Tamu Tak Diundang

94 5 0
                                    

Pekerjaan paling enak emang rebahan. Hari Minggu ini pun Bintang memilih mendekam di kamarnya. Terdengar dari stereo set Bintang, lagu favorit Bintang saat ini.

I'm jealous of the rain
That falls upon your skin
It's closer than my hands have been
I'm jealous of the rain
I'm jealous of the wind
That ripples through your clothes
It's closer than your shadow
Oh, I'm jealous of the wind

'Cause I wished you the best of
All this world could give
And I told you when you left me
There's nothing to forgive
But I always thought you'd come back, tell me all you found was
Heartbreak and misery
It's hard for me to say, I'm jealous of the way
You're happy without me

I'm jealous of the nights
That I don't spend with you
I'm wondering who you lay next to
Oh, I'm jealous of the nights
I'm jealous of the love
Love that was in here
Gone for someone else to share
Oh, I'm jealous of the love

- jealous, Labrinth -

Bintang meresapi setiap kata. Dia ikut menyanyi dengan lirih. Sepertinya menggambarkan perasaannya saat ini.

Bintang membuka laci nakas disamping tempat tidurnya. Dia mengeluarkan selembar foto. Disitu ada dia sedang berpose di depan lapangan volly sekolah bersama Dioz. Bintang tampak tertawa memperlihatkan deretan giginya yang rapi. Sedangkan Dioz tertawa memandang ke arah Bintang. Waktu itu Dena yang mengabadikan ketika Bintang selesai tanding Volly.

Bintang memasukkan kembali foto itu ke dalam laci. Lalu dia menghela nafas untuk meredakan sesak yang dirasakannya.

"Kenapa setiap kali ingin melupakanmu, malah semakin inget kamu yoz. "batin Bintang.

Tak lama kemudian Bintang pun sudah tertidur pulas. Mungkin pikiran dan hatinya terlalu lelah dengan perasaannya.

Tak terasa waktu beranjak sore. Bintangpun sudah terbangun dari tidur siangnya. Lalu dengan malas dia menyeret tubuhnya ke kamar mandi. Bintang memutuskan untuk mandi terlebih dulu sebelum makan. Walau sebenarnya dia sudah sangat lapar karena tidur dari jam 11 siang sampe sore. Tapi ritual yang satu ini kalau ditunda yang ada malah gak mandi nanti karena malas.

Selesai mandi Bintang turun ke ruang tengah. Disana Ibu sedang nonton infotainment di tv, Ayah sedang ngemil gorengan yang dibeli bik sumi di warung depan komplek.

" awas yah kolesterol. " ucap Bintang asal, sambil mencomot satu bakwan.
" ngagetin aja ni anak" ucap ayah kaget karena Bintang tiba-tiba nongol.
Bintang cuma nyengir sambil jarinya menunjukan tanda peace.

" ngapain betah banget di kamar Bi? Semedi? " goda ibu.
" Ibu ih.. Orang tidur ini. Capek bu pulang sore terus. "jawab Bintang.
" bik sumi masak apa bu? "lanjut Bintang.
" masak cumi asin sama oseng teri kulit mlinjo."jawab ibu.
Begitu tahu menu masakannya, tanpa babibu Bintang langsung menuju meja makan.

Ketika sedang menikmati makan sorenya, terdengar suara bel pintu. Tak lama kemudian bik Sumi menghampiri Bintang.

Mbak, ada mas Dioz, nunggu di teras, udah bibik suruh masuk tapi gak mau. "jelas bik Sumi.

Bintang hampir tersedak mendengar bik Sumi bilang kalau ada Dioz.

" mau ngapain dia bik? " tanya Bintang.
" ya bibik gak tau mbak, kangen sama mbak mungkin. "jawab bik Sumi polos.
" bisa ae bibik. " jawab Bintang.

Bintang lalu menuju ke teras setelah mencuci tangan lebih dulu. Bintang menebak-nebak, ada apa gerangan Dioz tiba-tiba datang ke rumahnya.

Bintang menghela nafas, untuk menghilangkan sedikit keterkejutannya.

" Hai."sapa Bintang ketika sudah berada di pintu saat melihat Dioz duduk di kursi teras.

" eh hai Bi. "jawab Dioz kikuk.
"Tumben?" tanya Bintang.
Dioz menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Tanda dia bingung mau ngomong apa.
"gak tau, lagi di jalan tadi trus kok kaya kepengen kesini aja. "jawab Dioz asal.
" oo.. " cuma itu yang keluar dari mulut Bintang sambil kepalanya manggut-manggut.
"masuk aja yuk!" ajak Bintang.
"sini aja, g enak sama ayah ibu.
"oyaudah. "lanjut Bintang sambil duduk di kursi sebelah Dioz.

Hening sejenak. Mereka berdua sama-sama bingung mau mulai darimana.

" Lo kesini cuma mau jadi patung? " ucap Bintang akhirnya.
Dioz tertawa pelan." Emang kalo kesini harus ada keperluan ya Bi? "Dioz malah balik bertanya.
" Ya gak juga si hehehe. "jawab Bintang salting.

" Lo Dioz, kok gak disuruh masuk to Bi? " tanya ibu.
Dioz bangkit untuk menyalami ibu." apa kabar bu? " sapa Dioz sopan.
"Baik yoz, kamu yang apa kabar? Kemana aja kok lama gak kesini? Gak kangen apa sama si bawel itu?" goda ibu.

Bintang langsung melotot ke arah ibu. Dasar anak gak sopan, ibunya dipelototin;D

Dioz tertawa mendengar celotehan ibu.

"Pengennya kangen si bu, tapi gak boleh sama orangnya. " jawab Dioz menimpali ibu.
" Woiii.. Yang diomongin ada di sini nih! " ucap Bintang gondok.
Dioz dan ibu langsung tertawa melihat Bintang yang kesel.



My Lovely EksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang