14

6 3 0
                                    

"Appaaa??!! Jaehyun!! Tunggu kau, akan kubalas nanti lihat saja" teriak Chanyeol.

Jaehyun terburu-buru karena dia ingat bahwa dia akan kembali ke Rumah Sakit untuk bertanggung jawab pada So Joo. Namun, sesaat ia menuruni tangga, ia tersadar bahwa sedari tadi ia tidak melihat ibunya.

"Ibuu, dimana kau? Ibuuu *mencari kesetiap ruangan* /srekk/ Eh, apa ini? Siapa yang menaruh kertas disembarang tempat seperti ini?" ucap Jaehyun.

Jaehyun yang tidak mengetahuinya pun membawa kertas itu untuk dibuang ketempat sampah. Namun, saat ia hendak membuangnya, ia melihat bahwa ada nama ia dengan sang kakak.

"Ohh, Mengapa ada namaku disini?" tanya Jaehyun dengan heran sembari membuka kertas tersebut.

Isi Surat :

To : Anakku Jaehyun, Chanyeol

Maaf, ibu pergi tidak pamit kepada kalian. Ibu tidak tahu harus mulai darimana. Tapi, ibu harus bicara hal ini. Ibu pergi bukan karena alasan untuk meninggalkan kalian, ibu punya sesuatu yang harus ibu selesaikan. Terutama untuk Jaehyun. Ibu minta maaf.

Salam hangat
Ibu

Jaehyun tidak tahu harus berkata apa. Apa maksud dari surat ibu ini. Mengapa ibu minta maaf pada Jaehyun?

"Hey, kau belum berangkat juga? Sedang baca apa kau? *menghampiri Jaehyun*" ucap Chanyeol.

Chanyeol yang saat itu melihat Jaehyun menitikkan airmata langsung memegang bahunya dan menghadapkan Jaehyun kearahnya.

"Kenapa kau menangis? Surat dari siapa itu? *mengambil surat dari tangannya*" tanya Chanyeol.

Chanyeol yang melihat isi surat itupun terkejut dengan berlinang airmata. Namun, tidak disangka Chanyeol pun merobek surat tersebut. Jaehyun yang melihat itu langsung kesal.

"Kauu!! *menarik kertas yang dipegang oleh Chanyeol* Apa tujuanmu merobek surat dari ibuku? Hahh!? Kau tidak berhak merobeknya" teriak Jaehyun.

"Kau pikir itu penting? Ibu meninggalkan kita tanpa alasan yang jelas. Bahkan ia tidak pamit kepada kita. Lebih baik kau singkirkan surat itu, itu akan membuatmu tambah buruk *meninggalkan ruang keluarga*" ucap Chanyeol.

Jaehyun yang mendengar perkataan Chanyeol pun langsung geram, karena ia pikir ibunya telah dihina oleh Chanyeol, ia tidak terima apa yang telah dikatakan oleh Chanyeol.

"Tunggu!!" teriak Jaehyun.

Chanyeol yang sedang berjalan pun mendadak berhenti.

Jaehyun pun berlari kecil menghampiri Chanyeol.

"Chan, jangan sekali-sekali kau berkata seperti itu didepanku lagi. Kau tidak berhak berkata seperti itu. Karena kauu.... kauu.... hanya anak yang diadopsi dari panti. Dengar itu baik-baik" ucap Jaehyun sembari menunjuk Chanyeol.

Chanyeol yang mendengar nya pun terdiam tanpa kata, bahkan bernafas saja mungkin susah. Seperti raga tanpa jiwa yang tidak bisa melakukan apa-apa.

Jaehyun terus berjalan meninggalkan Chanyeol tanpa ada penyeselan apapun apa yang telah ia katakan pada Chanyeol. Jaehyun pun langsung memasuki mobil dan bergegas menuju Rumah Sakit untuk bertemu dengan So Joo.

•Sesaat dijalan•

"Arghh, mengapa ibu mengadopsi dia sih, apa bagusnya? Bahkan dia tidak pernah sedikit pun menghargai ibu juga kann.." ucap Jaehyun dengan kesal didalam mobilnya.

Jaehyun pun meluapkan emosinya didalam mobil tersebut. Tanpa ia sadari bahwa So Joo telah keluar dari RS, dan baru saja ia lewati tanpa sengaja saat lampu merah.

Tidak lama sesampainya di RS, jaehyun langsung berjalan masuk dan mencari ruang So Joo. Saat hendak keluar dari lift ia berpapasan dengan dokter yang menangani So Joo saat itu.

"Oh, Dokter Alex ya?" tanya Jaehyun.

"Hmm, kau.. Temannya So Joo kan?" tanya Dokternya.

"Ahh iya, betul dok. Bagaimana keadaan So Joo? Apa diabsudah sehat, dan sudah bisa pulang?" tanya Jaehyun.

"Ohh, iya dia sudah baikan dan menurut saya dia cepat sekali untuk pulih, dan sudah sekitar 15 menit yang lalu dia sudah pulang. Dan dia bilang dia dijemput oleh bibi nya. Untuk masalah biaya dia belum membayarnya. Memangnya anda tidak bertemu dengan beliau?" tanya Dokternya.

"Apa? Sudah pulang? Saya tidak bertemu dengannya dok. Yasudah saya akan bayar biayanya dok" ucap Jaehyun.

"Baiklah ikut saya ke ruang administrasi" ucap Dokternya.

"Baik dok" ucap Jahyun sembari mengikuti sang Dokter.

Setelah beberapa menit berlalu, jaehyun selesai membayar biaya RS untuk So Joo. Jaehyun pun mulai bergegas mencari So Joo.

/srekkk..srekkk/ "Heuhh... Kepalaku terasa pusing sekali. Untung nya aku berhasil pergi dari RS duluan dan berpura-pura dijemput oleh bibi, dan kupikir mudah sekali membohongi Dokter itu, dan pergi sebelum bertemu dengan dua laki-laki yang menyebalkan itu. Biarkan saja mereka yang bayar biaya RS nya" ucap So Joo dengan nada kesal.

So Joo sengaja berpura-pura bahwa dia akan dijemput oleh sang bibi agar bisa keluar dari RS itu secepatnya.

Namun, tidak lama kemudian saat ia bicara sendiri, ia melihat ada seorang wanita yang sedikit kebingungan tidak jauh dari lokasi ia berdiri. So Joo pun menghampiri wanita itu.

"Umm, permisi. Apa nona sedang mencari sesuatu atau butuh bantuan?" tanya So Joo dengan ragu-ragu.

Wanita itu pun membalikkan badannya. So Joo pun langsung terkejut karena wanita yang ia temui adalah Irene.

"Ahh, kau. Ngapain kau disini??" teriak Irene.

"K-k-kau... Ishh, tidak bisakah kau tidak berteriak sehari saja? Kau menelan peluit yaa? Suaramu bikin telinga ku pecah saat mendengarnya" ucap So Joo.

"Kau ngapain masih disini. Sana pergi hushh... *mengibaskan tangan ke So Joo layaknya kipas sate*" ucap Irene.

"Ihh, ihh... Ihh... Wanita tidak tahu terimakasih, mau ditolongin malah diusir. Gajelas banget *memalingkan mata lalu pergi meninggalkannya*" ucap So Joo.

Irene pun tidak terlalu peduli apa yang dibicarakan oleh So Joo, ia masih terus mencari sesuatu yang hilang disekitarnya. Entah apa yang hilang.

"Lagipula.. Siapa sih yang berani mendekatinya? Jika ia saja jutek seperti itu. Bukannya ditolong, tapi malah kabur karena suara peluitnya itu" ucap So Joo dengan kesal.

TBC

He Changed My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang