OFFICE 21

210 5 0
                                    

Sepatu pantovel dan sepatu Kickers yang saling bersaing di rak sepatu. Beberapa hidung mengendus bau menyengat. Bahkan sampai tercium oleh Pak Alexander. Ada apa ini? Ehm, menyengat sekali baunya. Hingga seluruh kantor menjadi heboh.

Hidung ini, serta beberapa pasang mata masih mengamati kantor dengan seksama. Pagi-pagi benar terlihat Ilyana usai membersihkan kantor, mengepel, serta membersihkan debu yang ada di meja kantor.

Kamar mandi? Iya kamar mandi. Kenapa lagi dengan kamar mandinya. Bukan. Sumber bau ini sepertinya bukan dari kamar mandi. Ada yang tahu darimana sumber bau ini berasal? Tolong beritahu kalau menemukan sesuatu yang aneh.

Ada sesuatu yang hilang di kantor? Mungkin beberapa karyawan menaruh telur rebus di meja kantor, sehingga lupa kalau terendus bau yang kurang sedap.

Awalnya, aroma itu menyelusup dari hidung, menusuk sampai ke dalam. Baunya? Mungkin bau cicak yang kejepit di pojok pintu ruangan Pak Alexander. Atau mungkin?

Pak Alexander mondar-mandir mencari sumber bau itu berasal. Apa mungkin ada yang menyimpan sesuatu di balik meja kantor? Kemudian mencari di sela-sela di bawah meja kerjanya. Hingga Pak Alexander mengambil langkah untuk mengambil sapu. Darimana asal mulanya bau ini? Kalau kotor pasti terlihat, kan lantai kantor berasal dari keramik semua. Serta pintu masuk terbuat dari kaca yang bening.

Pak Alexander mencoba mencari Ilyana, memintanya agar membersihkan ruang kerja meeting hari ini. Rasa penasaran itu masih menjalar di otak Pak Alexander. Ilyana tidak ingat kapan terakhir membersihkan ruangan meeting, rasanya seperti di pressure oleh Pak Alexander, "Ilyana minta tolong dibersihkan kamar mandi kantor!!" Kata Pak Bos. Pak Alexander sedang meeting, kebetulan ada tamu sedang kunjungan kerja.

Dengan uang Pak Alexander bisa membeli segalanya, mungkin bisa menggaji karyawannya jauh lebih baik. Termasuk menyuruh anak buahnya agar bekerja lebih disiplin lagi.

Meninggalkan rumah demi mencari nafkah di perusahaan. Hari ini Pak Alexander lagi sibuk. Banyak pekerjaan yang harus di selesaikan.
"Ilyana, kamu tidak mencium bau sesuatu di kantor ini?" Pak Alexander mengendus bau sesuatu.

Otomatis Ilyana yang sejak tadi pagi sudah dandan cantik langsung mencium ketiaknya malu, dengan ekspresi wajah yang merah pucat Ilyana menundukkan kepalanya, masih mencium bau parfum di lengan bajunya. Itu artinya hari ini Ilyana masih wajar-wajar saja dengan pakaiannya.

"Foto!!" Chat dari Pak Alexander terlintas di handphone milik Ilyana

"Iya, Pak!!" Ilyana membalas chat dari Pak Alexander

Kemudian Ilyana memotret kamar mandi kantor. Memastikan air kantor masih bersih, tidak keruh. Bahkan kalau bau kan tidak bisa dipakai untuk whudu. Selesai Ilyana memotret kamar mandi lantas mengirimkan gambar kepada Pak Alexander. Ilyana mendapat balasan dari Pak Bos yang super disiplin itu.

"Kamu bersihkan lagi!!" chat Pak Alexander.

Belum gajian apa ya? Kok wajah Ilyana jadi kurang bersemangat begitu melihat kamar mandi kantor yang auto kotor. Ini disuruh bersihkan kamar mandi lagi mana lagi sih Pak Bos. Kamu kok ya tega banget kalau ngajarin anak buah. Kalau digaji sih okelah bakalan Ilyana kerjakan. Kalau cuma pengen ngprank sih keterlaluan sekali Pak Alexander.

Tidak kok, tidak. Ilyana yakin ini pelajaran berharga dari Pak Alexander. Pak Alexander mencoba untuk berbaik hati sama karyawan-karyawan di kantor. Kan lumayan dapat gaji tambahan. Iya toh? Aduh Pak Bos. Kamu baik sekali kalau mode malaikat seperti itu.

Ilyana tanpa berpikir lama langsung membersihkan kamar mandi dengan sungguh-sungguh. Mengambil gayung dan obat keramik. Please... Jangan kapok kalau dimarahi sama Pak Alexander.

"Kamu tadi cuma duduk-duduk di pojokan sana ngapain? Belum kelar saya suruh bersihkan kamar mandi. Kamu dengar tidak saya ngomong tadi!!" Pak Alexander mencoba menajamkan pandangannya.

***

Pak Alexander pun memanggil Ilyana ke ruangannya. Dengan wajah menunduk Ilyana mencoba masuk perlahan dan sudah mendapati Pak Alexander sudah di ruangannya.

"Permisi Pak" Ilyana melangkahkan kaki menuju ruangan Pak Alexander.

"Masuk!!" Kata Pak Alexander

"Ilyana..." Panggil Pak Alexander "Kamu dengarkan baik-baik. Sekarang kamu tulis di kertas kalau kamu masih sanggup bekerja di Perusahaan ini!!"

"Baiklah Pak" kata Ilyana

Saya, yang bertanda tangan dibawah ini akan menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh.

Dengan wajah merah dan rasa bersalah, membayangkan nasib keluarganya yang juga masih butuh makan. Ilyana pun bersedia melaksanakan apa yang diperintahkan atasannya.

"Sekarang kamu catat lagi di handphone kamu kapan saja harus membersihkan kamar mandi kantor. Paham?"

"Paham Pak" kata Ilyana

"Laksanakan!!" Kata Pak Alexander

***


Terserah jika Ilyana harus dibilang masih kekanakan dan kurang bisa belajar di perusahaan ini. Ilyana pun menjalankan tugas dari Pak Alexander. Apakah ini sebuah tantangan? Iya. Apa ini tantangan yang harus rela Ilyana kerjakan kalau lagi kurang kerjaan di kantor. Padahal seharian Ilyana berjuang untuk membuat laporan untuk Pak Alexander.

Dengan peluh dan keringat yang membasahi tubuh Ilyana selesai membersihkan kamar mandi kantor. Apa ada yang berserdia menawarkan tisu? Karyawan lain hanya manggut-manggut dan tersenyum melihat muka lelah Ilyana usai membersihkan kamar mandi.

Kenapa masih terendus bau yang menyengat ya? Bau darimana ini? Pak Alexander mencoba mengecek apakah Ilyana benar mengerjakan tugasnya. Pak Alexander pun kembali menyuruh Ilyana membersihkan kamar mandi lagi.

"Ilyana bisa ke kantor saya sebentar!!!" Panggil Pak Alexander

"Iya Pak" kata Ilyana

Kemudian tidak berselang lama Ilyana kembali ke ruangan Pak Alexander. Belum kering keringat yang masih mengucur di kening Ilyana. Pak Alexander menanyakan apakah tugas Ilyana sudah kelar?

"Ilyana, sudah selesai nguras kamar mandinya?" Tanya Pak Alexander tidak percaya

"Sudah Pak"

"Bagus!! Kamu bersihkan lagi di depan meja printer itu masih kotor!!" Perintah Pak Alexander

"Baiklah Pak" kata Ilyana

***

Rasa kantuk masih menjalar di muka Ilyana. Berulang kali dirinya didapati menguap di kantor.

"Ehm, rupanya sumber bau tadi berasal dari kaos kakiku yang belum tak cuci sebulan" gumam Pak Alexander

Suasana kantor pun kembali bersih. Pak Alexander pun pulang, sedangkan Ilyana masih membereskan apa yang sudah dicatat tadi dari Pak Alexander. Membersihkan meja printer dan merapikan kertas yang berserakan.

"Ilyana, saya pulang duluan ya.." kata Pak Alexander

"Iya, Pak"

"Nanti kalau sudah beres kamu boleh lekas pulang" kata Pak Alexander

Kantor pun sudah bersih. Sedangkan aroma yang mirip dengan udang rebus yanng hangus yang sempat terendus di kantor mulai berangsur hilang. Bau dari mana ya? Astaga. Ilyana kamu tadi sekalian mandi di kantor ya. Ilyana pun segara pulang.

Aroma itu segera menghilang setelah Ilyana menyemprotkan minyak wangi dan memberi kapur barus di dalam kamar mandi. Pengharum ruangan juga sudah terpasang dan menggantung di dinding.

Katanya besok bakalan ada senam di kantor. Ilyana pun menyiapkan sepatu dari rumah. Wanita jauh memperhatikan apa yang dikenakannya sebelum pergi ke kantor.

Kalau kita sadar, wanita itu punya perencanaan yang jauh lebih matang ketimbang pria. Bau anyir itu yang terendus kok tiba-tiba hilang ketika Pak Alexander pamitan untuk pulang.

KACAMATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang