E04

435 59 3
                                    

Semakin hari perhatian Jimin semakin lebih kepada Dahyun membuat seorang gadis semakin kesal di buatnya. Ya, dia adalah Seulgi. Karena bagaimanapun juga ia menyukai Jimin, tidak ingin Jimin di rebut oleh seseorang selain dirinya.

"Tunggu pembalasanku, Kim Dahyun."

Seulgi memang tidak main-main dengan ucapannya. Ia tengah merencanakan sesuatu untuk membalas Dahyun.

Siang ini koridor tampak sepi. Dahyun tampak santai berjalan. Sebelum akhirnya mulutnya di bekam oleh seseorang dengan kain hitam yang di beri bius. Perlahan ia mulai tidak sadarkan diri.

Dahyun perlahan membuka matanya setelah bius itu sudah lenyap. Pandangannya masih mengabur sebelum akhirnya dirinya tersentak dengan apa yang ia lihat di hadapannya. Seseorang dengan pakaian serba hitam dan yang membuat Dahyun melotot adalah sebuah pisau yang ada di tangannya.

"Siapa kau?"

"Kau tidak perlu tahu."

Dahyun tahu suara itu.

"Kau, bukannya kau sudah berjanji tidak akan mengganggu ku lagi."

Perlahan orang di hadapan Dahyun membuka maskernya dan tampaklah wajah Seulgi. Ia tampak menunjukkan smirk-nya.

"Aku tidak bisa untuk diam saja saat melihat kau semakin dekat dengan Jimin. Aku sudah memberitahu untuk menjauh dari Jimin dan inilah balasanku."

"Aku sudah berusaha menjauh dari Jimin, jadi tolong jatuhkan pisau itu."

"Menjauh? Tidak sama sekali, malah sekarang kau semakin dekat dengan Jimin."

"Seulgi, aku mohon jangan sakiti aku."

"Itu tidak mempan Kim Dahyun."

Terjadi pertarungan sengit antara mereka. Dahyun sudah pulih total setelah obat bius hilang dan kini melawan Seulgi bak kesetanan. Awalnya ia pikir akan menang setelah berhasil menjauhkan pisau Seulgi, tapi nyatanya Seulgi lebih gesit dari apa yang ia pikirkan.

Seulgi kembali mengambil pisau miliknya dan tampak berdosa menusuk perut Dahyun kemudian mencabutnya, membuat Dahyun langsung ambruk ke tanah sambil memegang perutnya.

"Siapapun tolong aku!!!"

"Tidak ada yang bisa mendengarmu di sini. Selamat tinggal Dahyun."

Seulgi meninggalkan Dahyun dengan tawa yang menggelegar. Tidak perduli dengan Dahyun yang tampak kesakitan menahan rasa nyeri di perutnya. Dan berakhir pandangan Dahyun mengabur.

Demi apapun, semua rencana yang sudah Seulgi siapkan matang-matang tanpa ada yang mengetahuinya pasti akan terbongkar juga, karena dari jauh ada seseorang yang mengintip kejadian perkelahian antara mereka sebelum akhirnya Dahyun jatuh karena tertusuk. Dan langsung berlari menuju seseorang.

"Selamat tinggal Dahyun, aku akan merebut Jimin darimu." Ucapnya kemudian tertawa.

Membuang pisau tadi ke selokan dan menghilang begitu saja dari taman belakang.

"Jimin!!!

Teriakan itu menggema di penjuru kantin. Membuat siapa saja yang ada di sana langsung menoleh tak terkecuali yang di sebut namanya.

"Ada apa?"

"Dahyun, dia di tusuk."

"Apa?!!!"

Jimin langsung berlari keluar dari kantin, mengikuti orang yang sudah memberitahunya kabar tentang Dahyun bahwa gadis itu di tusuk. Langkahnya terhenti di taman belakang kampus dan mendapati sesosok gadis tidur mengenaskan di sana. Menghampirinya dan meletakkan kepala Dahyun di pahanya.

I Want to You✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang