Angin menerpa halus surai coklat gelap milik pemuda manis yang sedang duduk di bangku taman dengan selang infus yang menemaninya. Manik indahnya terpejam menikmati damainya pagi ini. Kedua bilah bibirnya mengalunkan lagu kesukaannya sambil memutar kembali momen manisnya dengan orang kesayangan yang sayangya menyakiti hatinya berulang kali.
"BABY BUNNY." Suara berat khas yang tidak asing di telinga Jungkook membuatnya membuka matanya perlahan. Kepalanya ditolehkan ke arah sumber suara dengan wajah terlampau datar.
Taehyung tersenyum kotak sambil melambaikan tangannya dengan semangat. Kaki jenjangnya mendekati Jungkook tanpa keraguan dalam dirinya. Taehyung tak peduli di depannya ada bodyguard yang menghalanginya. Tujuannya satu saat ini, Taehyung hanya ingin berbicaa sebentar dengan istrinya.
Bodyguard yang melindungi Jungkook seketika menyiapkan ancang-ancang untuk menjauhkan Taehyung dari Tuan mereka. Ada 5 orang bodyguard saat ini yang mengelilingi Jungkook dan bukan hal yang mustahil jika wajah tampan Taehyung kembali mendapati luka lebam di sana. Taehyung tak mau bertindak gegabah saat ini.
"Baby bunny, bisa ngobrol sebentar?" Tanya Taehyung dengan jarak 10 meter dari keberadaan Jungkook.
Jungkook tak menjawab. Kedua tangannya malah menutupi telinganya mengisyaratkan dirinya enggan mendengar suara Taehyung. Bodyguard yang melihat reaksi Tuannya dengan segera menghampiri Taehyung.
"Baby bunny Dio janji ga akan lebih dari 5 menit. Please kasih kesempatan untuk Dio." Taehyung mendekati Jungkook tak peduli ada dua orang bodyguard yang menghampirinya.
Jungkook yang melihat kelakuan nekat Taehyung seketika menurunkan kedua tangannya dari telinganya. Jungkook menolehkan kepalanya ke arah Taehyung lalu mengisyaratkan kedua bodyguardnya untuk berhenti.
"1 menit. Athala kasih 1 menit." Ucap Jungkook dengan nada terlampau datar dengan tatapan suramnya.
Taehyung yang mendengar itu tersenyum lega lalu mendekati Jungkook sambil menyenggol kedua bodyguard yang berada di depannya dengan kesal.
"Stop. Ngomong dari sana aja." Jungkook mengulurkan tangannya menyuruh Taehyung yang kini sudah berada 5 meter di depannya untuk berhenti.
Taehyung menghela napas berat lalu menghentikan langkah kakinya. Mata elangnya menatap sendu Jungkook. Apakah ia terlalu menyakiti hati istrinya? Sebegitu parahkah? Taehyung benar-benar tak menyangka Jungkook bisa seperti ini, di dalam bayangannya Jungkook adalah pemuda manis miliknya yang memiliki bermacam macam ekspresi menggemaskan. Tapi kenapa? Kenapa wajah tak menampilkan ekspresi sama sekali? Berani sumpah, Taehyung lebih memilih Jungkook berekspresi marah sambil mengerucutkan bibirnya dibandingkan melihat wajah istrinya terlampau datar seperti tidak ada emosi di dalamnya.
"Bunny, Dio mau minta maaf. Dio tau Dio salah, Dio ga kasih kabar selama di Amerika. Dio juga ninggalin baby bunny sendirian disaat pengantin lain honeymoon setelah pernikahan mereka. Dio tau Dio salah. Dio janji Dio ga akan ngulangin kesalahan yang sama." Taehyung menundukkan kepalanya tanda bersalah dengan raut sedih yang nampak di sana.
"Udah selesai?" Tanya Jungkook sambil menatap dingin Taehyung lalu beranjak dari bangku taman.
Taehyung mendongakkan kepalanya menatap Jungkook tidak percaya. Aura macam apa itu? Mengapa dingin sekali tidak seperti biasanya? Sejak kapan Jungkooknya berbicara sesingkat ini?
"A-ah, satu lagi. Ini oleh-oleh dari Dio buat baby bunny. Maaf oleh-olehnya ga seberapa. Dio harap baby bunny suka." Taehyung merogoh kantung celananya lalu menyerahkan sebuah kotak kecil dengan hiasan pita di sana.
"Ambil." Perintah Jungkook ke arah salah satu bodyguardnya. Salah satu lelaki berjas tersebut akhirnya mengambil kotak yang diberikan Taehyung lalu memberikan kotak kecil tersebut kepada Tuannya.
"Ayo pergi." Jungkook berjalan menjauhi Taehyung dengan dijaga ketat oleh kelima bodyguard yang berada di sekeliingnya.
Taehyung menatap kepergian Jungkook dengan kecewa. Hatinya berdenyut nyeri dengan rasa sesak di dadanya. Jungkooknya telah berubah. Taehyung merindukan sosok Jungkooknya yang dulu. Taehyung berjanji, Taehyung akan mengembalikkan Jungkook seperti semula.
"Ck, ada alien ternyata." Desis seseorang yang Taehyung kenali jelas suaranya.
"Gue denger lo kemarin maksa masuk ke dalem kamar dibantu Om Siwon. Masih ada keberanian ternyata." Hoseok menepuk bahu Taehyung dari belakang dengan keras sambil mencengkram bahu Taehyung.
"Bukannya udah gue bilang jangan temuin ade gue lagi? Menurut lo lebih penting perusahaan kan? Terus kenapa lo ada di sini sekarang?!" Hoseok mengeraskan rahangnya sambil melepaskan tangannya dari bahu Taehyung dengan kasar.
Taehyung membalikkan badannya lalu menatap Hoseok yang berada di depannya. Emosi Taehyung benar-benar terpancing sekarang.
"Bang, gue tau gue salah. Gue udah sadar kalo Athala lebih penting dari perusahaan. Gue minta maaf udah nyakitin hati Athala. Gue minta maaf ninggalin Athala bahkan ga ngabarin Athala selama gue ada di sana. Tapi lo harus tau satu hal, gue kerja di sana bukan asal-asalan demi gue doang asal lo tau. Gue di sana kerja buat Athala juga." Taehyung mengepalkan tangannya kuat dengan wajah yang memerah menandakan dirinya benar-benar emosi saat ini.
"Cih, buat Athala kata lo? Lo kira gue bakal percaya?" Hoseok mendecih pelan sambil memutar bola matanya malas.
"Terserah lo mau percaya sama gue atau engga. Gue pamit." Taehyung berjalan menjauhi Hoseok yang sedang menatapnya sinis.
Tbc
Pendek ya? Hehe
Besok aku double up deh, doain aja aku niat :(
Bye 💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah - Tk
FanfictionTaehyung Maulidio Wijaya dan Athalarik Jungkook Ivander akhirnya memutuskan untuk mengucapkan janji suci mereka di depan altar. Jadi, bagaimana kisah mereka setelah menjadi pasutri? Third book of "Bimbel" Disarankan baca "Bimbel" dan "Pacar" dulu...