Di beritahukan kepada seluruh pembaca cerita ini
Bagi siapapun yang mempunyai penyakit jantung, asma atau sesak napas, mual, meriang, hilang kewarasan, sampai ingin meninggal, diharapkan untuk berhati-hati membaca bab ini.
Di karenakan mengandung unsur glukosa. Tidak ada pemanis buatan, semuanya pemanis asli.
Waspada dengan deg-degan, senyum-senyum sendiri yang membuat orang mengira gila, panas secara mendadak, dan masih banyak lagi
Banyak kata-kata manis di dalam part ini
Awas diabetes, aku tidak akan menanggungnya. Jangan salahkan aku ya
Karena tiba-tiba kalian kena gula😝😝😅😅
Cus.
Happy Reading!!!!
Jimin sudah bangun sedari tadi. Masih betah memandang wajah wanita dihadapannya. Wajah polosnya membuatnya tidak berhenti tersenyum. Tiba-tiba dia menggeliat pelan, seperti berusaha untuk membuka mata tapi menyipit kala sinar yang begitu terang berusaha memberontak masuk.
Perlahan, Jimin mengangkat tangannya. Menutup cahaya yang begitu menyilaukan itu dari wajah sang wanita. Karena detik berikutnya, mata wanita itu mulai terbuka perlahan, sebelum akhirnya terbuka sempurna. Masih menggeliat kecil lantas tersenyum kemudian.
"Selamat pagi!" Serunya.
"Pagi, tidurmu nyenyak, sayang?"
"Hum.." Angguknya dengan wajah yang masih polos dan lugu.
Jimin tersenyum. Selalu saja seperti ini jika ia bangun lebih dulu daripada Dahyun. Wanita itu ikut tersenyum. Tapi tak lama kemudian menarik selimut guna menutup wajahnya. Menahan malu yang sudah meluap. Bahkan Jimin tidak bisa menahan gelak tawanya lagi.
"Astaga! Ada apa hum?" Tanyanya masih dihiasi tawa.
"Jangan menatapku seperti itu, aku malu." Cicitnya.
"Hei, lihat aku." Ucap Jimin sambil menarik selimut yang menutupi wajah Dahyun.
"Tidak mau." Tolaknya.
"Sayang, lihat aku." Mutlak, Dahyun lantas menurunkan selimut yang menutup tubuhnya.
"Jimin!"
"Kenapa?" Tanyanya lembut.
"Jangan menatapku." Cicitnya.
Dan Jimin hanya membalas dengan senyuman. Semakin menurunkan selimut yang Dahyun gunakan hingga terenggok di lantai. Karena demi apapun, Jimin langsung menariknya dan mendekapnya erat setelah selimut itu tidak menghalangi dirinya.
"Jimin!"
"Kumohon jangan memasang wajah seperti itu." Tukasnya.
Dahyun mendongak untuk sekadar melihat Jimin. Dan Jimin juga tengah menatap kearahnya. Memasang wajah bertanya.
"Kenapa?"
"Pokoknya tidak boleh."
"Kenapa?" Tanyanya lagi dengan lugu.
Oh tidak! Jimin harap ia sanggup menghadapi segala cobaan ini. Melihat wajah Dahyun seperti ini membuatnya tidak bisa menghilangkan debar jantungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want to You✔️
FanfictionJudul lama: STAY Little Bit Mature Jimin, bukan sosok yang mudah menyerah. Beribu kali ditolak oleh Dahyun membuatnya kebal untuk terus mengejar sang gadis, hingga banyak kejadian yang menimpa Dahyun. Mulai dari penusukan hingga berujung Dahyun yang...