Part 18. How Dare You

682 89 1
                                    

Senyum itu...
Tawa itu...
Aku suka...
Bukan...
Tapi cinta...

~yonghwa~

🍃🍃🍃

Yong Hwa pov

Aku menggeliat dan tanganku mencari seseorang disampingku. Merasa tidak menemukan siapapun, aku membuka mata. "Shin?" Dengan malas aku bangun. "Shinji?" Aku mengucek mataku yang masih mengantuk. Dengan malas aku berdiri lalu berjalan keluar kamar. Hidungku menangkap aroma yang menggoda dari arah dapur. Senyumku mengembang saat melihat sosok yang ku cari sedang bergelut dengan dapur. Ku pelankan langkahku lalu memeluknya dari belakang. Entahlah... Tapi itu sudah menjadi hobiku sekarang.

"Kau sudah bangun?"

"Ehm..." Aku mengeratkan pelukanku. "Kenapa kau meninggalkan ku sendirian di kamar tadi? Aku mencarimu."

"Aku tidak kemana-mana. Ini sudah siang. Lihat jam itu. Apa kau tidak bekerja?"

"Ehm... Aku maunya hanya bersamamu. Diranjang, sepanjang hari."

"Yya... Dasar me- kyaaaa" Dia menutup wajahnya setelah berbalik menatapku.

"Wae?" Tanyaku polos. Dia mencubit perutku.

"Pakai bajumu!" Wajahnya memerah.

"Wae? Disini hanya ada kita saja. Dan kenapa kau menutup wajahmu seperti itu? Kau sudah melihat semuanya dan kau masih malu? Kau imut sekali, sayang." Aku membuka tangan dan akan memeluknya namun ditahan. "Wae?"

"Pakai bajumu. Sarapan. Mandi dan bekerja. Aku juga harus bekerja." Ucapnya sambil menyiapkan sarapan. Aku cemberut. "Wae?"

"Morning Kiss?" Dia tersenyum lalu mengalungkan tangannya di leherku. Ku peluk pinggangnya.

"Tidak." Dia melepaskan tangannya.

"Tapi kenapa?"

"Aku tidak mau saat ciuman nanti justru akan berlanjut-"

Aku menyeringai. "Berlanjut? Kenapa diam?" Dia tidak berani menatap ku.

"Po-pokoknya sekarang pakai bajumu. Atau aku akan kembali ke apartemen ku sekarang." Ancamnya. Aku mengalah. Aku kembali ke kamar dan mengambil kaos dan celana boxer yang tergeletak di lantai. Jangan tanyakan apa yang kami lakukan semalaman. Bisa di bilang... Ehm... Olahraga malam... Aku cekikikan mengingat semalam. Haruskah aku mengajaknya menonton film dewasa? Ah... Membayangkannya saja membuatku gemas.

"Yongie! Ayo sarapan!" Teriakan yang khas membuatku sadar dengan rencana-rencana nakal ku.

"Eoh... Arraseo." Dengan masih memikirkan rencana nakal ku, aku berjalan untuk sarapan.

"Kau lama sekali."

"Mian... Ayo... Kita sarapan." Kami berdua serapan dengan di selingi canda tawa. Ah... Pagi yang menyenangkan.

🍃🍃🍃

Dengan senyuman yang selalu terpancar di wajahku, aku berjalan menuju ruanganku. Semua orang ku sapa. Ah... Hampir seminggu aku tidur bersama Shin hye dan itu membuatku selalu bersemangat di pagi hari. Ah... Aku tidak sabar untuk segera pulang.

"Annyeong, hyung." Sapa Min Hyuk di depan ruanganku.

"Annyeong, Sekretaris Kang." Balasku lalu masuk yang diikuti olehnya.

"Akhir-akhir ini kau selalu bersemangat, hyung. Ada apakah gerangan?" Tanyanya sambil meletakkan beberapa file di atas meja.

"Jinja? Aku rasa biasa saja. Bagaimana jadwal hari ini?" Tanyaku sambil membuka satu persatu file.

Don't Say Goodbye ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang