E12

416 43 0
                                    



Jimin hanya menatap Dahyun yang tampak mondar-mandir. Ah, omong-omong mereka berada di kamar dan Jimin ingin sekali membantu Dahyun mengemasi barang-barang mereka karena orang tua mereka menyuruh untuk menginap beberapa hari. Tapi, sesuatu membuatnya sedih.

Tadi, lebih tepatnya sebelum sarapan tiba-tiba Dahyun menghampirinya dan langsung memeluknya, membuat Jimin heran dengan tingkahnya. Berusaha melihat wajah sang istri yang terus bersembunyi di dadanya, akhirnya mengalah dan membiarkan Dahyun yang bercerita sendiri.

Tapi, ia malah dikejutkan dengan Dahyun yang terisak. Dengan cepat, ia menahan pundak Dahyun agar bisa melihat wajah sang istri yang ternyata sudah berlinang air mata.

"Hei, ada apa?"

"Jim!"

"Ada apa, hmm? Katakan padaku."

"A-aku mendapatkan periode-ku, maaf."

"Tidak apa-apa sayang, mungkin kita memang belum ditakdirkan untuk memiliki momongan, kita harus berusaha, kau mengerti?"

"Aku tahu, aku hanya mengira mualku kemarin pertanda, ternyata..."

"Sudah sayang, tidak usah di bahas. Setelah ini, kita bersiap ke rumah Ayah. Mereka sudah menelepon tadi."

Dahyun mengangguk dan mereka berdua sarapan dengan tenang, walaupun rasa kecewa ada di raut wajah mereka, tapi setidaknya mereka sudah berusaha sampai saat ini.

-

"Sayang, kita hanya menginap beberapa hari, tidak perlu banyak."

"Kau pikir kau tidak bekerja, huh?"

"Loh, bukannya kau sudah tahu kalau aku bekerja di rumah semenjak wabah virus corona, bagaimana sih?"

"Ah, aku lupa."

"Astaga! Kalau begitu biar aku ikut membantu, aku tidak mau kau kelelahan nantinya."

"Baiklah, aku akan menyiapkan yang lain."

Jimin mengangguk. Tidak tega juga melihat istrinya yang begitu semangat menginap di rumah orang tua mereka. Meskipun tadi mereka sempat murung karena berita Dahyun mendapatkan periode-nya. Tapi, istrinya itu cepat sekali berubah mood-nya, mungkin karena periode-nya.

"Sudah siap?"

"Tunggu, aku cek lagi."

Dahyun tampak menatap sekitar lalu tersenyum, mengangguk kepada Jimin bahwa semuanya sudah siap. Mereka segera pergi menuju mobil untuk tujuan ke rumah orang tua mereka.

-

-

-

-

Mereka tiba di kediaman Park sudah menjelang sore, lantaran mereka harus berjalan-jalan sebentar karena saat di jalan Dahyun banyak mau ini dan itu dan dengan terpaksa Jimin menuruti sang istri yang sedang periode.

Masih ingat jika Dahyun mendapatkan periode-nya, tingkahnya kerap berubah-ubah yang mana membuat Jimin ikut di buat kelabakan oleh istrinya sendiri? Itulah Dahyun.

Menurunkan barang-barang mereka dari mobil. Dahyun berjalan mendahului Jimin untuk sampai di depan pintu kediaman Park, membuat Jimin hanya menggelengkan kepala melihat tingkah sang istri.

Pintu utama dibuka, membuat orang yang berada di ruang tamu kompak menoleh melihat siapa yang datang. Di sana orang tua Jimin dan Dahyun tengah bercengkrama. Ah iya, orang tua Dahyun juga ikut menginap di rumah orang tua Jimin karena mereka akan berniat membuat acara selama beberapa hari ke depan.

I Want to You✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang