One Child Two Treasures: The Billionaire Chief's Good Wife

Bab 41-45

Bab 41: Dia Adalah 'Yin Xiachun'

Penerjemah: Atlas Studios Editor: Atlas Studios

Yin Dongyu akan dimainkan oleh Gu Xingze. Lin Fengtian memilih pria itu bukan hanya karena popularitasnya yang meningkat tetapi juga karena aura muramnya, yang benar-benar mirip dengan Yin Dongyu.

Namun, karakter ini, Yin Xiachun, adalah yang paling sulit untuk dibuat.

Yin Xiachun adalah gadis yang baik dan tidak bersalah. Dia hijau dan awet muda, imut, dan bersemangat.

Sejak usia muda, dia dilindungi dengan baik oleh Yin Dongyu, jadi dia masih mempertahankan kepolosannya di dunia lain. Disposisi ini sangat sulit untuk digambarkan. Bahkan aktris ulung dengan banyak pengalaman mungkin tidak dapat membawa sifat khusus karakter ini.

Lin Fengtian cukup tertekan. Orang-orang di daftar nama, tidak peduli betapa luar biasanya penampilan mereka, bukanlah 'Yin Xiachun' di dalam hatinya.

Tepat ketika Lin Fengtian merasa bermasalah, asistennya, yang terpampang di jendela mobil, tiba-tiba berseru, "Direktur Lin, cepat-cepat melihat ke sana! Gadis itu mengenakan gaun putih salju, dia sangat mirip dengan Yin Xiachun! "

Dia melihat ke arah yang ditunjuk oleh asistennya. Matanya tidak bisa membantu tetapi gempa, diikuti oleh tubuhnya, dan kemudian dia dengan penuh semangat mencondongkan tubuh ke depan.

Di bawah sinar matahari pagi, di bawah angin yang hangat, sesosok tubuh kecil dan menawan berdiri diam di dekat pintu masuk gedung. Wanita muda ini begitu cantik sehingga dia tampak berjalan keluar dari sebuah lukisan dinding. Dia menarik perhatian orang-orang di dalam van hanya dalam waktu singkat.

"Wow ..." Asisten itu sangat terkejut sehingga dia secara refleks menahan napas. Dia belum pernah melihat gadis semuda itu sebelumnya.

Gadis itu tampak muda, bahkan memiliki perasaan agak hijau.

Dia mengenakan gaun panjang dan bersih dengan lengan dan bahunya yang indah dan lembut terlihat. Dia tampak murni dan mempesona.

Dia mengenakan gaun sederhana namun tanpa diduga muncul sangat centil. Dia begitu cantik sehingga tampak sangat halus, dan orang-orang tanpa sadar tersentuh olehnya.

Dia tidak memiliki sosok seksi seperti wanita lain; sebenarnya, dia memiliki tubuh yang lemah yang tidak menggairahkan. Dia begitu lembut sehingga air bisa mengalir keluar darinya dengan sejumput.

Namun, meskipun demikian, dia masih bisa menarik perhatian banyak orang.

Untuk beberapa alasan, meskipun dia mengenakan gaun, yang tidak bisa normal lagi, di antara kerumunan ramai di pintu masuk, dia masih berhasil menonjol di antara wanita berpakaian lebih baik.

Mata tajam Lin Fengtian menyipit. Di dunia biasa ini, masih ada keindahan seperti itu? Jantungnya bergetar karena kegembiraan, dan dia buru-buru meraih teropongnya di samping.

Gadis itu berdiri di pintu masuk, memegang tas tangan kecil di tangannya. Rambutnya, seperti brokat, dengan lembut mendarat di bahunya. Dia memancarkan sinar yang menakjubkan di bawah lampu. Di bawah poninya adalah wajah yang benar-benar cantik.

Dia memiliki kulit seperti batu giok yang halus, wajah berbentuk almond memikat, dan pipi merah yang lembut.

Mata persiknya, yang miring ke atas di ujung, dilemparkan ke bawah; mereka benar-benar menawan.

Dia memiliki sederet bulu mata tebal, panjang, keriting yang diregangkan seperti sisir dengan jepit padat, seolah-olah itu bulu hitam berkualitas tinggi. Mereka tampak mengepak seperti sayap kupu-kupu - mereka sangat memikat. Bibirnya yang lembut dan merah muda seperti kelopak segar, mempesona dan imut.