Akhirnya weekend tiba juga. Saat-saat yang ditunggu Bintang setelah sepekan full sekolah dan kegiatan.
Sekolah Bintang menerapkan sistem 5 hari sekolah. Jadi sabtu dia libur. Walaupun libur Bintang tetap bangun pagi karena tidak terbiasa bangun siang. Padahal ingin sekali dia bangun ketika matahari sudah tinggi.
Bintang menuju dapur untuk mencari sesuatu yang bisa dimakan. Bau khas ikan asin tercium membuat cacing di perut Bintang mulai kelojotan.
" Wiih masak ikan asin ya bik? Baunya enak banget. Udah mateng belom? Aku udah laper nih. Ucap Bintang.
"Udah mbak, itu bibik juga masak sayur asem, sambal trasi,joss kan. "ucap bik sumi bangga.
" wuaaah.. Joss banget ini sih. Bik sumi emang the best dah pokoknya. Tolong piring dong bik." lanjut Bintang.
Bik sumi menyerahkan piring kepada Bintang. Lalu Bintang mulai mengisinya dengan lengkap semua menu yang ada.
" Mbok ya ngambilnya tu secukupnya dulu to nduk. Anak wedok kok nggragas (anak perempuan kok serakah). " tiba-tiba ibu udah berada di dapur.
" Mumpung bik sumi masak kesukaanku bu. Kan aku tipe orang yang makan banyak tapi gak gendut. " elak Bintang sambil tertawa.
" Prinsip opo kwi(prinsip apa itu) ? Ono-ono wae anak jaman sekarang. " ucap Ibu dengan logat Jawanya yang kental.
Ibu kemudian ikut sarapan bersama Bintang di ruang tengah. Ayah Bintang mungkin sedang joging di sekitar komplek rumahnya. Ayah sangat suka olahraga, walau sudah kepala 4 postur tubuh ayah masih tegap dan perutnya tidak buncit.
"Bu, ke Jogja yuk. Kangen sama akung uti, kangen mas edo juga. " ucap Bintang.
" Emangnya kamu libur?" tanya ibu.
"Ya belum si bu, masih bulan depan liburnya. "jawab Bintang.
" Belum libur kok ngajak ke Jogja." lanjut ibu.
"Kan sabtu minggu bisa bu. "rengek Bintang.
" Ibu minggu depan ada janji sama Marissa Halim dan Vinna Talia. Mereka mau fitting kebaya untuk acara award. Lagian kamu juga ada pensi kan di sekolah.?" tanya ibu.
"Iya sih, tapi aku bosen bu, pengen refresing. " Bintang masih merajuk.
" Halah refresing, bilang aja mau menghindar dari Dioz." tembak ibu.
"Ibu suka sok tau deh, enggaklah ngapain harus dihindari, orang sekelas mah ngindar kemana juga bakalan ketemu bu. " jelas Bintang sambil bersungut-sungut.Bintang memang tak pernah menyimpan rahasia dengan ibunya. Bintang lebih nyaman curhat sama ibunya daripada sama teman sebayanya, kecuali dengan Dena. Mereka tidak terlihat seperti seorang ibu dan anak, tapi lebih seperti sepasang sahabat atau kakak adik. Ibu yang masih sangat cantik seperti 10 tahun lebih muda, kulit bersih terawat, membuat orang-orang yang melihat sering salah sangka dan tidak percaya kalau mereka adalah ibu dan anak.
Ibu Bintang juga sudah tahu kisah asmara anaknya. Tidak ada nasihat yang berlebihan karena mereka masih remaja. Hanya ibu selalu berpesan kepada Bintang juga edo, harus bisa menjaga diri, jangan sampai melanggar norma-norma agama dan membuat malu keluarga.
"Makanya kamu itu baru jadi pacar jangan terlalu bawel banyak mau. Jadi nggak ditinggal. " ucap ibu.
"Kok jadi aku yang salah si bu, aku kan cuma pengen dia nggak salah pergaulan bu." jelas Bintang.
"Iyoo ibu tau, tapi menasihati orang itu jangan langsung thes, thes, thes, orange malah mlayu(lari) nduk. Orang itu kalau dinasehati justru berontak. Alon-alon(pelan-pelan) kaya ayahmu kalo lagi ngomelin kamu itu lo. "jelas ibu panjang lebar.
"Udah telat bu, kita aja udah putus, Dioz juga udah punya pacar lagi." ucap Bintang sedih.
"Yowis orapopo( ya sudah tidak apa-apa) , gak ada yang perlu disesali, kamu masih muda, cantik, mesti banyak yang mau jadi pacarmu nduk. " ucap ibu sambil membenarkan rambut Bintang yang menutupi wajahny.
" Ibu ni lo, kaya aku desperate aja sih diputusin Dioz, gak segitunya lagi bu. Ucap Bintang sambil tertawa karena ibunya mengira dia bakalan patah hati berkepanjangan.Tak lama kemudian ayah Bintang pulang dari joging. Keringat segede biji butiran jagung menghiasi seluruh wajah ayah.
"Sarapan dulu yah." ucap ibu sambil beranjak ke meja makan untuk mengambilkan sarapan untuk ayah. Ayah mengangguk.
" kamu udah sarapan Bi? "tanya ayah.
" udah yah barusan sama ibu. "jawab Bintang.
" Kamu kok gak jalan-jalan, biasanya kalo libur dari pagi udah ngilang. "ledek ayah.
" enggak yah, lagi mager, mau tidur sepuasnya, bales dendam pulang sore terus. "jawab Bintang.
" Anak cewek kok begitu. "omel ayah.
" sekali-sekali doang yah. "bela Bintang.
" si sapa tu, Dioz kok udah jarang main kesini Bi? "tanya ayah bikin Bintang kaget.
" sibuk yah. Daah ya yah. Aku mau ke kamar dulu."ucap Bintang mengalihkan pembicaraan agar ayah tak bertanya lebih jauh lagi.Ibu yang mendengar pembicaraan ayah dan anak itu pun geleng-geleng kepala sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Eks
Teen FictionJatuh cinta lagi sama mantan? Apalagi kalau tiap hari ketemu, seperti Bintang dan Dioz. Pasti bikin gagal move on. Tapi kalau diputusin pas lagi sayang-sayangnya, apa gak dendam tuh? Kira-kira bakal balikan lagi gak ya?? Sepertinya susah, apalagi...