BAB XI

11.4K 822 122
                                    

Aletta baru saja sampai dirumah, ternyata suami dan madunya belum pulang. Segera Aletta berbenah diri dan langsung beristirahat.

" Aletta ! " panggil Reino dari dari lantai bawah.

Aletta langsung keluar dari kamarnya, ternyata suaminya sudah pulang.

" ada apa mas " tanya Aletta sambil tersenyum.

Tiba-tiba terdengar Feby memanggil nama Reino dari kamar.

" aku ke kamar dulu " ucap Reino sambil mengambil ponselnya dari meja.

" aku ikut mas " ucap Aletta sambil mengikuti Reino dari belakang.

Reino langsung duduk disamping Feby yang sedang mual-mual, sedangkan Aletta hanya berdiri di pintu kamar yang dulu tempatnya berkeluh kesah.

" kenapa sayang " tanya Reino sambil mengelus-elus punggung Feby.

" aku mual mas, terus kepalaku pusing banget " ucap Feby yang terlihat pucat.

" apa Feby hamil? Tandanya sama seperti dulu aku rasakan " ucap Aletta dalam hatinya.

" bawa ke rumah sakit aja mas, biar di periksa mas " ucap Aletta sambil tersenyum.

" kamu jaga rumah, aku antar Feby ke rumah sakit " ucap Reino sambil menggendong Feby dengan rasa khawatir.

" hati-hati mas " ucap Aletta sambil melihat anggukan Reino dari dalam mobil dan tak lama Reino langsung melajukan mobilnya.

Aletta kembali ke kamar untuk menguatkan hatinya.

" apa salahku mas! " ucap Aletta sambil melihat fotonya bersama Reino saat pemberkatan yang tersimpan di satu bingkai foto.

Hampir 3 jam Aletta menunggu kepulangan Reino dan Feby dari rumah sakit. Aletta ingin tahu apakah Feby hamil atau hanya kecapean. Tak lama Reino dan Feby pulang dengan wajah bahagia.

Aletta langsung menghampiri Feby sambil tersenyum " bagaimana mbak? "

" mbak hamil " ucap Feby sambil tersenyum.

" wah... selamat ya mbak, Aletta ikut bahagia "

" selamat ya mas, berarti mas harus fokus dengan mbak Feby " ucap Aletta sambil menahan sakit hatinya.

" aku tidak papa Aletta, mas Reino harus tetap adil " ucap Feby sambil mengelus punggung Aletta.

" jangan mbak, ini harapan mas Reino " ucap Aletta sambil menatap wajah Reino yang terlihat sangat bahagia atas kehamilan Feby.

" kamu juga istri mas Reino, anak yang mbak kandung juga akan menjadi anak kamu juga " ucap Feby sambil melihat wajah Aletta yang sangat pucat.

" makasih mbak, sebentar Aletta ambil ponsel dulu, mau kasih kabar keluarga mas Reino berita bahagia ini " ucap Aletta sambil mengambil ponselnya di ruang keluarga.

Saat Aletta menuju ke ruang keluarga, tiba-tiba perutnya terasa keram tetapi Aletta tetap menutupi kehamilannya entah sampai kapan.

" sabar nak, papa juga harus menjaga mama Feby yang sedang mengandung adekmu sayang, kan ada mama untuk kamu nak " sambil mengelus-elus rahim Aletta yang mulai membuncit.

Setelah Aletta menghubungi orang tua Reino, dan mengatakan bahwa besok akan berkunjung, Aletta segera menuju ke dapur untuk membuatkan teh hangat untuk Reino dan Feby dan mengantarnya ke kamar.

Tok.. tok.. tok..

" mbak Feby ini Aletta buatkan teh hangat " ucap Aletta dan balik pintu.

Ternyata yang keluar bukan Feby tetapi Reino " ini mas teh hangatnya " ucap Aletta sambil memberikan 2 gelas teh hangat.

" makasih Aletta " ucap Reino sambil tersenyum.

" mas bisa kita bicara sebentar? " tanya Aletta sambil menunduk.

" bisa, sebentar aku taruh dulu ke dalam " ucap Reino singkat.

" Aletta tunggu di ruang tamu ya mas " ucap Aletta sambil tersenyum.

" kenapa tidak di kamar Aletta? " tanya Reino.

" di ruang tamu aja mas, supaya kalau ada apa-apa sama mbak Feby mas bisa langsung lihat " ucap Aletta berbohong, padahal Aletta mencoba menjaga jarak antara Aletta dan Reino.

Aletta segera menuju ke ruang tamu dan disusul oleh Reino dari belakang. Aletta langsung duduk dan Reino juga duduk disamping Aletta. Namun, Aletta berpindah tempat duduk yang sedikit menjauh dari Reino.

" kenapa kamu pindah duduk? Biasanya kamu duduk di sebelahku " tanya Reino bingung dengan sifat Aletta yang tidak mau duduk disebelah Reino.

" tidak papa mas, Aletta lagi ingin duduk disini aja " ucap Aletta sambil tersenyum.

" jangan bohong sama mas Aletta, dulu Aletta tidak seperti ini, apa selama ini mas ada salah sama kamu? " tanya Reino sambil menatap Aletta yang tidak menatapnya.

" mas selalu adil sama Aletta " ucap Aletta sambil tersenyum.

" terus sekarang kenapa Aletta mengajak mas berbicara? " tanya Reino bingung.

" Aletta hanya ingin mas ceraikan Aletta dan mas fokus membangun rumah tangga bersama mbak Feby, Aletta sudah melihat mas sangat bahagia bersama wanita yang begitu mas cintai " ucap Aletta sambil menunduk.

" mas sudah pernah bilang, mas akan tidak akan pernah menceraikan istri mas " ucap Reino dengan nada meninggi.

" untuk apa mas mempertahankan Aletta, jika semuanya sudah ada di dalam mbak Feby, keinginan mas untuk memiliki keturunan sudah di hadirkan oleh mbak Feby mas " ucap Aletta sambil menangis.

" mas tidak pernah menuntut Aletta harus mengandung, mas akan tetap sabar sampai tuhan mengijinkan Aletta mengandung anak mas " ucap Reino sambil menatap Aletta dengan tajam.

" mas jangan berharap dengan Aletta mas, sekarang fokuslah dengan rumah tangga mas dengan mbak Feby " ucap Aletta sambil tetap menangis.

" mas tidak akan menceraikanmu " ucap Reino sambil mengusap-usapkan wajahnya.

" baiklah jika mas tidak bisa menceraikan Aletta, ijinkan Aletta tinggal di apartemen Aletta agar Aletta lebih dekat ke kantor " ucap Aletta dengan pelan.

dengan wajah penuh kemarahan Reino hanya diam. " mas, tetap tidak akan mengijinkanmu untuk pindah kesana, paham Aletta? " ucap Reino sambil berpindah tempat duduk disambil Aletta yang sama sekali tidak menatap wajah Reino.

" meski mas tidak mengijinkan Aletta untuk pindah, Aletta tetap pindah mas! " ucap Aletta sambil berdiri meninggalkan Reino yang masih terduduk di sofa.

Saat Aletta pergi pergi meninggalkan Reino, ternyata Reino mengejar Aletta. Tapi sayangnya, Reino terlambat, Aletta terlebih dahulu masuk ke kamar dan mengunci pintu. Dan dengan pikiran yang sangat kacau Reino kembali ke kamar Feby. Pikirannya melayang-layang dengan permintaan Aletta meninggalkan rumah mereka yang menjadi saksi bisu kehidupan mereka berdua.

ALETTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang