08; Ketemu

1.6K 385 51
                                    

Siders TAHU DIRI ajalah:)))

⚠typo bertebaran.






Kita bukan apa-apa. Sangkalan atas rindu yang datang aku berikan sebuah kilah bahwa tidak sepatutnya ia mengambil alih seluruh isi pikiranku terhadapmu. Kita bukan apa-apa, tidak ada yang harus di perbaiki disini. Tetapi, aku begitu ingin datang layaknya sinar terang mentari yang bebas mengintipmu di balik celah jendela kaca. Kita bukan apa-apa, namun bisakah aku kembali menggapai tanganmu dan menarikmu ke dalam dekapanku? Bahagiaku seutuhnya aku berikan. Karena kita bukan apa-apa, sudah sepatutnya aku sadar, dimana tempatku saat ini. Aku bisa menggapaimu, tidak dengan sebuah tentangan. Aku bisa menggapaimu, iya ketika kamu yang memintanya.

Yohan Pranata P.


Hyungjun berdiri di depan ruang OSIS, sudah seminggu sejak ia gak di bolehin ketemu sama Yohan, saat ini dia dengan berani mendatangi ruangan yang udah jadi kebiasaan Yohan banyak ngabisin waktunya disana.

Surat yang Yohan kasih, Hyungjun memahaminya dalam waktu dua hari. Entah karena efek galaunya, atau kenapa, yang jelas Hyungjun bisa dengan mudah memahami surat itu. Bahwasannya, Yohan meminta persetujuan Hyungjun atas perjuangan perasaan yang akan cowok itu lakukan.

"Hyungjun.."

Tatapan Hyungjun datar, dia ngeliat Wonjin keluar darisana dengan tangan Minju yang ngelingkar di lengannya. Hyungjun senyum tipis, andai ia berani bilang ke ayahnya, kalau Wonjin bahkan lebih buruk dari penilaiannya pada Yohan.

"Hai Jin?"

Wonjin gelagapan. "K-kamu ngapain?"

Belum sempet Hyungjun ngejawab, pintu OSIS makin kebuka lebar dan Yohan tiba-tiba keluar juga dari sana dengan stelan seragam yang tidak cukup rapi. Dia sedikit kaget ngeliat Hyungjun berdiri di depannya dengan sorot mata sendunya.

"Berhubung disini ada kamu," kata Hyungjun ke Wonjin. "Aku mau ngasih tau sesuatu."

Hyungjun ngelangkah ngedeketin Yohan, satu tangannya terangkat buat megang sisi wajah Yohan. Yohan mejamin matanya, ngerasain lembutnya telapak tangan Hyungjun di mukanya. Demi apapun dia sedikit khawatir ketika melihat bibir Hyungjun yang kering dan pucat.

"Kamu baik-baik aja 'kan?" Tanya Hyungjun, memperhatikan tidak ada luka apapun di wajah Yohan.

Yohan ngangguk. "Harusnya gue yang tanya. Lo baik-baik aja kan? Kemana lo selama seminggu ini?"

Hyungjun tersenyum tipis, dia merogoh surat yang Yohan kasih dari saku seragamnya. "Aku mau kasih jawabannya.."

Wonjin natep keduanya gak suka, dia emosi dan gak sadar nepis tangan Minju di lengannya.

"Iya.." sedikit jeda. "Aku minta kamu untuk berjuang, kak Yohan.."

Wonjin emosi bukan main. Dia udah maju hampir narik Hyungjun namun..

Brak!

"Jauhin tangan lo anjing!"

Yohan ngedorong Wonjin sampe membentur pintu ruang OSIS yang kebuka. Tatapan keduanya saling menusuk tajam penuh emosi, tangan Yohan mencengkram kerah seragam Wonjin dengan erat.

Hyungjun kaget begitupun dengan Minju, dan dalam sebentar saja, beberapa banyak siswa-siswi datang mengerumuni mereka.

Wonjin terkekeh sinis. "Kak Yohan yang terhormat. Lo gak malu ngerebut tunangan orang?"

Yohan ngegenggam tangan Hyungjun. Nyembunyiin tubuh kecil Hyungjun di balik punggungnya.

"Ham Wonjin."

polos ; Hyungjun x Yohan [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang