Nicole telah menyelesaikan segala urusannya hari ini, matahari mulai hampir mengucap selamat tinggal untuk masyarakat london untuk hari ini. Dalam perjalanannya yang tak jauh dari tempat tinggalnya, nicole membelokkan mobil menuju sebuah toko buku.
"Om danny menurunkan wajahnya pada david hingga rasanya aku sudah melihatnya berkali-kali" Pikir nicole sembari memasuki toko buku itu. Sudah bertahun-tahun dia mendatangi toko buku terdekat dengan tempat tinggalnya ini, setiap sudut telah tersimpan dengan detil dalam ingatan nicole hingga saat menginginkan suatu buku dengan genre yang dia inginkan, saat itulah dia tahu kemana kakinya harus melangkah. Sama seperti hidup, yang paling penting adalah tujuan maka kaki akan melangkah, cepat atau lambat, mendaki, menurun atau berlari menyusuri jalan yang lurus. Semua harus sampai pada tujuan. Nicole terus melangkah hingga lengan kanannya merasakan cengkeraman yang cukup untuk membuatnya terhenti.
"Nic, kau melihatku, kan? Itu adalah saudara jauhku" Ucap lucy dengan tenang. Gadis pendengki setiap prestasi nicole saat memasuki semester-semester akhir. Wanita itu juga kekasih dari teman kelompok bimbingan nicole.
"Jika dia saudara jauhmu maka tidak masalah untuk menjalin asmara, bukan? "
"Apa kau barusaja mengatakan aku berselingkuh?"
"Berselingkuh atau tidak, sebenarnya itu urusanmu dan aku memilih menutup mata karena aku sama sekali tidak tertarik untuk mengusik hidup siapapun.Tapi mendengarmu berkata jika dia saudara jauhmu- kau benar-benar wanita mengerikan"
"Lihat, aku tidak membutuhkan komentarmu. Aku hanya tidak ingin kau mengatakan hal yang salah pada damian"
"Jika saja kau membiarkanku pergi tanpa mengucapkan hal-hal yang tidak penting ini. Mungkin aku tidak akan mengatakan apapun karena aku tidak tahu atau mencari tahu tentang hubungan mu. Aku akan menutup mata, jadi jangan menggangguku"
"Wanita itu terus menghalangi jalanku" Pikir lucy
"Wanita psikopat itu terus berpelukan dengan banyak pria, damian tidak berbeda. Sungguh jodoh! "