OFFICE 7

877 27 0
                                    

Barangkali kita akan berencana akan membahas tentang sebuah perspektif seorang karyawan pagi ini. Jadi begini ceritanya, pagi ini Ilyana hendak berangkat ke tempat kerja, perjalanan menuju kantor yang sangat macet dengan riuh ramai kendaraan bermotor. Bagi sebagian wanita yang bekerja di kantoran, mengenakan rok dengan sepatu dengan hak yang tinggi yang kerap beradu dengan aspal yang menimbulkan bunyi klotak-klotak. Kacamata yang tebal serta aroma parfum kerap dikenakannya agar udara disekitar kembali wangi ketika Ilyana datang.

Bagi sebagian wanita, kerja di kantor akan membuat kasta mereka akan sedikit naik, karena sempat terdengar kalau wanita itu bagaimanapun juga bakal ngurusin masalah dapur juga. Paling tidak Ilyana memiliki status sosial yang lebih bagus dari teman-teman lainnya.

Serangan menjadi karyawan terbaik masih mengulik di telinga rekan kerja lainnya. Memang berat kalau kerja sendiri, lagi-lagi Ilyana harus pandai berkomunikasi dengan devisi lain. "Bagaimana kalau nanti bagian marketing kantor kita kumpulkan untuk membahas masalah proposal yang harus di ACC sama pak Alex minggu depan!!" Ilyana mencoba menawarkan diri untuk membuka ruang gerak rekan kerja lainnya.

"Jadi bos itu kalau tidak diporotin, ya ngasi tugas anak buahnya. Jadi lebih baik kita kumpul sesama devisi, daripada nanti Pak Alex marah-marah minta rekapan laporan bulan kemarin lagi." jawab  Ni Ayu

"Baiklah kalau begitu!!" Ilyana mencoba mengkondisikan anak buahnya yang lain.

"Oya, nanti kita kumpul sesama devisi untuk merubah meja kerja agar lebih tertata lagi" Kata Ni Ayu

"Ow, begitu, baiklah kalau begitu. Nanti tolong japri aja mbak. Siapa tahu ada berkas-berkas penting" kata Ilyana memperjelas.

"Ilyana, tolong nanti kamu bantu ya!!" Pinta Ni Ayu kepada Ilyana agar segera mengkondisikan meja kerja kantor yang tampak semburat dan berkas-berkas kantor yang mulai menumpuk.

Sementara Ilyana menyiapkan alat kebersihan kantor, mulai dari sapu, cikrak, sulak, pewangi lantai. Entah kenapa kali ini  Ia mau sedikit terbuka kepada Ilyana, membahas tentang pernikahannya yang baru saja berlangsung. Ni Ayu sangat terbuka kepada Ilyana. Rekan kerja kantor yang paling imut dan juga paling gokil kalau diajak jalan-jalan. Karena Ilyana sudah pernah ikut office gathering waktu bulan kemarin di Yogyakarta.

"Bagaimana suami betah kalau di rumah?" tanya Ilyana

"Betah sih, seneng kalau aku yang masakin. Padahal biasanya aku cuma bisa masak air" Kilah Ni Ayu sembari tersenyum.

Berbicara tentang pernikahan, Ni Ayu baru saja menjalin ikatan pernikahan. Bisa dibilang lagi hot-hotnya kalau bicara masalah ranjang. "Begini saja, nanti tolong bilang ke teman lain untuk membereskan berkas-berkasnya. Nanti Ilyana bantu kok" kata Ilyana

"Oh, makasih ya!!" Ni Ayu tersenyum ada Ilyana yang membantu.

"Sama-sama"

"Enak ya jadi anak buah, kalau ada pak Bos lagi traktiran. Kamu sering dapet traktir ya Ilyana?" Kata Ilyana

"Gaji bulanan suami kamu ndak cukup ya?" Kata Ilyana agak sedikit mengalihkan pembicaraan

"Cukup sih cukup mbak, tapi kan..." Ni Ayu menghentikan perkataannya.

Ruangan sudah dalam keadaan siap untuk dibersihkan, tinggal menata bangku dan meja kerja. Hari ini waktunya bersihkan kantor. Ilyana segera mengajak Ni Ayu sambil bersihkan meja kerjanya. "Sudahlah, jangan mengeluh. Baiknya kita kerjakan bareng-bareng" kata Ilyana.

Ilyana dan Ni Ayu membersihkan kantor, mulai dari meja kerja dan berkasnya dirapikan. Semua ini demi mendapat predikat baik dari Pak Alex dan mendapqt gelar karyawan terbaik. Reward itu kadang juga terngiang dibenak Ilyana.

KACAMATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang