Bab VI

15K 711 48
                                    

Aletta telah selesai mengerjakan kewajibannya sebagai istri yaitu menyiapkan sarapan dan merapikan rumah. Dan sekarang Aletta telah siap untuk pergi dengan alasan berangkat ke kantor padahal untuk bertemu dengan sahabatnya yang bekerja sebagai seorang dokter untuk menanyakan keluhannya beberapa hari ini.

Aletta langsung menuju dimana Suami dengan calon madunya berada untuk pamit. Ternyata mereka berdua sedang duduk santai di halaman belakang. Segera Aletta menghampiri calon suami istri tersebut.

" mas Aletta ke kantor ya " ucap Aletta sambil tersenyum, menampakkan lesung pipi yang terdapat di kedua pipinya.

Reino langsung membalas senyuman sang istri yang terlihat sudah rapi dengan setelan kantornya. Sedangkan Feby langsung tersenyum.

" iya Aletta. Jangan lupa sebentar siang temani Feby menyiapkan pernikahan kami " sambil menatap Aletta dengan tersenyum.

" iya mas. Nanti kalau Aletta sudah selesai, Aletta langsung menjemput mbak Feby di kantor mas kan? " tanya Aletta sambil tersenyum.

" iya Aletta, pokoknya mas percayakan acara semua, sama kalian berdua " kata Reino sambil tersenyum.

" aku pergi mas "

" aku pergi mbak " kata Aletta sambil tersenyum dan langsung meninggalkan Reino dengan Feby di tempat mereka.

Aletta segera melajukan mobilnya menuju rumah sakit dimana sahabatnya, Windi saat ini sedang ada jam praktek.

Sepanjang perjalanan Aletta hanya memikirkan nasibnya kedepan seperti apa setelah Reino menikah lagi dengan wanita yang sangat suaminya sayangi melebihi apapun.

Akhirnya Aletta telah sampai di Rumah Sakit, dan segera masuk ke dalam ruangan Windi yang terletak di lantai dua rumah sakit yang sudah di bangun 10 tahun yang lalu.

" selamat pagi sus. Saya ingin bertemu dengan dengan dokter Windi? " tanya Aletta kepada salah satu suster jaga di ruangan Windi.

Dengan tersenyum suster yang bername tag Nani menjawab " selamat pagi ibu. Apa ibu yang bernama ibu Aletta? "

Aletta menjawab kembali pertanyaan suster tersebut " iya suster, saya yang bernama Aletta "

" silahkan masuk ibu " ucap suster mengantarkan Aletta sampai ke depan pintu ruangan dimana Windi memeriksa pasiennya.

" terima kasih sus " ucap Aletta sampai tersenyum.

TOK... TOK... TOK..

" masuk! " teriak Windi dari dalam ruangan.

" pagi Win " ucap Aletta sambil masuk ke dalam ruangan.

" pagi kesayangan aku, bagaimana keadaanmu? " kata Windi sambil menghampiri Aletta yang berjalan menuju ke meja kerja Windi.

" pagi beb. Keadaanku kurang baik " jawab Aletta sambil menunduk.

Windi mengajak Aletta duduk di sofa yang sudah tersedia di dalam ruangan Windi.

" cerita Aletta. Sejak kapan kamu menyembunyikan semua yang terjadi dalam hidupmu kepadaku? " tanya Windi sambil memeluk sahabat sejak mereka sama-sama duduk di bangku menengah atas. Tetapi karena pekerjaan masing-masing, mereka jarang bertemu.

" mas Reino akan menikah lagi Win " ucap Aletta sambil menangis.

" serius kamu Aletta! Dengan siapa Aletta " ucap Windi sambil menatap mata Aletta yang tidak terlihat sama sekali kebohongan yang dia ucapkan.

" mbak Feby Win " ucap Aletta sambil sesekali menghapus air mata yang keluar membasahi kedua pipi merahnya.

" Feby? Mantannya mas Reino kan? " tanya Windi siapa Feby yang akan menjadi madu untuk sahabat yang sudah Windi anggap sebagai saudara kembarnya.

ALETTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang