So Joo pun menaruh paket kedalam rumahnya, dan ia sama sekali tidak ingin membukanya sekarang. Ia lebih memilih melanjutkan cuciannya.
/mengibaskan cucian/ "Hari ini terasa singkat sekali. Apa aku yang terlalu lama tidur? Hmm .. *menekuk bibir kebawah sembari menggantung cucian*" ucap So Joo.
So Joo pun masuk kembali kerumah setelah membereskan cuciannya. Lalu ia berfikir sejenak.
"So Joo sampai kapan kau seperti ini? Hah?! Kau sudah lama tidak melukis, tidak bekerja otomatis pemasukan tidak ada, justru pengeluaran yang sering terjadi. Kau kira duit tidak habis, Hah?! Kau hanya keliling didalam rumah mu terus menerus. Keluar pun hanya beli kebutuhan dirumah. Mau sampai kapan So sampai kapannnn?! *menepuk-nepuk pipi*" ucap So Joo.
"Gagagaga, aku gaboleh begini terus. Aku harus usaha. Tapi gimana caranya? Aku tidak bisa bersentuhan dengan seseorang, berbicara saja tidak nyaman jika terlalu lama. Huft.. *menghela nafas* kamu bisa So Joo. Harus bisa" ucap So Joo.
So Joo pun bergegas menyiapkan beberapa file untuk ia bawa esok hari. Dan, menyetrika pakaian yang ingin ia pakai besok.
•Keesokan Harinya•
Pukul 06.30 pagi. So Joo bersiap-siap untuk menuju ke pusat kota untuk mendatangi perusahaan yang ia ingin lamar.
•Perusahaan ***•
"Permisi mba, apa disini ada lowongan?" tanya So Joo.
"Maaf, kami sedang tidak ada lowongan" ucap wanita itu.
"Ohh, begitu. Terimakasih mba" ucap So Joo.
•Perusahaan ****•
"Permisi mba, apa disini ada lowongan?" tanya So Joo.
"Maaf, kami sedang tidak ada lowongan" ucap wanita itu.
"Ohh, begitu. Terimakasih mba" ucap So Joo.
•Perusahaan *******•
"Permisi mba, apa disini ada lowongan?" tanya So Joo.
"Maaf, kami sedang tidak ada lowongan" ucap wanita itu.
"Ohh, begitu. Terimakasih mba" ucap So Joo.
Jam pun sudah menunjukan pukul 09.30 siang. So Joo masih berkeliling untuk mencari pekerjaan. Sudah lebih dari 8 perusahaan tidak ada yang membuka lowongan. Bahkan, sebagian perusahaan ada yang menolak ia mentah-mentah.
"Capek sekali. Tidak ada Perusahaan yang mau menerimaku. Kenapa? Apa aku kurang menarik. Atau karena keahlianku hanya melukis saja. Bahkan inggris ku tidak bagus, bernyanyi pun seperti suara kambing, cempreng banget, komputer aja cuma bisa seperempatnya doang. Boro-boro setengahnya" ucap So Joo.
Saat ia mengomel tidak jelas. Ia melihat ada sebuah gedung didepannya.
"Apa ini perusahaan terakhir yang akan aku datangi? Ah, mungkin iya. Tapi, jika aku ditolak kembali. Aku benar-benar ingin merobek mulutnya. Enak saja menolak dengan seenaknya bilang 'Maaf anda belum masuk kriteria kami' Aish, omong kosong" ucap So Joo dengan kesal.
Akhirnya So Joo pun masuk. Pada saat ia menunggu diruang tunggu untuk dipanggil. Ia melihat ada laki-laki yang tidak asing masuk ke dalam lift.
"Ehh, bukannya itu ..."
Belum selesai bicara, so joo dipanggil oleh seorang wanita untuk bertemu langsung dengan manajer di perusahaan tersebut untuk masalah pekerjaan.
"Mba, silahkan ikut saya" ucap wanita itu.
"Oh iya iyaa, baik *mengikuti dari belakang*" lanjut So Joo.
Mereka pun memasuki lift yang cukup ramai dimasuki orang. Bahkan, so joo pun terhimpit di pojok. Ia seperti mau mati tidak bisa bernafas dengan normal.
"Yatuhan, tolong aku. Jangan kau biarkan ku mati terlebih dulu. Aku mau merasakan hidup normal seperti lainnya dulu *memejamkan mata mulut berkomat kamit*" ucap So Joo.
*Ning... Nong* Sebagian orang keluar dari lift. So Joo pun mulai merasa baikkan.
"Akhirnya. Aku masih bisa hidup *menarik nafas dengan panjang*" ucap So Joo.
Tak lama So Joo keluar dari lift untuk menuju ruang Manajer si pemilik perusahaan.
*Tok tok tok* "Permisi pak, ini orang yang bapak panggil" ucap wanita itu.
"Ya masuk. Kau boleh pergi" ucap sang Manajer.
"Baik pak, Silahkan *menyuruhku masuk*" ucap wanita itu.
"Oh, ya. Terimakasih *memasuki ruangan*" ucap So Joo.
So Joo berjalan menuju bangku yang berada didepan meja sang Manajer, ia masih memperhatikan sekeliling ruangan. Dan, sesekali melihat Manajernya.
"Wah, besar sekali ruangannya. Kapan aku bisa punya ruangan sebesar ini *tersenyum lebar*. Mm, kenapa Manajernya membelakangiku sih? Bukankah itu tidak sopan melakukan itu kepada bawahannya" batin So Joo.
"Silahkan duduk" ucap sang Manajer.
"Oh, iya pak *duduk dibangku*" ucap So Joo.
"Kenalkan dirimu" ucap sang Manajer dengan sikap dinginnya.
"Umm, saya Hong So Joo. Bisa dipanggil So Joo. Saya ting ... "
Belum selesai bicara, sang Manajer langsung memotong pembicaraan So Joo.
"Stop. So Joo?? *membalikkan badan*" ucap sang Manajer.
Saat sang Manajer membalikkan badan, betapa terkejutnya So Joo, bahwa...
~Siapa ya kira² yang bikin So Joo shock?~TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
He Changed My Life
Teen Fiction"Cinta? Pernikahan? Sehidup semati? apa arti semua itu?" Ayo² check in♥ jangan buru² check out🙅🏻♀️ ⚠️note : ini belum tamat ya babe, sabar💖⚠️ ••Soalnya, Author mau HIATUS duluuuu HEHEE🙂•• ✓My First Story✓