5. Glum

4K 396 17
                                    

   Kau tahu makanan apa yang paling kusukai? Jawabannya sederhana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   Kau tahu makanan apa yang paling kusukai? Jawabannya sederhana. Secuil nasi yang tertempel di sudut bibirmu, aku sangat menyukainya.

.
PRICELESS
.

Sore kali ini tampak berawan dan sedikit berangin, tidak ada senja dengan warna kuning kemerahan yang menjadi campuran di antara warna biru langit yang anggun, pun tidak ada gradasi warna yang sempurna untuk menghiasi waktu sore yang mulai beranjak malam.

Seorang wanita dengan Surai panjang berwarna hitam memejamkan matanya rapat-rapat, tubuhnya berdiri di balkon sebuah apartemen di tengah keramaian kota Seoul.

Kakinya yang terbuka tanpa alas kaki dibiarkan saja berbaur dan menyatu dengan dinginnya ubin. Matanya terpejam mencoba menikmati hembusan angin dingin yang kelewat menyejukkan, sesekali surai panjangnya bergerak menutupi mata seirama dengan gerakan angin sore yang berhembus.

"Sedang apa?" Dua buah lengan kekar melingkar sempurna di pinggang ramping milik wanita itu, napas seorang lelaki yang terasa sangat hangat berhembus di ceruk leher putihnya hingga membuatnya membuka mata perlahan, memastikan bahwa lelaki di belakangnya adalah malaikat yang selama ini telah menjaganya.

Tangannya bergerak menyentuh kedua lengan kekar yang menonjolkan urat di sana-sini, membawanya lebih dekat untuk menyuruhnya memeluk lebih erat, tanpa berkata-kata, sekejap gadis itu merasakan bahu kanannya menjadi sedikit lebih berat, dan dengan perlahan Ia tolehkan kepalanya ke sisi kanan untuk melihat wajah seorang lelaki yang kini tengah meletakkan dagunya di atas bahu yang terbalut cardigan hitam.

Untuk sebentar saja matanya mengamati wajah lelaki itu, melihat kedua kelopak matanya yang terpejam rapat, mungkin sama sepertinya, memejam untuk menikmati setiap sapuan angin yang menerpa wajah tampannya dengan indra peraba.

"Mencari udara segar, aku bosan." Wanita itu menghirup napas dalam-dalam, mengisi seluruh paru-parunya dengan udara dingin yang mungkin telah bercampur dengan berbagai macam polusi penat seharian ini.

"Dingin, ayo masuk." Tangan lelaki itu terlepas dari pinggang rampingnya, berangsur turun dan berusaha meraih jemari dari wanita yang tengah berdiri memunggunginya; bermaksud untuk menuntunnya ke dalam, namun wanita itu bergeming, tubuhnya tetap tidak bergerak maupun merespon, tatapannya tetap lurus ke depan, melihat menara Namsan di bawah langit petang dengan lampu-lampu indahnya yang menyala terang.

"Hyera, ayo." Langkah lelaki itu terhenti, menengok ke belakang untuk melihat wanitanya yang masih berdiri mematung, lalu menghela napas pelan, terdiam sejenak untuk menunggunya selesai menatap menara megah di depan sana.

"Aku ingin ke sana, Jin-ah." Hyera berkata dengan suara lirih, hampir tidak terdengar, Kim Seok Jin yang berada beberapa langkah di belakangnya bergerak maju untuk mendengar lebih jelas, mendengarkan apa yang sebenarnya Hyera inginkan.

PRICELESS | KSJ ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang