Bab XVII

13.1K 827 137
                                    

Aletta meninggalkan Gerry untuk menuju tempat dimana Aletta berjanji bertemu dengan Reino dan Feby. Aletta mencari-cari dimana mereka sekarang. ternyata Reino dan Feby sudah berbelanja diluan. Aletta menghampiri Reino dan Feby.

" mas.. mbak.. " tegur Aletta sambil tersenyum.

" Aletta, kok lama banget " tanya Reino sambil merangkul Feby di sampingnya.

" tadi ada yang dicari mas " ucap Aletta berbohong, padahal Aletta baru bertemu dengan lelaki yang sampai sekarang masih ada dalam rindunya.

" sudah dapat? " tanya Reino sambil mendorong trolly belanjaan.

" sudah mas " ucap Aletta sambil mencari beberapa barang yang ingin di bawa.

sekarang mereka sudah dalam perjalanan pulang menuju ke rumah. Hanya keheningan selama perjalanan, Aletta hanya fokus dengan ponselnya sedangkan Reino dan Feby fokus dengan cerita tentang kehamilan. Aletta berpikir mungkin dengan kepergiannya membuat Aletta bisa membuat kesakitan hatinya hilang.

" mas Aletta langsung ke kamar ya mas " ucap Aletta sambil mengangkat belanjaannya.

"sebentar mas ke kamarmu Aletta " ucap Reino sambil mengangkat barangnya ke kamar mereka.

" Aletta tunggu mas " ucap Aletta sambil menutup kamarnya.

aletta langsung membaringkan tubuhnya di tempat tidur. Aletta memandangi foto pernikahannya yang terpapang besar di dinding kamar Aletta. Entah di pikiran Aletta sekarang adalah bagaimana nasib rumah tangganya?

" sayang, besok kita sudah jauh dari papa nak, mama mohon kita kuat berdua ya sayang, papa juga sibuk sayang dengan kerjaannya, mama mohon jangan manja ya nak, kita berdua harus kuat " ucap Aletta sambil mengelus perutnya yang mulai sedikit besar.

Saat Aletta sedang memikirkan yang ada di otaknya, tiba-tiba Reino masuk tanpa permisi, seketika Aletta kaget dan sontak terduduk. Reino langsung duduk disamping Aletta.

Seketika, Reino memegang tangan Aletta dengan erat seperti tidak ingin ada perpisahan. " jujur mas belum siap berpisah dari Aletta " ucap Reino dengan kejujuran yang tersirat dari matanya.

Tapi tidak menggoyahkan keinginan Aletta sedikitpun. " mas, kan ada mbak Feby? " ucap Aletta dengan tersenyum.

" meski ada Feby, mas masih tetap belum siap berpisah dengan jarak yang sangat jauh " ucap Reino sambil menatap Aletta dengan sendu, tersirat ketidak inginan pisah dari Aletta.

" mas, Aletta disana bekerja bukannya untuk jalan-jalan, dan juga ini kesepatan mas fokus dengan rumah tangga mas bersama mbak Feby dan anak kalian " ucap Aletta dengan sangat berat tapi harus Aletta lakukan demi semuanya.

" mungkin ini karma buat mas, belum bisa adil terhadap istri-istri mas, terutama dengan Aletta sebagai istri mas " ucap Reino menundukkan kepalanya.

Aletta memberanikan diri menyentuh dada Reino dengan lembut. " jujurlah dengan Aletta, bahwa hati mas belum bisa menerima Aletta di kehidupan mas, kita sama-sama punya masa lalu,  mas punya masa lalu dengan mbak Feby begitupun Aletta punya masa lalu dengan kekasih Aletta, tapi Aletta mencoba mencintai mas dengan setulus hati tapi mas tidak menyadarinya. jujur berat bagi Aletta untuk berbagi suami dengan orang yang masih bertahta di hati mas, tapi disisi lain Aletta akan kalah jika mas tidak memberikan celah untuk Aletta masuk, sampai akhirnya Aletta merelakan mas menikahi wanita yang mas cintai melebihi apapun. Aletta paham, mas terpaksa dengan pernikahan ini, jika kelak hati mas masih belum terbuka dengan Aletta, lepaskan Aletta mas, jalani rumah tangga mas bersama mbak Feby tanpa adanya orang lain di dalamnya " ucap Aletta sambil menahan air matanya agar tidak keluar di hadapan Reino.

Reino sadar, dari awal pernikahan ini hanya Aletta yang berkorban, Reino hanya dengan cintanya dengan Feby. Reino tahu Aletta menahan sakit selama mereka memulai rumah tangga 5 tahun lalu, sampai akhirnya Reino menikahi wanita yang telah mencintai Reino jauh sebelum Aletta mencintainya atas permintaannya Aletta sendiri.

" maafkan mas, belum bisa memberikan cinta yang tulus untuk Aletta, ditambah lagi semenjak Feby mengandung disitu rasa cinta mas kembali utuh lagi. Entah mas kapan bisa membalas perjuanganmu yang sampai sekarang masih tetap bertahan dengan mas " ucap Reino dengan pelan.

Aletta tersenyum, meski hatinya tambah sakit. " Aletta sekarang bahagia mas mau tersenyum kembali tidak seperti sebelum menikah dengan mbak Feby, apalagi sekarang ada calon anak kalian, terlihat sekali kebahagiaan mas, Aletta merasakannya " ucap Aletta dengan sendu, mengetahui bahwa semua akan seperti ini.

" terima kasih sudah memberi mas kesempatan untuk menjadi seorang papa dan merasakan apa yang dirasakan para orang tua lainnya " ucap Reino tetiba memeluk Aletta dengan lembut.

" selalu mas, selama aku pergi jangan lupa kasih kabar apa aja mas, pokoknya sebelum mbak Feby melahirkan, harus hubungin Aletta, biar Aletta bisa minta ijin untuk datang melihat anak kalian " ucap Aletta sambil tersenyum melihat wajah suaminya yang terlihat sangat tampan. wajah yang lama tak pernah Aletta lihat dari jarak dekat seperti ini.

" itu anak kita juga Aletta, kamukan istri aku juga Aletta " ucap Reino sambil tersenyum.

Dalam hati Aletta yang terdalam. " ada anak kita di dalam rahimku mas, tapi maaf kamu belum bisa mengetahuinya, mungkin jika kelak dia sudah lahir "

" terima kasih mas, mengijinkan Aletta menganggap anak kalian menjadi anak Aletta juga " ucap Aletta  sambil memeluk suaminya yang mungkin akan tergantikan oleh Gerry mantan kekasihnya.

" malam ini, ijinkan mas tidur bareng kamu Aletta " ucap Reino sambil menatap intens Aletta.

" silahkan mas, kamar Aletta terbuka lebar buat mas " ucap Aletta sambil tersenyum manis, mengingat waktunya bersama suaminya hanya tinggal hitungan jam.

" oiya mas, mbak Feby sudah makan? ini sudah malam mas, biar Aletta panaskan makanan mas " tanya Aletta sambil melihat jam dinding menunjukkan pukul 7 malam.

" sebentar mas tanya sama Feby sebentar? " ucap Reino sambil meninggalkan Aletta yang masih duduk main ponsel kesayangannya.

Aletta dapat pesan dari mamanya bahwa mama sama papa dan kedua mertua Aletta akan nginap di rumah, supaya tidak telat mengantar Aletta ke bandara. Aletta langsung bergegas menemui Reino untuk memberitahu bahwa mama papa Aletta dan Reino akan menginap di rumah mereka.

" mas " panggil Aletta dari luar kamar.

sambil buka pintu, Reino tersenyum. " ada apa Aletta? " ucap Reino dengan halus.

" mama papa Aletta dan mas akan menginap disini, supaya tidak telat antar Aletta ke bandara " ucap Aletta sambil melihat Feby bergabung dan berdiri disamping Reino.

" tidak papa Aletta " ucap Reino dengan simple.

Aletta langsung ke dapur untuk memanaskan makan malam bagi mereka bertiga. Aletta sengaja beli untuk makan malam mereka dirumah. Setelah semua sudah siap Aletta langsung memanggil Reino dan Feby untuk makan. Tetap tidak ada perubahan, Reino tetap duduk di samping Feby. Tapi bagi Aletta, itu sudah biasa, dari sebelum Feby hadir, Reino tidak pernah duduk disamping Aletta. Makan malam yang sepi tanpa ada pembahasan supaya mereka bisa berbicara.

ALETTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang