17

6 3 0
                                    

•09.45 am•

Taeyong dan ibunya telah berangkat menuju pasar untuk membeli bahan-bahan yang akan dipakai membuat kue beras nanti. 

Sesampainya di pasar banyak orang-orang yang terus memperhatikan Taeyong, ibunya pun tersadar akan hal itu. Tapi, ibunya justru membiarkannya karena bagi dia jarang sekali Taeyong ikut ke pasar, wajar saja banyak yang melihatnya seperti itu. 
~Aduh.. Pacarku dilirik ama mak-mak pasar. Garela aku garela 😭~

"Bu, apa disini ada toilet umum? Kurasa aku butuh kesana *tertawa kecil*" tanya Taeyong. 

"Ahh, sebentar... ibu tanya orang dulu" ucap ibunya. 

Saat ibunya hendak bertanya pada seseorang, taeyong dikagetkan dengan seorang wanita yang tiba-tiba menghampirinya. 

"Permisi *tersenyum malu melihat Taeyong*" ucap wanita itu. 

"Ahh iyaa, kau siapa, ada perlu apa?" tanya Taeyong. 

Saat Taeyong sedang bertanya pada wanita itu, tidak lama ibunya pun memanggil. 

"Taeyong, apa kau jadi ke Toiletnya? Ada disebalah sini" teriak ibunya. 

Taeyong yang mendengar suara ibunya pun langsung bergegas pergi meninggalkan wanita itu, bahkan sang wanita pun belum menjawab pertanyaan Taeyong.

"Eh, kau bicara dengan siapa tadi? Ibu lihat kau sedang bicara dengan wanita, dia temanmu?" tanya ibunya. 

"Ahh, umm. Tidak tahu bu. Aku harus ke toilet sekarang, ada dimana bu?" tanya Taeyong terburu-buru. 

"Ahh, iya ibu lupa, disana *menunjuk ke sudut pasar*" ucap ibunya. 

Taeyong pun langsung bergegas pergi ke toilet dan tidak menghiraukan orang-orang yang terus memperhatikannya.

"Ibu tunggu sini, tae" teriak ibunya. 

Wanita yang ditanyai oleh ibunya terkejut saat tau bahwa anak laki-laki yang bersamanya itu anaknya. 

"Wahh, bu. Itu anak ibu? Tampan sekali, seperti idol-idol k-pop gitu *melihat Taeyong yang semakin lama semakin menghilang*" tanya wanita itu. 

Ibunya yang mendengar perkataan wanita itu langsung tertawa. 

"Ahahah... Ibu bisa saja. Iya dia anak saya" ucap ibu Taeyong. 

"Ahh begitu. Sepertinya seumuran dengan anak saya *tertawa kecil*" ucap wanita itu. 

"Oh ya?? Anak ibu dimana? Apa dia laki-laki juga?" tanya Ibu Taeyong. 

Saat Ibu Taeyong menanyai tentang anaknya, wanita itu terdiam sebentar, seperti sedang memikirkan sesuatu. 

"Anak saya sudah tiada bu *menitikkan airmata*" ucap wanita itu. 

"Maaf, saya tidak bermaksud bu" ucap Ibu Taeyong.

"*tertawa kecil* tidak apa-apa, mungkin jika anak saya masih ada, dia tumbuh dengan baik seperti anak ibu" ucap wanita itu. 

"Umm.. Sabar ya bu, ikhlaskan kepergian anak ibu. Mungkin ini jalan yang terbaik untuk anak ibudamn ibu *menepuk pelan bahunya*" ucap Ibu Taeyong. 

"*tertawa kecil* Ahaha... Iya terimakasih bu" ucap wanita itu.

Tak lama Taeyong datang kembali dan terkejut saat melihat wanita yang bersama ibunya. 

"Ibu, ada apa dengan wanita itu?" tanya Taeyong. 

"Ahh, kau sudah balik? *menengok ke arah Taeyong*" tanya ibunya. 

"Iya bu. Bu, kurasa kita harus cepat membeli bahan-bahannya bu. Karena aku merasa tidak nyaman disini. Banyak orang yang melihatku dengan aneh" ucap Taeyong dengan gugup. 

Wanita itu mendengar ucapan Taeyong, dan langsung menjawab. 

"Ahaha.. *tertawa kecil* kurasa mereka kagum dengan ketampanan mu nak" ucap wanita itu. 

Taeyong yang sedang berbicara pada ibunya pun langsung melihat kearah wanita itu. 

"Ahh, heheh :D *senyum pepso***t * terimakasih bu" ucap Taeyong dengan malu-malu.

"Ah yasudah kalau gitu kita pergi dulu ya bu, mungkin Tae tidak nyaman lama-lama disini. Kami permisi'  *berjalan meninggalkan wanita itu*" ucap ibu Taeyong. 

Mereka pun pergi dan langsung mencari toko yang biasa ibunya beli untuk bahan kue beras. Di perjalanan Taeyong membicarakan hal yang terjadi tadi. 

"Bu tadi ada seorang wanita yang tiba-tiba menghampiri ku. Aku tidak tahu siapa wanita itu. Kurasa dia ingin menyampaikan sesuatu padaku. Tapi, saat aku bertanya 'ada apa' dia tidak menjawabnya" ucap Taeyong. 

"Oh ya, mungkin dia ingin berkenalan denganmu *tertawa kecil*" goda ibunya. 

"Ishh, ibu selalu saja menggodaku. Aku tidak ingin wanita lain aku hanya ingin So .. "

Tiba-tiba Taeyong terhenti dan tidak melanjutkan ucapannya. 

"So? *mengernyitkan dahi*" tanya ibunya. 

"Ahh.. Tidak tidak jadi, maksudku aku hanya ingin bersama Ibu" lanjut Taeyong. 

"Oohh ... Baiklah *masih mengenyitkan dahi*" ucap ibunya. 

Tanpa disadari oleh Taeyong, ibunya masih memikirkan perkataan Taeyong tadi. 

"So, siapa So itu? Apa dia temannya, sahabatnya atau justru kekasih Tae yang tidak ingin diketahui aku" batin ibunya. 

Saat ibunya sedang memikirkan Taeyong, tidak terasa tibalah mereka di toko yang dimaksud oleh ibunya. 

"Ahh, sudah sampai" ucap ibunya. 

"Tae, kau tunggu sini atau ikut kedalam?" tanya ibunya. 

"Umm, aku disini saja bu. Tidak apa-apa. Didalam rame sekali" ucap Taeyong. 

"Oh yasudah, ibu masuk dulu" ucap ibunya. 

Taeyong yang menunggu ibunya pun merasa bosan karena benar-benar sangat lama dan ramai sekali di toko itu. Akhirnya, taeyong memberanikan diri untuk keliling di daerah tersebut. Namun, saat ia berjalan ia dihadang oleh dua wanita didepannya. Taeyong yang sedang asyik menikmati udara pun terkejut. 

"Ehh, kalian siapa?" tanya Taeyong. 

"Umm, permisi. Kita berdua tadi mengikutimu, jadi ini kesempatan kita untuk berkenalan denganmu. Aku Yoo Ra dan ini Lee Sha *mengulurkan tangan*" ucap Yoo Ra. 

Taeyong yang melihatnya pun tidak merespon mereka bahkan tidak mengulurkan tangannya dengan Yoo Ra. Karena baginya hanya So Joo yang ada dihatinya. 

"Ohh, lalu? Kalian ingin apa?" tanya Taeyong. 

"Umm, bisakah kita bertukar nomor telfon?" tanya Lee Sha. 

"Maaf, aku tidak punya ponsel. Permisi" ucap Taeyong sembari meninggalkan mereka. 

"Hah?! Tidak punya ponsel? Yang benar saja, orang setampan dia tidak punya *mengernyitkan dahi*" ucap Lee Sha. 

"Aishh, yakk! Kau bodoh? Biasanya kalau laki-laki yang dimintai nomornya lalu bilang tidak punya ponsel. Itu artinya dia sudah punya pacar *menepuk kening*" ucap Yoo Ra. 

"Ahh, benarkah? huhuhu .. *menangis sembari memeluk Yoo Ra* jahat sekali dia. Padahal hanya bertukar nomor telfon saja. Tapi dia menolaknya" ucap Lee Sha yang masih menangis dipelukan Yoo Ra. 

Taeyong yang sedari tadi duduk di pinggir pasar langsung memikirkan So Joo, jika ia pergi ke kota besok, apakah So Joo mau menemuinya. Disatu sisi ia juga merasa kesal karena tidak ada hentinya orang-orang yang melihat nya. 

"Akhh... Tidak nyaman sekali seperti ini, semakin banyak orang yang melihatku. Apa aku harus memakai masker, atau topeng? Aishhh..." ucap Taeyong dengan kesal. 

Sebenarnya ia masih berusaha untuk tidak peduli dengan orang yang melihatnya terus menerus sedari tadi. Jika ia bisa melarangnya mungkin sudah ia lakukan. Tapi, apa boleh buat. Sangat mustahil kalau ia melakukan itu. 

TBC

He Changed My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang