Dioz akhirnya nyerah setelah dipaksa Bintang untuk masuk ke dalam rumah. Bukan apa-apa sih, tapi Bintang agak parno juga kalau tiba-tiba Tiara lewat kan dia yang bakal kena semprot lagi.
"Lo masih belum jelasin, kenapa tiba-tiba kesini. " ucap Bintang.
Dioz terdiam, tapi tatapannya tajam menuju bola mata Bintang. Bintang kikuk dilihatin Dioz seperti itu. Tatapan mata yang teduh sama seperti dulu." Aku kangen Bi. " jawab Dioz akhirnya.
" k.. Kangen? " ucap Bintang gelagapan." kangen sama siapa? Sama masakan bik sumi ya? " tanya Bintang pura-pura bego, padahal dia tau banget siapa yang dimaksud Dioz.Dioz tertawa." itu salah satunya,tapi aku lebih kangen sama kamu Bi. " tembak Dioz.
Bintang gantian terdiam. Tidak tahu harus menanggapi seperti apa ucapan Dioz yang membuat hatinya kebat kebit.
" yoz,please deh.. Jangan main-main " ucap Bintang. Dia merasa Dioz mempermainkannya.
" aku gak main-main Bi, aku beneran kangen sama kamu. "jelas Dioz.
" Tapi kita kan udah putus. " jawab Bintang.
" Emang kalo temen gak boleh kangen ya? "goda Dioz.
Pipi Bintang merona. Dia sangat bodoh. Kenapa sih ge er banget jadi orang gue,batinnya.
"ee.. Ya boleh sih, tapii.." ucap Bintang menggantung.
"tapi apa? " cecar Dioz.
" Gue cuma gak enak sama Tiara, lo harusnya jaga perasaan dia yoz. " jawab Bintang.Dioz menghela nafas. Lalu meraih kotak susu minumannya yang disuguhkan Bintang tadi dan menyedotnya sedikit sebelum mulai bicara.
" Aku sama Tiara itu gak ada apa-apa Bi, kita cuma temen aja. "jelas Dioz.
Wah gila nih anak, batin Bintang. Masa bilang cuma teman, padahal jelas-jelas mereka sering bersama. Dan Bintang juga pernah mendengar sendiri Tiara memanggilnya dengan sebutan sayang. Terus malah kemarin Tiara sempat melabrak Bintang.
" yoz,gue serius. Semua juga tau lo sekarang pacar Tiara. Dan kita itu cuma mantan. "ucap Bintang.
" Mereka kan hanya menduga, tapi apa pernah mereka tanya langsung ke aku? "tanya Dioz.
" Gak perlu nanya kan udah keliatan yoz, apalagi Tiara waktu itu manggil lo sayang trus Tiara juga marah-marah sama gue gara-gara lo sering ngobrol sama gue akhir-akhir ini . " jelas Bintang.Dioz mengacak rambutnya frustasi.
"Aku udah denger itu, waktu Tiara nglabrak kamu. Dan aku juga udah ngomong ke Tiara. Kalo dia gak punya hak buat marah-marah sama kamu." jelas Dioz.
" gue gak ngerti deh yoz, jangan bikin pusing dong."omel Bintang.
"dengerin aku Bi, aku sama Tiara gak ada apa-apa, ya memang kita sempat dekat tapi hanya sebatas teman gak lebih. Dia memang begitu kan dari dulu, kamu tau sendiri. Dia begitu agar kamu semakin menjauh dari aku, semakin benci sama aku, walo aku tau tanpa begitupun kamu pasti sudah sangat membenciku. "jelas Dioz panjang lebar.Kamu salah yoz, batin Bintang. Mana bisa gue benci kamu, yang ada malah rasa kangen yang makin menjadi." masih batin Bintang. Karena Bintang tak kunjung bersuara, Dioz kembali bicara.
"aku minta maaf Bi, pernah bikin kamu sakit, bikin kamu merasa jadi gak berguna. Aku tau aku brengsek, bandel, gak mau diatur. That's me,tapi aku sadar kalo aku salah membuatmu jauh. Aku butuh kamu yang slalu crewet kalo aku bandel,kamu bisa bikin aku tenang Bi."jelas Dioz.
"tapi yoz, gue takut. "ucap Bintang lirih.
" takut? Takut apa? Sama Tiara? "tanya Dioz gak sabar.
Bintang menggeleng." Bukan.. Gue takut lo bakal ninggalin gue lagi. "aku Bintang.Dioz membuang nafas. Dioz sadar dibalik sikap Bintang yang tetap ceria walau sedang ada masalah, sebenarnya Bintang sedang berusaha mengobati hatinya. Bintang memang hebat, dia tidak akan melakukan hal bodoh hanya karena putus cinta.
" Please, kasih aku kesempatan Bi. "mohon Dioz.
" sorry yoz, kasih gue waktu. Jujur gue masih sakit hati sama lo, walau gue juga kangen sama lo, banget malah. Tapi gue belum bisa, gue takut sakit lagi. "jelas Bintang.
" oke.. Oke Bi, aku ngerti, aku tau, aku udah ninggalin luka yang membekas walaupun diobatin. Aku akan tunggu sampai kamu siap. Walau mungkin bisa jadi jawaban kamu tak seperti yang aku pengen."jawab Dioz pasrah.
"Maaf y yoz. "ucap Bintang seperti tak enak hati.Come on Bintang,bukannya ini yang kamu mau, kenapa tidak bilang iya saja,separuh hati Bintang berontak. Tapi Bintang butuh waktu. Karena hatinya pernah kecewa dengan Dioz walau dia sangat sayang padanya.
" kamu gak perlu minta maaf Bi, it's ok.. Aku ngerti. "jawab Dioz sambil tersenyum manis sekali. Duh Gusti,senyumnya bikin Bintang hampir saja merubah keputusannya.
" Tapi bisakah kamu bersikap biasa aja Bi, kamu masih menjaga jarak. Bisakah kita kaya dulu sewaktu belum ada ikatan,please." ucap Dioz.
Bintang mengangguk sambil tersenyum.
"by the way.. Lo salah makan ya yoz? "tanya Bintang yang membuat Dioz mengerutkan keningnya.
" engga tuh, emang kenapa? Tanya Dioz balik.
" tumben bisa ngomong panjang kaya lagi berdongeng hahhaha. "jawab Bintang sambil terbahak." Biasanya irit banget, mahal suaranya, selain ya, ok, hem gak adalagi kosakatanya. "sambung Bintang.
" sama gue agak gimana gitu si kalo lo nyebut aku kamu kaya dulu. Gue belom bisa yoz."lanjutnyaDioz mengangguk dan tertawa sambil mengacak-acak rambut Bintang. Dalam hati Dioz, dia akan sabar, setidaknya dinding es diantara mereka sudah mulai mencair. Biarkan waktu yang menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Eks
Teen FictionJatuh cinta lagi sama mantan? Apalagi kalau tiap hari ketemu, seperti Bintang dan Dioz. Pasti bikin gagal move on. Tapi kalau diputusin pas lagi sayang-sayangnya, apa gak dendam tuh? Kira-kira bakal balikan lagi gak ya?? Sepertinya susah, apalagi...