Headache

1 0 0
                                        

Selepas berjanji makan siang bersama, alex, jessica dan nicole bertemu, pertemuan 3 teman yang semakin lama semakin jarang terjadi. Semenjak kejadian dimana nicole tersinggung karena suaminya menjadi bahan ghibah teman-temannya, tidak akan ada seorang nicola yang hadir dalam pertemuan mereka setelah itu.
Jessica terlihat begitu senang melihat nicole setelah hampir 2 bulan tidak melihat batang hidungnya. Nicole pun senang bertemu jessica seakan-akan tidak akan pernah bertemu lagi sesudah ini.
Alex tersenyum senang melihat reuni kedua sahabatnya itu, dan hanya bisa menunggu giliran menyapa nicole.
"Nicole" Sapa alex saat jessi sudah cukup memeluk, mencium kedua pipi nicole dan mengobrol kecil. "Apa kabar? "
"Kabarku baik, kau sendiri apa kabar? " Ucap nicole ramah.
"Kabarku juga baik, mari memesan makan"
"Tentu, aku juga sudah lapar sekali" Ucap nicole riang.
"Kau sedang senang ya? Promosi lagi atau? " Tanya jessi.
"Tidak juga, mungkin karena sedikit kelaparan" Jawab nicole lalu kedua temannya tersenyum sembari saling berpandangan.
"Aku hampir tidak pernah melihatmu seriang ini, ada kabar bagus? " Giliran alex bertanya.
"Tidak juga, entahlah. Mungkin moodku sedang bagus karena bertemu kalian" Jawab nicole yang berusaha bersikap biasa padahal sedikit merasa canggung karena pernah mendapat tuduhan dekat dengan alex melebihi sahabat biasa.
"Nic, apa kau mendengar kabar baru tentang perusahaan yang membuka cabang di indonesia?" Tanya jessi
"Aku mendengarnya, kabarnya banyak yang harus kesana nanti jika sudah waktunya"
"Dan kabarnya aku juga harus kesana, begitu juga alex"
"Benarkah? "
"Kudengar begitu, kurang lebih 3 - 6 bulan lagi"
"Kalian akan menerimanya? "
"Kupikir kau juga akan pergi kesana, jadi kau bisa membantu kami untuk menjadi penerjemah jika sedang diluar tempat kerja" Ucap alex.
"Belum ada kabar yang kudengar, kita lihat saja nanti" Ucap nicole lalu membuka buku menu. "Kebetulan sekali, bukan? Kurasa keputusanku memang tepat" Pikir nicole.
"Wah.. Wah.. Kau masih makan siang dengan mereka berdua, nicole? " Ucap seseorang yang suaranya terdengar tak asing bagi nicole. Setelah melihat jemari seseorang di pundaknya, lalu melihat wajah pemiliknya.
"Lucy, kau? Kupikir hidupku sudah tentram tanpamu.. Apa kau bilang? Memangnya seharusnya aku harus makan siang dengan siapa? Denganmu?! " Jawab nicole acuh namun terdengar sengaja ingin membuat lucy tersulut perdebatan.
"Dengan david, kau terlihat lebih baik saat makan siang dengannya" Balas lucy. "Daripada mereka, yang tidak bisa menjaga temannya dari teman yang lain" Ucap lucy lagi.
"Kau bicara ngawur apa lucy?" Tanya nicole
"Ya ya ya, jika kami sedang bertiga, nicole tidak butuh pahlawan kesiangan sepertimu karena tidak ada yang melukainya" Jawab alex. "Omong-omong, siapa david?"
"Pahlawan kesiangan?" Tanya nicole cepat.
"Entah apa yang laki-laki kurang jantan ini katakan, sudah ya, aku pamit dulu" Ucapnya lalu berjalan menuju arah toilet.
"Oh jadi namanya lucy" Ucap jessi. "Teman lamamu ya, nicole? "
"Ya, sepertinya kami berdua adalah rival. Terlalu rival sehingga kami terus saja bertemu sejak SD"
"Jadi dia juga mengikuti lompatan-lompatan kelasmu? " Tanya jessi lagi
"Begitulah- omong-omong, apa yang kau maksud pahlawan kesiangan?" Tanya nicole kepada alex.
"Uh, pasti dia tidak mengatakannya padamu- begini, saat kau terakhir kali makan bersama
kami beberapa bulan lalu-"

[2 bulan yang lalu
Setelah nicole meninggalkan meja sedangkan alex dan jessi sibuk mengejar nicole. Lucy datang menggebrak meja sehingga gelas-gelas dan piring-piring hampir terlempar dan meja restaurant mewah itu hampir patah.
"Kau" Ucap lucy menunjuk wajah vincent lalu ivy lalu membersihkan telunjuknya. "Sayang sekali telunjukku jadi kotor, kau tidak punya otak? Atau otakmu kau buang ke tempat sampah? Sejak kapan orang normal menanyakan urusan pribadi untuk mengolok-olok? Atau kau sudah sangat terlatih melakukannya, kau juga" Ucap lucy dengan menatap isabel pada saat-saat terakhir dan yang lain cukup tercengang melihat ketusnya ucapan lucy.
"Kau wanita gila, jaga mulutmu ya" Ucap ivy sembari berdiri.
"Kau mau apa, wanita jalang? Sebegitu penasarannya kau dengan suami nicole atau karena kau hanya ingin mengolok-oloknya?" Ucap lucy sengit sehingga mereka mulai menjadi tontonan pengunjung.
"Kau siapa berani sekali mengatur kami?" Ucap vincent lalu jessi dan alex kembali.
"Ada apa ini?" Tanya alex.
"Dengarkan aku baik-baik, dengarkan karena aku hanya akan mengatakan ini sebagai peringatan sekali saja. Jika kulihat lagi wajah-wajah mereka ini menggunjingkan wanita tadi" Lucy menunjuk wajah vincent, ivy dan isabel. "Akan kubuat hidupmu menjadi gunjingan orang, mengerti?!"
"Kuperingatkan padamu juga, kau yang akan-"
"Permisi, nona. Ada apa ini?" Tanya salah satu bodyguard lucy yang terburu-buru datang entah darimana.
"Oh- tidak apa-apa. Hanya bertemu dengan beberapa sampah yang harus dibersihkan" Ucap lucy lalu segera berlalu]

Broken MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang