E24

346 35 0
                                    


*Budayakan vote sebelum membaca*




Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dahyun terus berlari menuju kediaman keluarganya dimana dirinya menitipkan Jiyeon di sana. Karena sungguh, ia sudah tidak kuat lagi dengan semua ini. Ia ingin meluruskan masalahnya setelah bertemu dengan Jiyeon.

"Jiyeon!"

"Ndaaa!!!" Saat tahu siapa yang memanggilnya, Jiyeon langsung lari menghampiri Dahyun, Bundanya, memeluk wanita itu dengan erat. Dahyun hanya mampu menangis melihat putri kecilnya yang semakin tak terurus karena pertengkaran yang terjadi di antara pasangan tersebut.

Bahkan Ibu Dahyun sampai rela menyiapkan babysister untuk menjaga Jiyeon karena beliau sudah tidak sanggup jika menjaga Jiyeon sendirian, berbeda dengan dulu. Ny. Kim yang melihat kedatangan Dahyun langsung beranjak dan menghampiri Ibu serta Anak tersebut. Hatinya teriris melihat adegan ini. Ia sempat dengar jika orang tua cucunya cekcok entah karena apa. Jiyeon masih kecil, hal apapun yang tidak ia mengerti akan mengalir jika ia bercerita.

Beliau ingat jika Dahyun langsung pergi setelah meninggalkan Jiyeon di depan rumah lalu menghilang entah kemana. Ia masih penasaran apa yang terjadi pada rumah tangga mereka.

"Dahyun!"

"Ibu!" Dahyun langsung memeluk sang Ibu setelah memberikan Jiyeon kepada perawatnya. Menangis sesegukan di sana. Di tangkupnya wajah Dahyun untuk menatap beliau. Menghapus air matanya yang berlinangan.

"Apa yang terjadi sebenarnya?" Tuturnya lembut dan pengertian. Dahyun menggeleng. Jujur, ia masih ragu dengan inti permasalahan rumah tangga mereka.

"Ibu, mohon percaya kepadaku, aku akan meluruskan hal ini. Ini hanya salah paham dan aku juga sampai tidak tahu kenapa Jimin dengan teganya mengatakan kalimat sakral itu!" Dahyun menangis lagi. Runtuh sudah pertahanannya. Ny. Kim ikut teriris melihat putri semata wayangnya. Sejak awal menikah, mereka tidak pernah cekcok sampai separah ini. Pasangan muda itu tampak adem-ayem. Walau terkadang yang adem-ayem inilah yang pasti banyak cobaan, bosan misalnya.

Tapi, permasalahan ini juga menyangkut pernikahan mereka yang berada di ujung tanduk. Jimin bersiap menceraikan Dahyun.

"Ibu selalu percaya padamu karena Ibu yakin kau tidak mungkin melakukan diluar nalar, Ibu yakin 100% percaya kepadamu, Dahyun!" Dahyun mengecupi telapak tangan keriput itu yang masih menangkup wajahnya, air matanya kembali meleleh mendengar penuturan sang Ibunda.

"Terima kasih karena sudah menaruh kepercayaan kepadaku, Bu. Aku harus meluruskan ini!"

Dahyun berbalik kemudian berjongkok dihadapan Jiyeon, menangkup wajah mungil putrinya. Ia tidak boleh menangis dihadapan Jiyeon, tak ingin membuat buah hatinya ikut sedih juga.

I Want to You✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang