11.Pengumumman

85 8 1
                                    

Sekolah menunjukan pukul 06:30 wib.

Berjalan menuju audor masih sangat sepi. Pikiran ku yang melayang se akan2 tidak ada apapun di sisi ku. Ku gigit jari telunjuk ku dan ku kepal tangan ku shingga pelan.

Memasuki kelas itu hari ini sangat lah mals untuk belajar. Hmmm. Di saat ku sedang duduk di kursi. Ada yang memangil ku sambil berbisik bisik degan nada pelan.

"Stt..."Panggil seorang itu.

"Wae? Siapa si yang berbisik di belkang pagi2 sekali?".

"Sttt...widya"Panggilny.

"Siapa sih".

Ku balikan tubuh ku ke belkang. Pas ku balikan ternyata dan ternyata----.

"Alex!"-Ketusnya dgn nada keras.

"Sttt---".

"Kenapa?".

"Gak papa hehe".

Alex langsung duduk di samping ku entah mau bercerita apa ku tak mengerti.

"Gua semalam nembak safa".

"Ah serius lo?"tannya yg kaget.

"Iya lah serius masa gua bohong sama wanita eaaaa".

"Terus terus safa gmn? Mau gk? Di nerima lo?".

"Banget malah".

"Congtra ya lex".

"Yoi".

                                        ***
Bel istirahat berbunyi. Mereka akan pergi ke kantin dan yang paling sibuk itu adalah alex dan safa. Sibuknya berpacaran di belakang taman.

"Gimana semalam kmu kaget gk?"Tannya.

"Ah tidak biasa aja".Gumamku.

"Segala, ah pastinya kamu kaget kan? Jawablah fa aku butuh kepastian dari mu?"Tannya sembari memegang lengan safa.

"Ya aku tersentak kaget, sehingga bibi yuk masuk ke kamt ku lex!"Ketusnya pelan.

"Baiklah".

                                       ***
Mereka memasuki kelas, alex yang masih memegang tangan safa sangat erat. Safa tersenyum lebar dan membuat jantung safa Heartbeat.

"Woy semuah diri pada lu"Ucapan nada keras.

"Lex lu ngapa dah? Megang tangsn safa terus buat apa lu nyuruh yg lain buat berdiri?"Tanya raka heran.

"Udah tar gua kasih tau". Woy semua nya gue dan safa sudah resmi berpacaran"Ucapnya nada kencang.

"Ah. Apa sejak kapan?".

"Semalam gue nembak safa secara chatan si, Gak langsung karna gua malu takut safa menolak gue, ya sudah gue nembak dia lewatan chatan! Ya gak baby?"panggilnya malu.

"Iya dah".
                           

My Boyfriend Is My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang