Mereka adalah Seven Deadly Sins, benar-benar gawat. Pemimpin mereka adalah 'Sang Amarah'. Jika dalam legenda amarah lah yang memiliki kekuatan paling besar. Jika dideskripsikan, penampilan mereka sangat unik dan berbeda.
Pertama 'Sang Amarah' Cardosh, ia memiliki mata berwarna biru cerah, dia terlihat berwibawa, ia memakai pakaian seperti jas yang membuatnya terlihat lebih mengagumkan, warna rambutnya berwarna putih, dan tingginya kira-kira dua meter atau mungkin lebih, ditambah dengan tubuhnya yang kekar membuat seseorang mungkin akan takut, dia memiliki sayap yang sangat lebar. Namun, ia tak terlihat membawa senjata.
Kedua 'Sang Nafsu' Deep, ia memiliki tubuh seperti anak kecil, sikapnya juga begitu. Meskipun begitu, ia memancarkan aura yang besar dan cukup menekan. Matanya berwarna biru tua, ia memiliki rambut berwarna merah padam, tinggi tubuhnya kira-kira seratus enam puluh sentimeter. Tubuhnya juga cukup bagus, meskipun tidak kekar, ia membawa pedang bermata dua. Pedang itu berwarna merah menyala bagaikan kobaran api.
Ketiga 'Iri Dengki' Nemor, ia berparas cantik, namun cara berpakaiannya dan sikapnya mirip dengan laki-laki. Matanya berwarna ungu dengan sorot mata yang tajam. Rambutnya berwarna ungu muda dengan panjang sebahu, tingginya kira kira seratus delapan puluhan sentimeter atau kurang. Dia membawa palu yang cukup besar dan juga panjang. Palu itu mirip sekali dengan palu milik dewa petir mitologi nordik, Thor. Dengan tempat pegangan palu yang panjang, kurasa itu memudahkannya untuk mengangkat dan menggunakan palu sebesar itu. Meskipun tidak mirip persis dengan palu Thor, namun disekitar palu itu terdapat energi-energi berwarnya ungu tua.
Keempat 'Sang Kemalasan' Monsta, ia memang seorang wanita, wajahnya menurutku pas-pasan, ia juga memiliki sikap yang dingin atau mungkin dia malas untuk berekspresi aku juga tidak terlalu paham. Warna matanya hitam kecoklatan dengan rambut berwarna hitam dengan panjang sampai ke punggung. Tingginya kira-kira dua meter atau mungkin kurang, itu tidak terlihat karena dari tadi dia terus berbaring sambil terbang. Dia membawa senjata panah emas.
Kelima 'Sang Rakus' Bodus, dia berwujud seperti iblis. Ia memiliki tanduk dikepalanya dan memiliki banyak tangan. Wajahnya juga sangat menakutkan, dia memiliki gigi yang tajam dengan rambut berwarna putih pendek. Tingginya aku kurang tau pasti. Namun, dia membawa senjata seperti cakram namun memiliki gagang.
Keenam 'Sang Dusta' Dreith, dia berbadan besar dan kekar. Sulit untuk melihat sayapnya karena ukuran tubuhnya. Dia memiliki pandangan mata yang tajam dan sifatnya sulit ditebak. Dia membawa tombak yang berbentuk seperti lancer. Senjata prajurit kuno yang mematikan namun juga berat.
Ketujuh 'Sang Kesombongan' Core, dia memiliki wajah yang sangat tampan, berbadan sixpack, memiliki tubuh yang ideal, mulai dari tinggi hingga lain sebagainya. Rambutnya berwarna keemasan dan ia tidak memiliki sayap. Senjatanya berupa katana ganda yang terbuat dari emas dan perak. Aku benar-benar pengen sekali mengambilnya terus menjualnya.
Mereka benar-benar terlihat kuat. Sedangkan aku hanya bisa menggunakan Jenis sihir tipe ledakan dan juga menggunakan senjata tingkat Tuhan saja. Mungkin saja jika kecerdasan dari duniaku dulu berguna, aku mungkin sudah menang.
Mereka segera maju dengan teratur dan tidak sembarangan. Itu memperlihatkan kelihaian mereka ketika bertarung dalam kelompok. Kurasa mereka sangat berpengalaman, tak diragukan lagi. Kesempatanku menang hanya satu banding sepuluh juta. Ini sungguh mendebarkan dan menarik.
Keenam dari mereka segera bergerak, hanya Cardosh yang masih diam dibelakang sana. Aku segera berfokus Deep yang menyerang dengan cepatnya menggunakan pedang bermata dua. Aku segera menunduk untuk menghndari serangan tersebut. Namun, sayang sekali karena Nemor sudah siap dengan palunya. Palunya mengeluarkan aura elemental. Aku tidak dapat menghindar lagi. Hanya ada satu pilihanku, yaitu menangkisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Clover
FantasyBercerita tentang seorang remaja yang dari kecil suka membaca buku. Dia bertemu dengan seorang pria yang memberikan sebuah 'tiket' untuk masuk ke perpustakaan. Namun, tak disangka, ternyata ia malah masuk ke dunia lain. Disana ia harus membuat perda...