E13

416 40 4
                                    



Jimin menghentikan langkahnya dan berbalik ke belakang. Melihat Dahyun yang cengar-cengir, ketahuan mengikuti dirinya. Menghela napas sebelum menatap tajam Dahyun, tapi Dahyun malah tertawa karena tingkah Jimin seperti itu malah jatuhnya lucu bukan seram.

"Jangan mengikutiku!" Desisnya.

"Kenapa sih?" Manja Dahyun.

Ya, sedari tadi Dahyun terus mengikuti Jimin kemanapun dirinya pergi, ia sampai jengah sendiri dengan tingkah sang istri. Sedangkan Dahyun hanya memamerkan senyumannya merasa tidak bersalah sekalipun.

"Sayang, dengar. Aku sedang sibuk jadi jangan mengikutiku lagi, okey?"

"Tapi, Jim..."

"Tidak ada bantahan, sana bantu yang lain karena aku punya tugas juga."

Dahyun menghela napas, kemudian mengangguk mengiyakan ucapan Jimin. Ia sebenarnya juga tidak tahu kenapa dirinya bisa seperti ini. Segera berlalu meninggalkan Jimin yang masih menatap kepergian Dahyun lalu setelah itu pergi untuk mengambil sesuatu.

Baru saja Dahyun bergabung dengan yang lain, dirinya di tahan oleh sang Ibu.

"Untung kau di sini, sana pergi masak ramyun."

"Eh? Ibu masa aku sih?"

"Tidak menerima bantahan, jadi kerjakan sekarang."

Dahyun mendengus kemudian berjalan menuju dapur, menurut perintah sang Ibu. Ibunya itu sama saja dengan suaminya, menyebalkan.

Ah benar, apakah pasangan Dahmin ini belum memberitahu jika mereka masih tinggal di kediaman Park. Jika diingat, ini sudah hampir 10 hari mereka di sana, lantaran acara yang sudah mereka rencanakan sedikit terbengkalai karena para pria sibuk dengan urusan mereka, jadi harus menunggu sampai para pria selesai baru mereka menjalankan rencana mereka.

Ya, tepatnya sore ini, semua orang tampak sibuk dengan kegiatan masing-masing. Mereka memang sudah berencana akan mengadakan barbeque.

Sedari tadi Jimin memang sudah mondar-mandir mengambil barang karena perintah dari para pria dan dia malah diikuti oleh sang istri. Tapi, malah terasa aneh kala Dahyun sudah tidak mengikutinya. Hah, rasanya tidak enak, tahu tidak. Seperti separuh dari dirinya hilang begitu saja, Ah, abaikan saja Jimin ini, dia sedang bucin dengan Dahyun.

Dahyun sudah berkutat di dapur untuk membuat ramyun perintah dari Ibunya. Merebus air sambil bersenandung riang, tanpa mengetahui bahwa ada seseorang tengah berdiri di belakangnya. Lalu memeluknya dari belakang dan meletakkan kepalanya di bahunya.

"Serius sekali."

"Kau mengejutkanku, Jim."

Ya, dia adalah Jimin. Setelah selesai dengan semua urusannya, dia tidak sengaja melihat Dahyun yang tengah serius di dapur. Berjalan menghampiri kemudian memeluknya dari belakang. Hanya tersenyum saat mendapati ternyata sang istri terkejut dengan kehadirannya.

"Sedang apa?"

"Membuat ramyun."

Jimin menggeser tubuhnya untuk melihat apakah benar apa yang Dahyun ucapan. Mulutnya membulat saat melihat kepulan asap dari ramyun tersebut.

"Aku lebih suka mengajakmu makan ramyun."

"Itu beda lagi. Ck! Menyebalkan."

"Hmm, kau ini kenapa sih? Ada apa hmm?"

"Tidak tahu hanya kesal."

"Biar kubantu, ya."

Dahyun mengangguk, membiarkan Jimin membantunya. Dirinya tidak mendengar suara keributan, keadaan cukup hening, membuatnya sedikit mengernyit.

I Want to You✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang