja menyerang ku dengan begitu antusias. Dengan terpaksa, aku harus bertahan dan menghalau semua serangan darinya sembari terus mengatakan untuk berhenti menyerang.
"Sebenarnya ada apa dengan dia? Apakah dia sedang di cuci otaknya?" gumamku dalam hati.
Jika memang benar Melati di cuci otaknya, maka aku harus menyadarkan kembali dia.
“Melati ingat gak waktu gua, lu sama Mawar masih terjebak di sekolah?" tanyaku sembari menghindari serangan.
"... Gua bilang pada kalian kalo gua akan berusaha untuk membawa kalian ketempat yang lebih aman.” lanjut ku yang juga terus menghindar semua serangan darinya.
Tampaknya, Melati tidak menghiraukan perkataan yang keluar dari mulutku. Dia terus menerus menyerang ku.
“Terus juga waktu di ruang tata boga, lu berdua sangat kocak sandi yang kalian buat...” ujarku.
“Apa lu udah gak inget itu semua? Melati...!”
Ternyata semua ucapan dariku tidak berpengaruh kepadanya. Entah apa yang ditanamkan oleh Gerald. Namun yang pasti, Melati sudah sangat sulit untuk di sadarkan lewat ingatan.
Terpaksa aku harus mengalahkan dia dan menghilangkan cucian otak dari Gerald agar melalui media penghilangan hipnotis.
Walaupun aku mengatakan harus mengalahkan dia, namun itu tidaklah mudah. Aku hampir saja kewalahan melawannya. Dia sangatlah lincah, sehingga aku kesulitan untuk membalas semua serangannya.
"Apa mungkin sewaktu dia di suntik, itu adalah serum yang sama dengan yang diberikan kepadaku dulu?" gumamku bertanya-tanya perihal kekuatan Melati yang berlipat-lipat kuat dibandingkan sebelumnya.
Ketika aku menghadapi Melati, aku sambil melihat ayahku yang sedang dikeroyok. Ternyata ayah berhasil memukul mundur kedua cewek itu. Sementara para cewek itu terdesak hingga mundur dan mengenai tembok.
Lalu aku menoleh ke arah Gerald untuk melihat apa yang akan dia lakukan. Wajahnya berubah menjadi sangat kesal dan langsung bergabung mengeroyok ayah.
Dengan Gerald yang ikut menyerang ayah, membuatnya terdesak dan hampir saja kalah. Rupanya, kekuatan Gerald seperti kekuatanku. Itu terbukti, sewaktu dia menyerang secara tiba-tiba.
"Apa mungkin dia sama dengan gua?" gumamku yang mengira kalau Gerald juga sepertiku, si manusia super.
Ayahku yang hanya manusia biasa, menjadi kewalahan menghadapi mereka bertiga sekaligus. Formasi dari Gerald dan duo cewek itu sangat baik sehingga hampir membuat ayahku kalah melawan mereka.
Aku harus segera membantu ayah yang sedang kewalahan melawan mereka bertiga.
*Burgh!*
Aku terkena tendangan keras dari arah samping kananku. Aku lupa kalau aku juga sedang menghadapi Melati yang sekarang berbeda dengan yang dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Virus Injection Blood [END] ✓
Science FictionMenceritakan Retno beserta kedua teman ceweknya, Mawar dan Melati, mencari cara untuk bisa ke tempat perlindungan yang terbesar di daerah Jakarta, GBK (Gelora Bung Karno). Sebelumnya, Retno yang terjebak di ruang UKS sendirian dan terkunci dari luar...