Bab XXVIII

16.8K 785 75
                                    

Tak terasa kehamilan Aletta sudah jalan 8 bulan dan sidang perceraian Aletta dan Reino sudah hampir selesai. Dan besok adalah keputusan terakhir hakim tentang rumah tangga Aletta dan Reino. Inilah akhir cerita rumah tangga Aletta dengan suaminya.

Semenjak Aletta sudah tidak tinggal lagi bersama Reino dan Feby, sifat Reino berubah menjadi kasar dan pendiam dengan Feby. Sering kali Feby mendapatkan kekerasan yang dilakukan oleh Reino. Dan sekarang Aletta sudah tinggal di apartemennya. Sudah hampir satu bulan Aletta sudah kembali ke Jakarta. Dan hubungannya dengan Gerry semakin dekat, di tambah hampir setiap hari Gerry datang untuk melihat keadaan Aletta.

Aletta menghubungi Gerry untuk memintanya menemani Aletta berbelanja perlengkapan bayi. Gerry yang sudah pulang kantor langsung menuju ke apartemen Aletta yang memiliki waktu tempuh hampir satu jam jika keadaan jalan tidak ramai, jika ramai bisa sampai 2 jam di jalan. Untung saja keadaan jalan terbilang sepi, Gerry bisa lebih cepat sampai ke apartemen Aletta.

Sedangkan Aletta sedang mencatat apa saja yang harus Aletta beli dan di persiapkan untuk kelahiran putri kecil Aletta dan Reino. Aletta masih tidak menyangka bahwa semenjak berpisah dari Reino hidupnya lebih berwarna meski belum ada keputusan, tapi kebahagiaan itu nyata dengan kehadiran Gerry menggantikan posisi Reino sebagai suami dan ayah buat putri kecilnya.

Tidak lama Gerry datang dengan membawa minuman kesukaan Aletta setiap Reino pulang kantor.

" cepat banget Gerry? " tanya Aletta tumben Gerry datang cepat.

" entah, jalan tumben sepi " ucap Gerry sambil tersenyum. Dan kebiasan Gerry saat bertemu Aletta, langsung mencium perut Aletta dan sedikit berbicara dengan calon putrinya.

Mereka langsung menuju ke mall untuk mencari perlengkapan bayinya. Sepanjang perjalanan Aletta dan Gerry sangat bahagia karena sebentar lagi anak Aletta akan lahir. Mereka sudah sampai di mall terbesar. Aletta dan Gerry langsung menuju store khusus untuk perlengkapan bayi. Aletta mencari-cari perlengkapan yang belum ada di rumah.

Tanpa sengaja Aletta kembali di pertemukan oleh dua orang yang telah membuat hatinya sakit. Tapi terlihat sekali perbedaan Reino yang dulu dan sekarang. Terlihat sekali Reino sedikit tidak memperdulikan Feby yang sibuk mencari-cari perlengkapan bayi, beda dengan Gerry yang ikut mencari apa yang Aletta cari.

Saat Aletta dan Gerry menuju ke kasir, ternyata Reino melihat Aletta dan segera berlari menemui Aletta dan Gerry.

" bagaimana kabarmu dan anak kita? " tanya Reino sambil tersenyum.

" baik kami berdua, kalian bagaimana kabarnya ?  " tanya Aletta.

" kami baik " ucap Reino ketus.

Dan Reino terlihat sangat tua, seperti orang yang terlalu banyak masalah. Aletta melihat kantung mata Reino yang sangat lebar. Tak lama Feby datang sambil tersenyum kepada Aletta dan Gerry.

" udah berapa bulan dek ? " tanya Feby sambil mengelus perut Aletta.

" 8 bulan mbak, mbak sendiri sudah berapa bulan? " ucap Aletta sambil tersenyum dan bingung mengapa perut Feby tidak terlihat menonjol seperti wanita hamil pada umumnya.

Feby langsung menunduk. " aku keguguran dek " ucap Feby sendu.

" turut berduka cita ya mbak " ucap Aletta sambil memeluk Feby.

" makasih dek, itu sebabnya mas Reino berubah terhadapku " ucap Feby jujur dengan rumah tangganya.

" jangan menyerah mbak, kan nanti bisa program lagi " ucap Aletta menyemangati Feby, karena Aletta tidak mau Feby merasakan apa yang pernah Aletta rasakan, bagaimanapun Aletta sudah menganggap Feby seperti kakaknya sendiri.

" doakan kami berdua terus ya dek, agar cepat kami menyusul " ucap feby dengan sendu.

Aletta langsung mendekati Reino. " mas, jangan pernah lakukan yang pernah mas lakukan sama aku, mas lakukan sama mbak Feby, cukup aku mas " ucap Aletta sambil menatap Reino.

" mas mulai merasa kehilanganmu Aletta " ucapan Reino terdengar oleh Feby dan seketika Feby menangis.

Aletta langsung memeluk Feby. " mas, aku mohon lupakan aku mas, sekarang kita sudah memiliki jalan masing-masing, mas dengan rumah tangga mas bersama Feby, dan Aletta berjuang untuk anak kita " ucap Aletta sambil tetap memeluk Feby.

" mas akan lakuin semua kemauanmu Aletta " ucap Reino dengan sendu.

Sedangkan Gerry sibuk dengan belanjaan Aletta yang sedikit banyak menguras tenaga.

" mbak sekarang harus banyak-banyak istirahat, biar cepat hamil lagi " ucap Aletta sambil tersenyum.

Akhirnya mereka berpisah dengan tujuan masing-masing. Aletta melanjutkan jalan-jalan bersama Gerry, sedangkan Feby dan Reino melanjutkan untuk mencari sepatu untuk Reino bekerja. Tak pernah lepas gandengan tangan Gerry terhadap Aletta, sangat terlihat sayangnya Gerry dengan Aletta.

setelah semua selesai, Aletta dan Gerry langsung menuju ke rumah mama mertua Aletta karena barusan Aletta dapat pesan SMS dari mama Reino untuk malam malem keluarga. Aletta dan Gerry hanya 15 menit sudah berada di kediaman orang tua Reino. Mereka langsung masuk dan menyalami semua yang berada di dalam ruang, ternyata Feby dan Reino sudah berada diluar dirumah mertua Aletta.

Setelah semua berkumpul, mereka langsung menuju ke ruang makan makan untuk makan malam bersama. Hanya ada dentungan suara sendok dan garpu yang bersentuhan dengan piring. Setelah semua selesai makan dan langsung menuju ke ruang tamu, Aletta langsung ke dapur untuk bersih-bersih. Dan semua sudah selesai, Aletta langsung bergabung di ruang tamu.

" gimana kandunganmu Aletta? " tanya papa Aletta dengan bahagia bahwa sebentar lagi ia akan menjadi kakek.

" sehat papa " ucap Aletta sambil tersenyum.

" kapan rencananya lahiran nak ? " tanya papa Aletta.

" perkiraan dokter awal bulan depan pa " ucap Aletta dengan bahagia.

Aletta dan Gerry memutuskan untuk pulang, karena besok harus ke pengadilan untuk sidang terakhir putusan, Aletta dan Gerry harus datang lebih pagi. Kali ini, Aletta tidak pergi sendiri, ditemani Gerry, mama, papa dan ayah bunda selaku calon mantan mertua Aletta.

" sampai ketemu besok mas di pengadilan " ucap Aletta membuat Reino seketika menunduk. Karena kalakuannyalah, Reino kehilangan wanita yang begitu mulai menghiasi hidupnya.

" baik Aletta " ucap Reino sendu.

Mereka meninggalkan kediaman orang tua Reino menuju ke apartemen Aletta. Dan Gerry sempat mengatakan bahwa Gerry mencintai Aletta. Seketika itu Aletta tersenyum kepada Gerry, dengan tidak menjawab ucapan Gerry. Aletta tahu bahwa Gerry mencintainya, tapi Aletta belum bisa mengatakan bahwa ia mencintai Gerry dengan suatu alasan yang mungkin bisa di terima oleh Gerry. Tetapi Gerry tetap menunggu Aletta.

Akhirnya mereka sudah sampai apartemen Aletta, Gerry mengantarkan Aletta sampai pintu Apartemen Aletta dan Gerry langsung pulang.

" bee aku langsung pulang ya, kalau ada-apa langsung hubungi aku bee " ucap Gerry sambil mencium kening Aletta.

" iya Gerry " ucap Aletta sambil tersenyum.

Gerry langsung mensejajarkan wajahnya dengan perut Aletta yang besar. " papa pulang ya sayang, besok papa datang lagi " ucap Gerry sambil mencium perut Aletta.

" hati - hati papa sayang " ucap Aletta dengan menirukan suara anak kecil.

Gerry langsung melambaikan tangannya dan Aletta langsung masuk kamar apartemennya dan beritirahat. Sedangkan Gerry melajukan mobilnya untuk pulang ke rumahnya, sepanjang perjalanan Gerry hanya memikirkan Aletta. Gerry tetap berjuang untuk tetap bersama Aletta.

ALETTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang