15

6 3 0
                                    

"Arghh, lampu merah nya lama sekali. Hmm, So Joo sudah sampai atau belum ya" batin Jaehyun.

/tinnnnnn/ *suara klakson mobil*

"Ahh, iya iya sabarr" ucap Jaehyun.

Jaehyun mengendarai mobilnya dengan pelan, sembari memikirkan So Joo dan ibunya. Namun, sesaat ia sedang mengendarai mobilnya, ponselnya berdering. Jaehyun langsung menghentikan mobilnya dan mengambil ponselnya.

"Telfon dari Young So?" ucap Jaehyun.

Jaehyun pun mengangkat telfonnya

"Ada apa?" tanya Jaehyun.

"Hmm, begini pak. Kita tiba-tiba mengalami kerugian karena sebagian duit perusahaan entah kemana dibawa kabur oleh pihak yang tidak bertanggung jawab pak" ucap Young So.

"Hah?! Apa maksudmu? Apa kau tidak mengeceknya? Aku menyuruhmu untuk mengawasi dan mengkoordinir untuk sementara. Tapi apa? Ini hasil nya???" teriak Jaehyun.

"Maaf pak, saya salah tapi saya akan tetap berusaha mencari orang yang tidak bertanggung jawab tersebut pak" ucap Young So.

"Heuhh *menghela nafas* yasudah kau atur. Nanti saya coba kekantor" ucap Jaehyun.

"Baik pak, selamat siang /tuuutt/ *telfon tertutup*" ucap Young So.

Jaehyun masih tidak tahu apa yang terjadi padanya. Mengapa semua masalah menghampirinya.

Sesaat ia keluar dari mobilnya, ia melihat wanita yang sedang kebingungan seperti mencari sesuatu yang hilang.

"Wanita ituu, sedang apa dia disitu?" batin Jaehyun.

Jaehyun pun menghampirinya yang sedari tadi bungkuk meraba-raba rumput.

"Permisi, apa kau butuh bantuan?" tanya Jaehyun.

"Ahh, yaa tolong cari pulpen ku disini, kurasa aku menjatuhkannya" ucap Irene.

"Pulpen, bagaimana bisa kau menjatuhkannya?" ucap Jaehyun sembari jongkok disebelah Irene.

Irene tidak tahu bahwa yang ia minta tolongin itu seorang lelaki yang ganteng nya asdfghjkl.

Mereka pun mencari bersama sampai akhirnya 5 menit berlalu, jaehyun berhasil menemukan pulpennya.

"Ahh, apa ini pulpen mu?" tanya Jaehyun sembari menunjukan pulpen.

"Ahhh iyaa terimakasih kau sudah menemukan pulpen kesayanganku" ucap Irene yang sembari mencium pulpen nya.

Irene pun berdiri lalu disusul oleh Jaehyun. Ketika Irene hendak menatap Jaehyun ia terkejut karena ketampanannya bak dewa.

"W-w-ahh.... You are so handsome *membelalakan matanya sembari tersenyum*" ucap Irene terbata-bata.

Jaehyun yang mendengar perkataannya pun tertawa kecil.

"Ahh, bukan kah kau yang mengembalikan dompet ku saat itu? *senyum pepso***t *" tanya Irene.

"Oh ya? Senang bertemu kembali denganmu" ucap Jaehyun.

"Ahahah... Senang sekali aku *tertawa manis*" ucap Irene

"Ahahah iyaa baiklah, bukankah kau ingin mentraktir ku saat itu?" Goda Jaehyun.

Mereka pun asyik mengobrol sampai lupa waktu bahwa Jaehyun harus ke kantor dan kerumah So Joo.

•Singkat cerita•

"Ahahah... Baiklah, terimakasih Jaehyun" ucap Irene.

"Iya, sama-sama. Kurasa aku harus pulang sekarang. Sampai jumpa" ucap Jaehyun.

"Ahhh, umm.. Iya tampan *melambaikan tangan*" ucap Irene

Jaehyun langsung bergegas menuju mobil dan langsung meninggalkan tempat dengan cepat. Sedangkan, Irene yang tidak peduli dan masih duduk di Cafe yang saat itu telah mentraktir Jae masih menatap Jaehyun yang semakin lama semakin jauh.

"Astaga, betapa indahnya ciptaanmu, mengapa aku baru sadar bahwa ada laki-laki setampan dia, bahkan Chanyeol pun kalah" ucap Irene dengan penuh ke kaguman pada Jaehyun.

Irene pun meneruskan minumannya dan masih sembari tersenyum memikirkan hal yang tidak-tidak. Bodohnya ia tidak mengetahui bahwa Jaehyun adalah adik Chanyeol, seorang laki-laki yang ia dambakan dari dulu. Akankah Irene berpaling dari Chanyeol?
~Nah lo, bingung bingung dah wkw:v~

Saat dalam perjalanan kekantor, jaehyun langsung menghubungi Young So sekertaris nya. Untuk memberitahukan bahwa ia segera sampai dan menyiapkan planning untuk kedepannya.

"Halo, Young So. Bagaimana apa sudah ketemu orangnya?" tanya Jaehyun.

"Maaf pak, kita belum menemukannya. Saya rasa orang tersebut cukup pintar pak, menggunakan berbagai macam trik agar tidak bisa dilacak" ucap Young So.

"Hah? Okay, saya tunggu 2 hari lagi. Kalau tidak ada kabar saya turun tangan, mengerti?" tanya Jaehyun.

"Baik pak, mengerti" ucap Young So.

"Saya sekitar 2 menit lagi sampai kantor. Kamu siapkan ruangan meeting 5 menit lagi kita mulai /tuutt/ *telfon mati*" ucap Jaehyun.

"Baik pak /tuuuttt/ *telfon terputus*" ucap Young So.

•Perusahaan Jae Park•

"Siang pak, ruang meeting kita sudah siap. Silahkan pak" ucap Young So.

"Oke.. *berjalan menuju ruang meeting*" ucap Jaehyun.

Sesampainya di ruang meeting Jaehyun menjelaskan semua apa yang telah ia siapkan sebelumnya. (Singkat cerita)

"Bagaimana? Apa ada yang ingin memberikan pendapat lain?" tanya Jaehyun.

"Kalau tidak ada saya tutup, terimakasih semuanya telah ikut berpastisipasi. Meeting selesai" ucap Jaehyun.

Para Staff dan yang lainnya pun meninggalkan ruangan. Tapi tidak dengan Young So.

"Pak" panggil Young So.

"Hmm, ada apa? *sembari membereskan kertas*" tanya Jaehyun.

"Saya boleh bertanya sesuatu pak?" tanya Young So.

"Iya bilang aja" ucap Jaehyun.

"Umm, *menghela nafas* bapak .." ucap Young So dengan terbata-bata.

"Kalau tidak ada hal penting yang ingin dibicarakan, saya permisi *meninggalkan ruangan*" ucap Jaehyun.

"Pakk tunggu .. Gimana ya bilangnya, ahh.. Udahlah besok coba lagi, pliss Young kamu ga boleh gugup *menghela nafas* Semangat :) .. *tersenyum*" ucap Young So.

TBC

He Changed My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang