Selama perjalanan Aletta hanya berkutat dalam pikiran semunya tentang bagaimana nasib rumah tangganya untuk kedepannya, ditambah lagi nasib anaknya yang sama sekali belum di ketahui oleh suaminya beserta keluarga Aletta dan Reino. Hanya butuh waktu 15 menit Aletta sudah sampai rumah yang terlihat ada beberapa mobil terparkir di depan dan area rumah mereka.
Ternyata keluarga Aletta dan Reino sudah berada di kediaman mereka. Aletta langsung memarkirkan mobilnya dan menuju ke dalam rumah untuk bergabung dengan keluarga Aletta dan Reino.
" mama.. "
" papa.. " panggil Aletta langsung memeluk orang tua yang selalu Aletta rindukan.
" bagaimana kabarmu sayang? " tanya papa Aletta sambil memeluk putri semata wayangnya tanpa rasa malu di depan keluarga Reino.
" kabar baik papa, papa bagaimana kabarnya? " tanya Aletta sambil tersenyum.
" papa kabar baik sayang " jawab papa Aletta dengan sayang.
" ayah.. "
" bunda.. "tegur Aletta sama mertua yang begitu sayang dengan Aletta sambil menyalami dan memeluk dengan hangat.
" Aletta sehat nak? " tanya papa mertua Aletta dengan sayang.
" sehat ayah, bunda sehat? " ucap Aletta dengan tersenyum manis.
" bunda sehat sayang " ucap mama mertua Aletta sambil memeluk menantu terbaiknya.
" sudah lama mama, papa, ayah, bunda sampai rumah? " tanya Aletta sambil berdiri dari tempat duduknya yang duduk di samping mama mertuanya.
" belum lama kok sayang, tapi papa sama mama pergi berbarengan sama mertuamu sayang " ucap papa Aletta sambil tersenyum.
" bener sayang, tadi kami pergi beriringan " sahut kembali papa mertua Aletta menyambung jawaban papa Aletta.
" ya sudah, Aletta ke dapur dulu untuk menyiapkan makan malam ya pa, yah, ,ma, bun " ucap Aletta sambil tersenyum dan membawa makanan yang dia pesan ke dapur untuk di hidangkan.
Tidak lama berselang, mama mertua Aletta menghampiri Aletta yang sedang memanaskan makanan. " Aletta, bunda mau tanya sama Aletta boleh? " tanya mama mertua Aletta dengan tidak mengagetkan Aletta yang sedang berada di dapur.
" boleh bunda.. " ucap Aletta sambil tersenyum dan memanaskan air di kompor.
" Aletta, bahagia dengan pernikahan seperti ini nak? " tanya mama mertua Aletta sambil mengelus-elus punggung Aletta dengan lembut.
" Aletta bahagia bunda, mengapa bunda menanyakan seperti ini kepada Aletta? " tanya Aletta merasakan kebingungan dengan pertanyaan mama mertuanya.
" bunda tahu perasaanmu sekarang nak, meski bunda tidak pernah berada di posisimu sekarang nak " ucap mama mertua Aletta sambil memendangin Aletta yang berusaha tersenyum.
" tidaklah bunda, Aletta bahagia kok bunda, dan juga ini permintaan Aletta agar mas Reino menikah dengan mbak Feby, dan juga sekarang mbak Feby juga sedang mengandung anak mas Reino dan cucu buat ayah sama bunda " ucap Aletta membohongi perasaannya, yang sebenarnya dirinya sangat kesakitan.
" bunda terima kasih sama Aletta masih mau bertahan dengan Reino, sedangkan bunda tahu Reino memperlakukan Aletta seperti apa? Aletta tidak usah menutupi kelakuan Reino terhadap Aletta, Reino itu anak bunda, yang lebih tahu Reino itu bunda, Aletta hanya tidak ingin bunda tahu bagaimana rumah tanggamu " ucap mama mertua Aletta dengan menatap Aletta yang sibuk menata makanan di meja makan untuk disajikan.
" Aletta yang harusnya bertema kasih bunda masih tetap mau menerima Aletta sebagai istri dari mas Reino anak bunda dan menjadi menjadi menantu bunda sama ayah, Aletta juga mau bunda sama ayah adil dengan mbak Feby, bagaimanapun mbak Feby tetap menantu mama, karena mbak Feby adalah istri mas Reino juga " ucap Aletta melirik mama mertuanya yang berada disamping Aletta sambil membantu Aletta.
" bunda kedepan sebentar, untuk bilang makanan sudah siap " ucap mama mertua Aletta sambil meninggalkan Aletta yang menunggu di ruang makan.
Tidak perlu lama Aletta menunggu diruang dapur, mereka semua sudah langsung menuju kursi masing-masing. Aletta duduk di samping mama mertuanya tidak duduk disamping Reino dan Feby, dan pada akhirnya Reino lebih memilih duduk disamping Feby, tetapi sesekali Reino menatap Aletta yang sama sekali tidak menatapnya. Hanya dentingan sendok dan gampu yang saling bersentuhan dan menghasilkan bunyi, karena fokus dengan makanan.
Setelah semua selesai, tinggallah Aletta sendiri sambil merapikan meja makan, sedangkan yang sudah berada diruang tamu untuk bercerita-cerita. Setelah semua selesai, Aletta segera menuju ke kamarnya untuk berbenah diri, dan Aletta kembali keluar kamar, tapi tidak bergabung dengan semuanya di ruang tamu, karena Aletta ini mbak Feby merasakan kebersamaan dengan keluarga, akhirnya Aletta menuju ke dapur dan duduk di depan pintu dapur yang langsung terhubung dengan garasi mobil.
" sabar ya nakku, mama bukan tidak mau semua tentang keberadaanmu, tapi mama lakukan ini semua demi kebaikan kita semua, kalaupun nanti kita tidak bersama papa lagi, mama janji akan mempertemukanmu dengan papa sayang, itu janji mama! " ucap Aletta dalam hati, meski saat ini Aletta cemburu, dengan kebersamaan keluarga bersama Feby.
terdengarnya namanya di panggil oleh suara yang tidak asing di telinga Aletta, suara mamanya. Aletta segera menghampiri jangan sampai mama melihat Aletta merenung.
" iya ma.. " jawab Aletta sambil berjalan menuju dimana suara itu ada.
" kamu dari mana sayang, kok tidak ikut bergabung di ruang tamu? " tanya mama sambil menatap Aletta penuh arti.
" tadi habis cuci piring ma, ini baru selesai ma " ucap Aletta dengan berbohong supaya wanita yang sangat dia jaga hatinya tidak tahu apa yang terjadi dengan rumah tangganya.
" ayo gabung sama papa dan mertuamu sayang " ucap mama sambil mengganggeng Aletta dengan sayang.
" baik ma " ucap Aletta sambil mengikuti mamanya ke ruang tamu untuk berkumpul dengan mertua dan papa.
Aletta langsung duduk disamping mamanya tanpa memperdulikan Reino yang sengaja memberikan jarak agar Aletta duduk disampingnya, tapi salah Aletta lebih memilih duduk disamping mamanya. Aletta membuat Reino marah, akibat kelakuan Aletta yang menghindar dari Reino.
" baiklah.. kami balik dulu ya sayang " ucap papa sambil berdiri dari tempat duduknya diikuti mama dari belakang.
Dan tak lama papa mertua Aletta pamit untuk pulang juga dan diikuti oleh mama mertua Aletta. " ayah sama bunda pamit juga ya nak " ucap papa mertua Aletta sambil tersenyum.
" jaga kesehatan ya Feby, jangan lupa makan " ucap mama sambil tersenyum.
" kamu juga Reino, harus jaga bener-bener kehamilan Feby, apapun keinginan Feby harus di lakukan, itu sebenarnya bukan keinginan Feby tapi keinginan Anak kalian " ucap kembali mama memberitahu Reino, tugas suami siaga.
mama mertua Aletta, tanpa Aletta sadar menatap Aletta yang terlihat beda tatapannya. Aletta menatap gerak-gerik perhatian mama kepada Reino dan Feby.
" Aletta, jangan lupa jaga kesehatan juga, jangan terlalu sibuk dengan pekerjaan Aletta, biar cepat kasih cucu juga buat bunda sama ayah dan mama papa " ucap mama mertua Aletta sambil menghampiri Aletta yang berdiri di belakang Reino.
" makasih bunda, tapi kan sekarang mas Reino harus fokus juga sama kehamilan mbak Feby bunda " ucap Aletta sambil tersenyum.
" Reino ingat janjimu sama papa, kamu sudah tahu kan, kamu harus bisa adil, bagaimanapun Aletta itu istrimu perlakukan dia sama seperti kamu memperlakukan Feby, jika kamu tidak sanggup tinggalkan salah satu dari mereka, jangan sampai ada yang tersakiti " sahut papa mertua Aletta yang membuat Reino merasakan papanya telah merendahkannya.
karena Reino lama membalas pernyataan papa mertua Aletta, langsung di sahut oleh Aletta. " selama ini mas Reino adil sama aku dan mbak Feby yah, malah sekarang kami berdua sering menghabiskan waktu bersama " ucap Aletta berbohong, entah sudah berapa banyak Aletta berbohong untuk membela Reino.
" kami pulang " ucap papa sambil meninggalkan kediaman kami menggunakan mobil menuju keadaman masing-masing.Setelah keluarga semua pulang, tinggallah Aletta, Reino dan Feby masih berdiam di di depan rumah. segera Aletta meninggalkan Reino dan Feby tanpa permisi ataupun sepatah dua kata. Aletta bener-bener menghindar dari suami dan istri kedua suaminya. Aletta memutuskan langsung ke kamar, dan beristirahat, begitupun Reino dan Feby menuju ke kamar mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALETTA
Short StoryAletta yang berjuang untuk Reino, suaminya tanpa rasa lelah untuk mendapatkan cinta dari suaminya. Tetapi perjuangannya di lihat sedikit oleh Reino saat Aletta memintanya untuk menikahi wanita yang begitu suaminya sayangi. Wanita mana yang siap dima...