6

44 8 0
                                    

"Bukankah harusnya ini yang kumau?
Tapi kenapa perasaan ku sangat sedih, kamu telah berbohong pada dirimu sendiri So Joo. Kamu tidak ingin Taeyong pergi, karena satu-satunya teman yang dekat denganmu adalah dia selain Sehun" batin So Joo.

So Joo terasa hampa saat kepergian Taeyong. So Joo mencoba untuk tidak memikirkan hal-hal yang tidak seharusnya ia pikirkan.

So Joo pun melanjutkan jalannya entah kemana. Namun saat ia berjalan ada seseorang yang memegangnya dari belakang. Ia langsung membalikan badan.

"Lepaskann.. Siapa kau?" teriak So Joo.

"Oh, maaf. Apa benar namamu So Joo?" tanya pria itu

"Ya, ada apa kau mencariku?" tanya So Joo.

"Aku Jaehyun. Aku ingin minta maaf padamu soal waktu itu saat di Caffe. Aku tidak sengaja menabrak Taeyong dan menumpahkan minumanmu sampai kau terluka waktu itu. Apa tanganmu sudah sembuh?" tanya Jaehyun.

"Oh.. Ya sudah ku maafkan. Jadi kau Jaehyun. Tidak apa-apa tanganku sudah sembuh. Kau kenal dengan Taeyong?" tanya So Joo.

"Iyaa aku kenal dengannya. Saat itu aku minta maaf padanya lalu kami berdua mulai akrab" ucap Jaehyun.

"Tidak.. Aku tidak boleh bertanya padanya tentang Taeyong. Aku harus melupakannya. Ini hidupmu So Joo. Kau jangan seperti ini" batin So Joo.

"So Joo? Kau baik-baik saja?" tanya Jaehyun.

"Ahh...ya, jaehyun aku pergi duluan ya. Maaf" ucap So Joo.

"Eh, tunggu.. Aku ingin bicara padamu. Apa kau ingin menolongku?" tanya Jaehyun.

So Joo yang baru saja memutar badannya pun langsung terdiam. Jaehyun pun menghampiri So Joo.

"Ibuku, rencananya ingin makan malam padaku dengan kakakku. Dengan syarat, aku harus membawa pacar dan memperkenalkan padanya. Karena ibuku ingin segera mempunyai cucu, apa kau bersedia menjadi pacar pura-pura ku? Hanya sebentar saja kok. Aku bingung harus mencari siapa lagi selain kau. Apa kau mau?" tanya Jaehyun.

"Pacar pura-pura?? Umm, maaf sepertinya aku tidak bisa membantumu, kau cari wanita lain saja yang bisa membantumu. Sekali lagi aku minta maaf. Walaupun aku menjadi pacar aslimu, aku tetap tidak bisa. Aku pergi dulu *meninggalkan Jaehyun*" ucap So Joo.

"Sepertinya Jaehyun terlihat sangat kecewa. Tapi, bagaimana lagi? Aku tidak bisa membantunya. Aku saja masih tidak bisa mengontrol diriku sendiri. Apalagi, ini aku bertemu dengan ibunya, harus berbohong juga padanya" batin So Joo.

So Joo pun berjalan dan memutar balik saat Jaehyun sudah terlihat tidak ada untuk pulang kerumah. Ia langsung merebahkan tubuhnya kembali. Entah apa yang dipikirkan So Joo. Tiba-tiba ia melamun memikirkan Taeyong.

"Hmm, apa yang ia lakukan hari ini ya?" batin So Joo.

Akhirnya, ia pun menelfon Taeyong.

"Ehh, tunggu. Aku kan tidak punya nomornya *menepuk dahi* eehh, 'Taeyong Mu' hah? Ini nomor Taeyong? Kapan.. kapannn aku minta nomornya? Aishh.. Apa dia yang memasukan nya tanpa sepengetahuanku. Jangan bilang saat aku tertidur di Caffe saat itu. Tapi bagaimana ia bisa buka ponselku? Kan ponselku terkun... *diam sejenak* haduhhh, bodoh sekali kau So Joo. Saat itu kau kan lupa memasang pin *menepuk-nepuk keningnya*" ucap So Joo.

Akhirnya So Joo memberanikan diri untuk menelfon Taeyong.

*Tuuutt... Tuuuttt.. /suara telfon/ *tuuttt.. Tuuttt..* Hmm, kenapa tidak diangkat-angkat" batin So Joo.

So Joo pun. Akhirnya memutuskan untuk mematikan telfonnya. Namun, pada saat So Joo ingin mematikan telfonnya. Tiba-tiba ada suara wanita.

"Oh, Halo.. Ini siapa ya?" tanya wanita itu.

He Changed My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang