Chanyeol yang tadinya mengomel tiba-tiba terdiam tanpa kata saat mendengar penjelasan dari Jaehyun...
"Aa..apa kau bilang? Apa itu tidak bisa disembuhkan? Apa kau tidak bertanya pada dokter?" tanya Chanyeol.
"Tidak, dokter hanya bilang dia sedikit mempunyai trauma saat masa kecil. Itu sedikit sulit untuk disembuhkan" ucap Jaehyun.
"Oh, begitu. Yasudah, Ibu pasti sudah menunggu lama dirumah, cepatt" ucap Chanyeol.
"Memangnya ada apa dengan ibu? Apa yang ingin ia bicarakan?" tanya Jaehyun.
"Entahlah, aku tidak tahu" ucap Chanyeol.
Sesampainya mereka dirumah, jaehyun berjalan sedikit cepat dan langsung segera mencari ibunya. Sedangkan Chanyeol, ia masih berada dimobil dan memikirkan apa yang Jaehyun katakan tadi.
"Mengapa aku jadi memikirkannya terus? *mengacak rambut* Akhhh" ucap Chanyeol.
"Ibuu.. Aku pulang. Ada apa bu?" tanya Jaehyun.
"Oh, iya. Ibu mencarimu. Ngomong-ngomong dimana Chanyeol?" tanya ibunya.
"Ahh, mungkin masih dimobil. Sebentar lgi dia juga akan masuk" ucap Jaehyun.
"Jadi, seperti ini. Ibu akan pergi ke Amerika untuk sementara. Kau dan Chanyeol disini saja. Kalian tidak apa-apa kan bila ibu tinggal?" tanya ibunya.
Tidak lama Chanyeol masuk dan mendengar percakapan mereka.
"Apaa?? Ibu mau pergi?" tanya Chanyeol.
Chanyeol hanya menatap mata ibunya dengan tatapan kosong.
"Ahh, iya ibu juga mau bicara hal ini padamu. Hanya saja ibu menunggu waktu yang tepat untuk melakukannya. Mungkin ini lah waktu yang tepat untuk ibu bicara hal ini" ucap ibunya.
"Masalah apa yang membuat ibu harus pergi ke Amerika?" tanya Jaehyun.
"Hmm, kurasa kalian sudah mengetahuinya. Jadi, tidak perlu bertanya untuk yang kedua kalinya kan?" ucap ibunya.
"Maksud ibu?" tanya Chanyeol.
Sesaat mendengar pertanyaan itu, Ibunya pun membalikkan badan, seolah tidak ingin meneruskan pembicaraan itu.
"Satu hal lagi yang ingin ibu bicarakan, ibu akan menetap disana kemungkinan besar. Kalian jaga diri baik-baik disini. Ibu akan tetap mengawasi kalian walaupun ibu jauh disana *tersenyum seadanya*" ucap ibunya.
Chanyeol yang mendengar hal itu, langsung berjalan meninggalkan sang ibu yang tengah menatapnya kemudian disusul oleh sang adik Jaehyun.
"Maafkan ibu nak, mungkin ibu belum bisa menjadi ibu yang baik pada umumnya. Ibu tahu apa yang kalian rasakan saat ini, ibu juga merasakannya *menitikkan airmata* berat untuk ibu meninggalkan kalian berdua. Karena ibu juga bingung harus melakukan apa, ini demi keselamatan kalian. Maaf anakku" ucap ibunya sesaat menghapus airmata.
Disatu sisi Jaehyun merasa telah hancur hatinya, yang ditinggalkan oleh sang ibu entah kemana. Sedangkan, Chanyeol yang sedaritadi mengelus pundak sang adik.
"Chan, apa kau tahu sesuatu tentang ibu mengapa harus pergi ke negara orang?" tanya Jaehyun.
Chanyeol tidak tahu bahwa sang adik tidak mendengar perkataannya, dan langsung menengok kearahnya.
"Chan!!.. Kau dengar tidak apa yang ku bicarakan barusan?" tanya Jaehyun dengan nada tinggi.
"Ahhh.. Tidak bisakah kau bicara pelan? *menutup telinga*" ucap Chanyeol.
/Ctakkkk/ "Sakit tidak?" tanya Jaehyun.
"Akhhh kau gila? Kening ku bisa berdarah tahu. Aku tidak tahu. Kau cari tahu sendiri, aku sibuk. Sudahlah aku ingin tidur *meninggalkan Jaehyun*" ucap Chanyeol.
"Anak itu. Awass saja jika kau berani ke kamarku, akan ku bunuh kauu..!! " teriak Jaehyun.
Chanyeol yang meninggalkan Jaehyun berhenti sejenak untuk memikirkan apa yang harus ia lakukan disaat seperti ini.
*Mengacak rambut* "Sudahlah besok akan kupikirkan" ucap Chanyeol sembari meninggalkan tempat.
•Keesokan Harinya•
Tidak seperti biasanya langit biru dengan gumpalan awan yang kecil bertebaran dimana-mana, burung berkicau dengan merdunya, angin yang meniup pepohonan dengan lembut, daun yang berhamburan layaknya dalam drama.
Tetapi, tidak untuk hari ini. Hujan lebat datang tanpa permisi, langit tertutup oleh awan gelap, angin meniup kencang semua pohon, burung yang tadinya berterbangan pun mengurung diri dalam sarangnya. Ada apa ini?
/kringggg...kringggg/ "hmm, bisakah kau diam?" ucap Jaehyun.
/kringggg...kringggg/ "Akhh, telingaku seperti ingin pecah, siapa yang menaruh alarm disebelah kepalaku, hahh!? *mematikkan alarm*" teriak Jaehyun dengan kesal.
Jaehyun tidak menyadari bahwa jam sudah menunjukan pukul 11 siang. Ia hanya melihat ke arah jendela yang masih terlihat gelap seperti jam 5 pagi.
Sesaat Jaehyun ingin menarik selimut kembali, ia dikagetkan dengan pukulan maut dari sang kakak.
*Plaakkk*
"Yaakk!!! Sakitt" teriak Jaehyun.
"Bangunnnn!!.. Dasar kebo. Sudah jam berapa ini? Hahh!? Bahkan kau masih santainya tidur pulas?" omel Chanyeol.
"Yaaa!! Ini masih pagi, kau tidak lihat diluar masih gelap. Bisakah kau keluar dari kamarku?" teriak Jaehyun.
"Kau gila? Ini sudah jam 11 siang, diluar cuaca sedang buruk hujan lebat" omel Chanyeol.
Jaehyun yang mendengar perkataan Chanyeol langsung membuka selimut dan berlari kearah jendela.
"Apa yang terjadi diluar? Mengapa, kau tidak membangunkanku daritadi?? Tidak.. Aku harus pergi sekarang juga *mengambil jaket*. Ah, ya.. Jangan lupa alarm mu bereskan, tadi aku hancurkan.. karena membuat telingaku pecah" ucap Jaehyun sembari meninggalkan kamar.
"Apaaaaa??!! Jaehyun!! Tunggu kau, akan kubalas nanti lihat saja" teriak Chanyeol.
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
He Changed My Life
Novela Juvenil"Cinta? Pernikahan? Sehidup semati? apa arti semua itu?" Ayo² check in♥ jangan buru² check out🙅🏻♀️ ⚠️note : ini belum tamat ya babe, sabar💖⚠️ ••Soalnya, Author mau HIATUS duluuuu HEHEE🙂•• ✓My First Story✓