Aku tidak akan menyerah
Demi satu kata
Maaf~yonghwa~
🍃🍃🍃
Yong Hwa pov
Aku sangat bersemangat. Aku, Min Hyuk, Jong Hyun dan Jung Shin kembali ke apartemenku. Di sana aku mandi dan memulai sebuah rencana. Rencana yang sangat besar. Untuk menyatukan aku dan Shin Hye. Menyatukan cinta kami berdua.
"Baiklah. Kalian akan ku beri tugas. Dan harus mengabariku setiap ada berita terbaru. Min Hyuk, kau cari informasi tentang Shin Hye. Park Shin Hye."
"Mwo? Shin Hye noona? Bukankah dia mantan mu, hyung?"
Aku mendengus kesal. "Ya"
Jung Shin menyenggol Min Hyuk karena Min Hyuk membuat moodku kembali buruk. "Ah... Mianhae, hyung. Baiklah aku akan mencari semua informasi tentang Shin Hye noona."
"Eoh... Jung Shin, kau cari tau dimana Shin Hye sekarang. Awasi terus apapun yang dia lakukan."
"Arraseo."
"Jong Hyun, kau cari tau apa pekerjaan Shin Hye. Dengan perusahaan apa saja dia bekerja sama."
"Eoh..."
"Ingat! Jangan ada yang terlewat sedikitpun. Dan jangan ada kesalahan. Paham?" Ketiganya mengangguk. "Berikan semua itu padaku siang ini di kantor."
Mereka bertiga segera pergi melakukan tugas mereka masing-masing. Aku segera ganti baju lalu berangkat ke kantor.
Saat berjalan menuju ruangan ku, aku bertemu dengan Ny. Tae cleaning service yang menyiapkan kopi dan cemilan untukku.
"Annyeonghaseyo, Ny. Tae." Sapaku.
"Ah... An... Annyeonghaseyo, Sajangnim." Jawabnya gugup. Aku tahu kenapa dia begini. Takut padaku. Aku hanya tersenyum melihat tingkahnya.
"Ah ya, Ny. Tae. Bisa kau bawakan kopi ke ruangan ku dan beberapa cemilan? Aku sedikit mengantuk."
"Ah... Ne. Ss... Saya akan bawakan, Sajangnim"
"Gumawoyo, Ny. Tae. Kalau begitu aku pergi ke ruangan ku dulu."
"Ne, Sajangnim" Dia berlalu lebih dulu? Padahal aku yang pamit. Aku hanya tersenyum dengan kelakuan ibu-ibu itu.
Aku berjalan dan masuk ke ruangan ku. Duduk dan mulai bekerja.
Tok... Tok... Tok...
"Ne... "
"Permisi, Sajangnim. Sa... Saya bawakan kopi untuk Tuan."
"Ah... Iya. Masuklah, Ny. Tae" Dengan perlahan Ny. Tae berjalan dan menaruh kopi dan cemilan di mejaku. "Ny. Tae." Panggil ku sebelum Ny. Tae pergi. Dia langsung berhenti di tempat dia terakhir melangkah. Aku masih menahan tawaku.
"Ne, Sajangnim"
"Kenapa kau kaku sekali hari ini? Biasanya kau cerewet. Dan saat aku meminta cemilan, kau akan marah dan menyuruh ku untuk memakan sesuatu yang lebih mengenyangkan. Lalu kenapa kau cuek sekali padaku? Apa kau sudah tidak peduli padaku, Ny. Tae?"
"I... Itu... Bukan begitu, Sajangnim. Sa... Saya... "
"Mianhaeyo, Ny. Tae. Aku tahu aku sangat kasar pagi ini. Aku sama sekali tidak memiliki maksud untuk melukai hatimu, Ny. Tae." Ucapku sambil menunduk di depan Ny. Tae.
Aku tidak berani memandang wajah Ny. Tae. Aku menutup rapat mataku. Aku merasakan ada sesuatu yang membelai rambut ku. Aku membuka sedikit mataku dan melihat Ny. Tae tersenyum. Ah... Aku bernafas lega.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Say Goodbye ✔
Romance"aku hamil" ucapnya sambil menahan isak tangis. "mwo?" aku mundur tak percaya dengan yang dia ucapkan. "aku hamil, Yong" air matanya deras membanjiri pipinya. "tapi... aku... aku..." aku mengusap kasar wajahku. "gugurkan!" ucapku dingin. "mwo? k...