E10

721 55 2
                                    

Bacanya pelan-pelan, mungkin ini bakal jadi part yang paling panjang.

Lebih baik baca saat buka puasa atau malam hari.

Anak yang masih ilegal di larang keras baca, tapi kau kalian tetap berkehendak, itu udah terserah kalian, aku gak bisa memaksa.

Kok aku rasa peminatnya mulai berkurang ya, Ayo gebolkan part ini dengan vote terbaik kalian.





[M]!!!!!

.

-

.

-

.

-

.

-

Happy Reading guys,~~~~~~



Dahyun hanya berdecak kesal. Pagi ini harusnya menjadi hari yang indah, tapi sang suami selalu ada saja yang membuat dirinya sebal tidak ketulungan.

"Kesalahan apa yang telah aku perbuat dulu hingga mempunyai suami sepertimu?"

Jimin hanya terkekeh mendengar celotehan Dahyun. Saat ini mereka tengah berada di kamar, lebih tepatnya Dahyun tengah membantu Jimin memasang dasinya karena hari ini ada investor datang, itu yang Dahyun ingat kala Jimin bercerita kemarin.

"Tidak bisa 'kah kau tersenyum, ini hari yang indah."

"Indah? Ck, ini tidak indah jika kau selalu membuatku repot."

Jimin tersenyum, lantas mengecup bibir Dahyun yang masih sibuk memasang dasinya.

"Jangan karena aksimu itu aku akan luluh."

Astaga, melelehkan hati Dahyun yang beku itu membutuhkan kekuatan ekstra.

"Baiklah."

Tunggu, apa baru saja Jimin menyerah di hadapan Dahyun secara terang-terangan. Hal itu membuat Dahyun diam di tempatnya.

"Ada apa?"

"Tidak, hanya aneh saja, kau itu terkenal tidak mudah menyerah, tiba-tiba menurut begitu saja."

Jimin menghela napas. "Memberontak salah, menurut salah, sebenarnya apa yang kau inginkan?"

Dahyun tampak berpikir kemudian mengangkat bahunya. "Entahlah."

Jimin kembali menghela napas. Merapikan dirinya yang sudah siap pergi ke kantor. Menampilkan senyum terbaiknya.

"Akan aku hubungi jika rapat sudah selesai, setelah itu kita jalan."

Sontak Dahyun langsung membelalakkan matanya, mengangguk dengan semangat bahkan melompat di hadapan Jimin seperti anak kecil.

"Benarkah?" Tanyanya dengan mata berbinar.

"Astaga, kau ini seperti anak kecil yang baru di belikan permen."

"Biar saja, aku sudah lama tidak pergi ke luar, kita mau kemana?"

I Want to You✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang