Beberapa saat kemudian Linda dan Ray berhasil melewati gerbang menuju dunia iblis. Mereka sampai ke kota Satana. Kota yang dekat dengan kota utama, Diavolo. Kota Satana juga merupakan pusat tahanan. Di tempat inilah Dzakwan ditahan.
"Ray, aku tidak akan menyangkal hal ini. Di sini terdapat sensor sihir. Mereka pasti sudah mengetahui keberadaan kita. Segeralah kau mencari Dzakwan," ucap Linda dengan tegas dan jelas.
"Tapi, dimana aku harus mencarinya?" tanya Ray.
"Kau mungkin bisa menemukannya di penjara bawah tanah. Tapi, hati-hati. Ada banyak hal berbahaya. Cepat, pergilah, aku akan mengulur waktu disini," tegas Linda.
Dengan segera Ray berangkat menuju ke ruangan bawah tanah. Setelah beberapa lorong ia lewati, ia merasakan sesuatu 'Apa-apaan hawa merinding ini' gumam Ray. Ia merasakan hawa yang begitu menakutkan. Hawa itu membuat bulu kuduknya merinding. Ray ketakutan, ia merasakan kekuatan yang sangat besar. 'Mungkinkah ini Dzakwan? kurasa ia berada di dekat sini. Hawa di sekitar sini benar-benar menakutkan' Ray kembali berguman, ia merasa kedinginan dan juga merasakan tekanan yang sangat besar, tekanan itu semakin lama semakin besar.
Ray semakin dekat dengan Dzakwan, hanya tinggal melewati satu lorong lagi. Namun, sebelum sampai di seberang lorong. Ia dikejutkan dengan seseorang yang berada di depannya, sebenarnya bukan orang, tapi iblis.
"Siapa kamu?" tanya Ray.
"Aku Azazel, penjaga gerbang ke tujuh dari ruang bawah tanah ini," jawab Azazel. Ia adalah seorang wanita Iblis yang memiliki kekuatan sangat besar, kekuatannya bahkan sama dengan dua anggota dari Seven Deadly Sins. Meskipun begitu, sikapnya sangat polos. Dia membawa senjata berupa tombak yang bentuknya dapat berubah-ubah.
"Penjaga gerbang ke tujuh? lalu gerbang lainnya tidak ada penjaganya?" tanya Ray.
"Ada, mereka hanya sedang beristirahat di kota," jawab Azazel dengan polosnya.
"Apa-apaan kau ini, begitu polos dan bodoh. Meskipun kau perempuan, paling tidak lebih tegaslah kepada mereka,"
"Apa?! Berani-beraninya kau menasehatiku,"
Dengan cepat, Azazel meloncat ke arah Ray. Kecepatannya mungkin sama dengan kecepatan suara. Tidak, itu bahkan hampir sama dengan kecepatan cahaya.Hanya satu kedipan mata saja, Ray sudah penuh dengan darahnya. Dia terluka parah. Serangan Azazel hampir mengenai bagian vitalnya.
'Bagimana bisa? Kecepatannya itu tidak dapat kuikuti. Sial, mustahil bagiku untuk menang. Tapi, mungkin jika aku menjadi itu ini akan berhasil' pikir Ray.
Azazel terus menyerang, Ray tidak dapat berbuat apapun karena Azazel terus menyerang dan terus membuat luka di tubuh Ray dengan bertubi-tubi.
Di Tempat Linda
Linda menunggu di luar pintu penjara. Tidak beberapa lama setelah Ray masuk ke dalam. Pasukan militer iblis sudah mengepung Linda, bahkan Panglima mereka beserta salah satu dari anggota ten commandements datang kesana.
"Aku tidak menyangka kalian akan membawa pasukan sebanyak ini untuk menyambutku. Bahkan kau juga datang ya, Claw," ucap Linda.
"Aku hanya mematuhi perintah sang raja iblis," jawab Claw, sang Panglima.
"Dia kenalanmu Claw? Hwa, enak ya. Punya kenalan dari ras lainnya," ucap anggota Ten Commandements tersebut.
"Maaf mengganggu kegembiraanmu, tapi sebenarnya itu tidak menyenangkan. Karena adanya aturan-aturan itu," sanggah Claw.
"Iya, iya. Kalo begitu, ayo kita bermain-main!" ucap salah satu ten commandements. Serentak, semua pasukan menyerang Linda. Mereka menyerang Linda dengna teratur, tak ada satupun gerakan yang sia-sia. Namun, semua itu gagal dilakukan. Kecepatan, ketelitian, serta kekuatan dari Linda dapat mengalahkan ribuan pasukan dalam sekejap. Formasi awal mereka hancur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Clover
FantasyBercerita tentang seorang remaja yang dari kecil suka membaca buku. Dia bertemu dengan seorang pria yang memberikan sebuah 'tiket' untuk masuk ke perpustakaan. Namun, tak disangka, ternyata ia malah masuk ke dunia lain. Disana ia harus membuat perda...