Ilyana merupakan seorang wanita karir yang tangguh dan ulet, sejak SMA dengan ambil jurusan akutansi juga sempat punya impian untuk duduk menjadi seorang teller di bank, memakai rok mini dengan rambut tergerai dan memakai sepatu high heels yang tingginya 12 cm, wah lumayan tinggi jadinya. Karena yang Ilyana tahu, kebanyakan teller di bank itu banyak dibutuhkan ya wanita yang ulet dan cekatan, sembari menanyakan kepada nasabah, "Selamat datang. Ada yang bisa dibantu?" serta make up yang tidak terlalu menor.
Sejak SMA Ilyana lumayan pandai kalau masalah management akutansi, menghitung debet dan kredit. Komputer di kantor sudah menyala. Kebiasannya sejak SMA itu akhirnya membuahkan hasil dan dipercaya di kantor bagian Sekretaris. Banyak tugas yang harus diselesaikan, hingga menyelesaikan surat-surat.
"Ini titip proposalku dulu ya. Nanti tak ambil"
"Loh, ini tidak pakai nota atau lampiran lainnya?"
"Biasanya kalau nitip nanti sering lupa kalau di taruh di meja sini" ucap Anggi menggurui.
🌸🌸🌸
Suasana kantor lumayan ramai, banyak staf yang hadir di kantor, Pak Bos yang juga acapkali keliling mengecek anak buahnya bekerja dengan sungguh-sungguh apa tidak. Sambil menyuruh anak buahnya membersihkan berkas-berkas yang tidak tertata rapi. Kemudian Pak Bos kembali ke ruangannya lagi.
Kerja paling menyenangkan bagi Ilyana, dengan wajah yang sumringah dan penuh semangat menyambut hari-hari di kantor.
"Eh, eh, eh, anak baru sudah sok-sok'an ya!!" Celetuk wanita dari dalam kantor dengan nada agak sedikit emosi.
"Maaf kak, cuma ambil minum kok." balas wanita yang tengah memakai kacamata
Suara apa sih ribut banget? Gumam Ilyana penasaran. Melihat vas bunga yang di meja kantor terlihat kusam. Sepertinya AC ruangan sedang belum dinyalakan kelihatannya. Gerah banget suasananya.
"Maaf kak, maaf!!! tadi airnya di kantor habis!!" Kata Vriska
"Alasan saja!!"
"Loh kak, beneran. Airnya habis tadi di dispenser" kata Vriska
"Ini lagi minum aja pakai muncrat segala!!!" Kata Anggi yang kebetulan rekan kerjanya juga tengah dilanda kehausan, mengambil air kemasan botol pun menjadi alternatif agar tidak kehausan.
🌸🌸🌸
Ilyana kembali ke ruangannya menyelesaikan tugas laporan yang diminta Pak Bos untuk segera ditanda tangani. Sementara Anggi rekan kerjanya juga tengah sibuk mengurus laporan keungan bulanan para pekerja kantor dan staf.
"Laporan gaji hari ini belum selesai. Aduh ini bagaimana?" Keluh Anggi memandangi komputer
"Nggi, pak Bos minta laporan slip gaji hari ini!!"
Aduh, plis jangan hari ini. Laporan gaji belum selesai hari ini. Mana bisa konsen kalau suasana riuh begini.
"Pokoknya tadi pak Bos minta slip gaji" ucap salah seorang wanita bernama Siti yang kemudian kembali ke tempat meja kerjanya.
🌸🌸🌸
Ilyana pun merapikan meja printer dan segera mengambil air minum yang ada di dispenser, hufft, segernya!! Kelar tugas hari ini. Lama-lama bokong terasa panas juga kalau duduk di dekat komputer. Ilyana pergi ke mushola untuk mengambil air wudhu dan sholat berjamaah.
Sementara Anggi masih sibuk. Ilyana mencoba mengajaknya ke mushola untuk jama'ah. Vriska pun sudah kembali tenang karena air minumnya sudah ada di dispenser. Maklum, udara panas di Surabaya kerap membuat dahaga.
Tapi, senangnya sudah selesai semua tugas-tugas kantor. Sementara makan siang di jam istrirahat membuat kembali suasana menjadi riuh dan penuh sesak karena karyawan mengantri mengambil makan siang.
Makan siang hari ini lumayan enak, ada sayur asem dan lauk daging, lengkap dengan kerupuk. Karena hari ini banyak aktivitas, Ilyana teringat akan masa kecilnya. Masa SMA yang penuh dengan kelucuan bersama teman-teman SMA yang nyaris rata-rata cewek lebih banyak ketimbang cowok. Jadi maklum saja kalau tingkah Ilyana agak sedikit tomboy kalau bertemu dengan para coker atau cowok keren.
"Eh, kalau dilihat-lihat Pak Bos lumayan ganteng ya hari ini!!" Celetuk Vriska kepada Ilyana yang memakai sendal hendak pergi ke kamar mandi mengambil wudhu.
Kantor kembali dengan riuh karyawan yang sedang antre makan, tiba-tiba Pak Bos lewat di depan para karyawan yang mayoritas wanita.
"Tuh kan benar, mataku tak pernah salah kalau menilai cowok" kata Vriska
Mata kucing? Oh my good!!! Pak Bos lewat sambil tersenyum membuat dengub jantung kembali berdenyut tak karuan. Wajah Vriska tersipu malu karena memandang pak Bos dengan gesper yang lumayan kokoh dipinggangnya.
Sementara Ilyana bergegas mengambil air wudhu untuk sholat dhuhur, bulir-bulir air di muka Ilyana tampak begitu segar. Hidungnya yang mancung memang banyak menyita perhatian temannya sejak SMA.
Air galon di dispenser sudah terpasang, glek!! Air minum itu tertelan begitu saja ditenggorokan, Vriska yang duduk di meja kerjanya mulai tidak konsen melihat Pak Bos.
🌸🌸🌸
Namun hari terus bergulir, jam dinding terus berjalan seiring dengan tugas yang semakin lelah untuk segera diselsaikan.
Mungkin, teman-teman Ilyana belum sempat mengajaknya untuk mengadakan reoni atau sekedar temu kangen. Melihat kesuksesan yang diraih Ilyana semakin mencuat. Karirnya dikantor sebagai sekretaris mulai diapresiasi oleh Pak Bos.Sejak SMA Ilyana mulai menyukai beragam alat musik, kalau kerja sambil dengerin musik katanya lebih cepat selesai daripada melototin tugas kantor yang menumpuk dengan cemilan di depannya. Ilyana yang sudah merapikan tugasnya dan sholat berjamaah kini sudah selesai menyelesaikan tugas kantor.
Sementara Vriska yang mempunyai postur tubuh yang lumayan gendut. Apa kamu bilang, aku gendut? Huft, kalian tahu sendiri kan kalau cewek tuh paling sensitif kalau dibilang, "Kamu agak gendutan ya!!"
Wajah Vriska yang manis, serta lesum pipit dan tahi lalat di dekat bibirnya lebih mirip kue choco chips terlihat tersenyum melihat pak Bos yang dari tadi dipandanginya.
Vriska menyadari dirinya mulai agak gendutan, padahal kemarin kata temannya berat badannya masih jauh dari kata ideal. "Aku tuh harus banyak-banyak minum loh, kata Dokterku kemarin aja berat badanku turun" kata Vriska sambil meminum air dalam botol kemasan.
Segar rasanya bisa bekerja fulltime meski badan terasa capek. Berangkat pagi dan pulang sore hari. Kebanyangkan bagaimana rasanya kalau sudah capek. Sebenarnya kerjanya sih lumayan enak ya, ada ACnya dan toiletnya juga bersih.
Terdengar bunyi ponsel Vriska berdering, aduh dari Pak Bos. "Tolong ke ruangan saya!!" Terdengar suara dari ponsel milik Vriska. Mana kebelet ke kamar mandi lagi. Aduh, gimana nih?
5 menit kemudian, Vriska menuju ruangan khusus milik Pak Bos, belum apa-apa sudah keringat dingin bercucuran. Ada apa ya? Belum-belum sudah parno duluan. "Tolong saya dicetakkan surat untuk meeting besok. Kamu yang saya suruh jadi MCnya" kata pak Bos.
Vriska pun hanya mengangguk dan menjawab sekenanya, "Iya Pak Bos!!" Kemudian Vriska kembali ke ruangannya. Vriska pun kembali menata hati dan lega rasanya setelah keluar dari ruangan pak Bos. Seperti baru saja keluar dari presentasi sidang skripsi waktu masih kuliah S1 dulu.
🌸🌸🌸
KAMU SEDANG MEMBACA
KACAMATA
General FictionKetika kursi ruangan diduduki para kaum hawa. Pagi ini, Suasana kantor ini serasa penuh dengan candaan para wanita, mereka memperbincangkan akan lipstik baru, tas yang penuh branded, wanita yang tengah berlatih speaking akan trend hijab terbaru, mer...