E15

438 43 8
                                    

Miss me?

Hehehe


Happy Reading~~~


Dahyun berlarian menuruni anak tangga. Mencari keberadaan Jimin yang masih diketahuinya berada di dapur. Terus memanggil nama Jimin. Dan yang mempunyai nama sepertinya ikut panik dengan keadaan Dahyun yang tersengal-sengal setelah berlari.

"Astaga! Hyun, jangan lari seperti itu, kalau jatuh bagaimana?"

Dahyun berusaha menetralkan detak jantungnya yang terus berdetak kencang karena berlari sampai sini. Tapi, dari pada semua itu ini benar-benar genting.

"Jimin!"

"Ada apa sayang? Kau sampai berlarian seperti itu."

Bukannya menjawab, Dahyun malah memberikan benda berwarna putih panjang kepada Jimin. Menunjukkannya dengan sorot ragu dan takut. Jimin pun mengambil benda itu dari tangan Dahyun. Melotot sebentar kala melihat garis yang tertera di sana. Lantas memandang sang istri yang tertangkap jelas rasa ragu di sana.

"Hyun!"

*

*

*

Seingat Jimin, Dahyun memang pergi ke kamar lantaran tiba-tiba sakit perut. Memang Dahyun pergi untuk menuntaskan hasrat, tapi dirinya tanpa sengaja melihat benda pipih itu masih terbungkus rapi di dalam plastik. Ia ingat, jika ia pernah membeli benda itu. Mencoba untuk menggunakan hanya sekadar memeriksa saja. Tapi, begitu dirinya selesai menggunakan alat tersebut, betapa terkejutnya ia melihat garis biru pada benda pipih itu. Dua garis lebih tepatnya.

Awalnya, ia berusaha untuk tidak percaya apa yang ia pikirkan kali ini. Tapi, berkali-kali di coba hasilnya tetap sama. Garis biru itu masih muncul di sana. Itu sebabnya Dahyun langsung berlari menghampiri Jimin, yang ia ingat masih sibuk di dapur setelah ia pergi. Suaminya itu mengatakan ia akan membereskan dapur, dengan begitu Dahyun bisa pergi saat itu.

*

*

*

Jimin masih melihat ke arah benda pipih tersebut kemudian kepada Dahyun. Dirinya bersandar nyaman di pelantaran pantry, sedangkan Dahyun ia dudukkan di atas meja. Mereka masih menyisakan jarak. Pandangan Jimin yang terus tertuju pada testpack dan Dahyun, membuatnya ikut melakukan apa yang Jimin lakukan.

Dahyun juga ikut-ikutan Jimin memandang testpack dan dirinya bergantian. Astaga, pasangan yang lucu.

"Kau yakin, sayang?" Itu adalah pertanyaan yang muncul setelah keheningan yang sangat lama di antara mereka.

"Aku tidak tahu, karena pada awalnya aku ragu."

"Bagaimana kalau kita cek?" Tawar Jimin.

"Jim, aku takut tidak sesuai."

"Sayang, tidak ada salahnya kita cek, kalau tidak sesuai itu berarti Tuhan memang belum memberi dan menyuruh kita untuk berusaha lagi."

I Want to You✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang