4

46 8 0
                                    

So Joo bertanya pada hatinya. Apa yang harus ia lakukan.

*menghela nafas*
So Joo pun merebahkan tubuhnya lalu memejamkan mata. Namun, saat ia ingin memejamkan mata, tiba-tiba ponselnya berdering.

*tuuutt* halloo So Joo?? Apa Bibi boleh kesana? Entah kenapa tiba-tiba bibi kangen padamu" ucap Bibi So Joo.

"Ahh, bi ini sudah larut, aku kaget karena ponselku bunyi. Besok pagi kita bahas lagi, hoamzhh *tuuttt* /telfon tertutup/" ucap So Joo.

Belum bibinya menjawab telfon, so joo sudah mematikannya duluan.

So Joo kembali menarik selimut, dan meneruskan tidurnya kembali.

"Cuittt.. Cuittt*
Matahari pun mulai terbit, burung mulai bersautan. Taeyong sudah bersiap-siap untuk bekerja pun pamit kepada orang tuanya.

"Bu, aku pamit dulu. Ibu dan bapak jaga diri baik-baik ya" ucap Taeyong.

"Aishh.. Tenang saja. Walaupun ibumu dan bapakmu sudah tua. Kami tetap bisa jaga diri, jangan meremehkan kita hahah" ucap ibu Taeyong.

"Haha, yasudah aku pergi dulu" ucap Taeyong sembari meninggalkan ruang tamu.

Saat keluar dari rumah. Ia melihat rumah So Joo yang masih rapat dan terlihat lampu halaman masih menyala.

"Hmm, sepertinya So Joo belum bangun. Pasti ia kelelahan karena kemarin pulang larut malam" ucap Taeyong sembari meninggalkan rumah.

Tak lama kemudian, ia pun sampai di Caffe dan bertemu kembali dengan seseorang yang kemarin malam menabraknya. Taeyong sesekali melirik pria itu.

"Saya pesan Coffe Latte hangat satu" ucap pria itu.

"Ya, nanti akan saya antarkan" ucap Taeyong.

Taeyong masih saja melihat pria itu sampai ia jauh dengan tatapan tajam.

Tidak lama kemudian, Taeyong pun memberi minuman pada pria itu.

"Silahkan *memberikan minuman*" ucap Taeyong.

Tapi Taeyong tidak langsung pergi, ia justru duduk berhadapan dengan pria itu. Pria itu pun terkejut dan langsung menaikkan sebelah matanya.

"Mengapa, kau menatapku seperti itu?" ucap pria itu.

"Maaf, siapa nama anda?" tanya Taeyong.

"Ada perlu apa kau bertanya namaku?" tanya pria itu.

"Apa anda tidak ingat saya? Anda kemarin yang menabrak saya, sampai-sampai menumpahkan minuman dan mengenai wanita dihadapan saya. Anda jangan pura-pura tidak ingat" ucap Taeyong dengan nada tinggi.

"Oh ya, benarkah? Aku tidak ingat. Karena aku bertemu banyak orang, bukan hanya kau saja" ucap pria itu dengan santai.

"Humm.. Tapi, kalau memang aku punya salah padamu dan kekasihmu. Aku minta maaf. Sudahkan? Masalahku selesai denganmu. Oh iya, tadi kau bertanya namaku? Namaku Jaehyun. Lalu, siapa namamu?" tanya pria itu.

"Nama saya Taeyong. Mungkin, masalah saya dengan anda sudah selesai. Tapi, tidak dengan So Joo, anda harus meminta maaf langsung padanya, saya permisi" ucap Taeyong.

Jaehyun yang mendengar Taeyong pun terdiam.

"So Joo?? *tertawa kecil* Jadi, wanita itu bernama So Joo" ucap Jaehyun.

Tidak terasa waktu terus berjalan. Matahari yang tadinya tinggi, sudah mulai turun lagi. Jam menunjukan pukul 5 sore.

So Joo masih dikasur sembari memainkan ponselnya dan memakan beberapa cemilan yang ia beli.

He Changed My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang