Nicole
Hari ini aku telah resmi menjadi manager keuangan, betapa tahun lalu aku harus bekerja sangat keras untuk meraihnya. Nah, sekarang apakah mungkin aku tidak berjuang untuk menjadi manager yang sangat layak mendapatkan posisi ini?
Pekerjaan ini begitu mempesona, tugas-tugas keuangan, meeting, konferensi, aku sangat menyukai ini. Orang-orang berkata bahwa aku terlalu cepat meraihnya, aku memiliki segala hal yang orang lain inginkan, paras, materi, karir, dan popularitas di seluruh penjuru perusahaan. Apakah demikian kenyataannya? Apakah kedua orangtuaku bahkan mempedulikannya sekarang? Apakah david juga akan bersorak bahagia? Omong kosong jika aku memiliki segala hal. Aku adalah wanita malang yang berdiri dibalik gemilangnya prestasi.
Siang ini aku memiliki janji untuk makan siang bersama alex dan jessi, lelaki jangkung tampan dan janda kembang ini adalah orang-orang terdekatku selama ini.
Pertemanan kami lumayan meskipun tidak sempurna. Kami jarang makan siang bersama karena sibuk dengan tahun pertama masing-masing. Tapi kali ini adalah makan siang bersama kami yang ke 8 dalam satu bulan untuk pertama kali.
Biasanya kami akan memilih tempat sesuai kesepakatan bersama, dan yang paling kami sukai adalah restauran steak yang kira- kira berjarak 2 mil dari kantor. Aku dan jessi menyukai daging dan alex yang menyukai segala makanan tentu tak mempermasalahkan nya. Beberapa pertemuan terakhir, jessi membawa teman satu profesi bernama isabel. Gadis seumuranku yang memiliki tubuh jangkung, mata biru, rambut pirang dan tubuh yang seksi. Aku menyambutnya dengan baik meskipun menambah orang baru dalam pertemanan diantara 3 orang sudah melebihi kapasitas yang aku bisa menerimanya selama hidupku. Terlebih lagi beberapa waktu lalu dia dengan tiba-tiba menanyakan status hubungan yang kumiliki. Aku mengatakan sejujurnya bahwa aku telah menikah, meskipun aku tidak bisa membanggakan status ini. Aku mengerti jika sepertinya gadis itu berusaha memastikan sesuatu dan akan segera melakukannya namun jessi mengalihkan pembicaraan. Terus terang aku tidak begitu nyaman dengan situasi ini.
Kami selalu berkumpul tepat di waktu yang kami janjikan, bahkan terkadang kami bertemu saat berada di lahan parkir restaurant itu. Tentu dangan kenyataan bahwa kami berada di departemen yang berbeda-beda akan menghambat jika saling tunggu dan lebih baik bertemu di tempat yang menjadi kesepakatan.
"Selamat siang semuaa" Ucap alex yang menduduki kursi 1 menit setelah ku dan jessi juga isabel. Sudah kuduga jika gadis ini bergabung lagi dan mulai saat ini mungkin tak akan pernah absen. "Selamat siaang" Jawab kami bertiga dengan nada yang berbeda dengan isabel.
"Lihatlah manager keuangan baru kita" Goda alex dengan tepukan tangan simbolisnya. Aku hanya tersenyum sinis.
"Aku memiliki firasat, kau akan mengguncang dunia, nicole" Ucap jessi bangga.
"Terimakasih, tapi aku tidak berminat menyebabkan gempa bumi" Jawabku tenang.
"Selamat, nicole" Ucap isabel dan aku mengangguk sembari tersenyum sopan tanda terimakasih. Kubuka ponsel untuk melihat seberapa lama waktu makan siang kami yang tersisa, lalu muncul notifikasi di layar utama. David! Kapan dia berhenti mengirimiku uang bulanan yang sudah kukatakan jika aku tidak membutuhkannya, laki-laki kurang ajar itu!.
"Nicole? Tinggalkan ponsel itu, kenapa kau memandanginya terus? " Ucap alex ketus.
"Oh, ya" Ucapku lalu menenggelamkan ponsel itu di tas.
_
"Dave, kau tidak tuli- kan? Hentikan kiriman uang itu" Ucapku saat david terbangun namun tak menggubrisku. "Dave!" Bentakku.
"Aku tidak berniat menghentikannya"
"Demi tuhan kenapa aku menikah dengan lelaki seperti ini" Keluhku kesal namun david bangkit dan menuju kamar mandi tanpa berkata sepatah katapun. Seperti biasa dia pulang dengan sangat mabuk dan biasanya akan memarahiku karena mengomel terlalu pagi, mengataiku balik bahkan membalas bentakanku. Dan dia berbuat begini juga sangat menyebalkan untukku. Ah ponsel ku berdering juga membuatku gila.
"Halo"
"Kau ada waktu? Aku berada di london"
"Aku sangat sibuk, bagaimana jika besok? "
"Kau mengecewakan sahabatmu, ayolah"
"Besok jam 1 siang"
"Baiklah" Jawab andy mengalah.Author
David memandangi kota london, namun kesadarannya melayang-layang tak menentu. Nicole begitu menyebalkan tapi ibundanya meminta mereka mengunjunginya minggu ini. Bagaimana david harus meminta wanita keras kepala ini menuruti keinginannya tanpa harus bertengkar?
"Demi tuhan, kenapa harus aku yang mengalami hal ini?! " Pikirnya.
"Ya? " Jawab david via sambungan telepon
"Nona Alice datang, sudah membuat janji pribadi"
"Persilahkan masuk ke ruang pertemuan"
"Baik, pak"
_
"Dave, kau sibuk siang ini?"
"Tidak juga,"
"Bagaimana jika kita makan siang bersama?"
"Boleh"
"Wah, baru kali ini aku berhasil"
"Anggap saja hari ini kau beruntung karena aku tidak begitu sibuk"
"Tentu, aku memang sangat beruntung"
"Selamat untuk penobatanmu menjadi CEO, aku tidak bisa menghadirinya karena ada keperluan"
"Tidak masalah, aku cukup senang mendengar ucapan selamat barusan"
"Kita pergi sekarang? "
"Jika kau tidak keberatan"
David dan alice berjalan berdampingan dengan profesional namun terlihat serasi. Gadis ini berusia 24 tahun, menempuh pendidikan S1 di kampus yang sama dengan david dan melanjutkan S2 di amerika. Satu tahun setelah kelulusannya, alice mewarisi perusahaan iklan milik keluarganya dan menjadi CEO wanita di usia yang cukup muda. Gadis berambut coklat ini memiliki paras yang cantik, berkulit pucat, tinggi badan 5 kaki 7 inch, prestasi gemilang, berasal dari keluarga kaya raya dan berpendidikan. Gadis ini pernah bertunangan bahkan tinggal bersama selama satu tahun, namun lelaki itu tiba-tiba menghilang tanpa kabar dan menyebabkan keluarganya memilih dengan selektif lelaki yang mendekatinya.
Beberapa bulan yang lalu Mr robert, ayah alice mengundang david dan pimpinan-pimpinan perusahaan-perusahaan besar yang pernah bermitra untuk mrnghadiri aniversary perusahaannya, dan disitulah pertama kali david dan alice bertemu kembali. Setelah mengobrol tentang pendidikan dan karir, pada akhirnya alice menemukan bahwa ternyata david telah berstatus sebagai suami. Mr Roberts tak begitu tau tentang kehidupan pribadi teman putrinya dan mengira bahwa david seorang yang lajang, muda, pemimpin perusahaan dan dekat dengan putrinya, lelaki berusia 59 tahun ini terlihat menyukai david dan tak melarang putrinya untuk berteman atau memiliki hubungan dengannya.
