Perih, satu hal yang dirasa Jungkook ketika bangun dari tidurnya. Matanya menerjap pelan menyesuaikan cahaya yang masuk. Matanya dikucek pelan lalu merenggangkan tubuhnya yang entah sejak kapan telah memakai piyama favoritnya. Seingatnya, ia tidur tanpa busana setelah melakukan olahraga malam bersama Taehyung. Jungkook terlalu lelah untuk sekedar menutupi tubuh polosnya.
Tangannya meraba ke arah samping kasur mencari keberadaan sang pelaku. Sial, rasanya Jungkook ingin menangis saja sekarang. Pantatnya terlampau perih dan apesnya lagi Taehyung tidak ada di sampingnya. Kesialan lainnya adalah sekarang sudah pukul 12 siang dan dirinya melewatkan hari ke-2 pengenalan kampus. Jungkook benar-benar kesal dengan Taehyung. Intinya hari ini Jungkook berniat tidak akan bertemu dengan Taehyung bagaimana pun caranya.
Jungkook perlahan turun dari kasur sambil meringis pelan. Kakinya melangkah lucu seperti kepiting dengan kecepatan sangat lambat. Seberusaha mungkin Jungkook mencapai kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Berendam dengan air hangar di dalam bath tub menjadi pilihan Jungkook hari ini. Badannya terlampau pegal akibat tadi malam. Jungkook berdecak pelan ketika melihat tubuhnya yang dipenuhi bercak merah ulah suaminya. Suaminya tadi malam benar-benar ganas.
Sweater oversized tanpa bawahan menjadi pilihan pemuda manis yang kini tengah mengembungkan pipinya kesal. Batinnya sedari tadi merutuki Taehyung yang hanya meningalkan makanan di nakas tanpa ada pesan pemanis di sana. Dasar suami otak selangkangan.
"Awas aja, pokoknya Dio ga bakal Athala bukain pintu kamarnya. Biarin aja tidur di sofa." Gerutu Jungkook sambil mengunci pintu kamar dengan wajah muramnya.
Sekitar pukul 4 sore pintu rumah terdengar terbuka. Tak salah lagi, pasti itu Taehyung Maulidio Wijaya. Pemuda yang dengan brengseknya membuat Jungkook tidak bisa berjalan. Kaki jenjangnya dengan santai masuk ke dalam rumah lalu melempar ransel miliknya ke sofa.
"Baby bunny, Dio pulang." Ucap Taehyung dengan nada yang bisa dibilang ceria.
Taehyung mengerutkan dahinya bingung ketika tidak mendengar sautan dari Jungkook. Mata elangnya mencari dengan seksama ke sekeliling rumah dan hasilnya nihil. Ah iya, pasti baby bunny nya sekarang sedang tertidur akibat lelah karena olahraga panjang mereka. Taehyung seketika tersenyun kecil mengingat malam panas yang begitu menggairahkan.
Taehyung dengan bersemangat membuka pintu kamar yang sialnya tidak bisa dibuka. Tangannya berulang kali mencoba membuka pintu dan tetap tidak bisa. Seingatnya, tadi pagi ia tidak mengunci pintu kamar. Lantas, siapa yang mengunci?
"Baby bunny." Taehyung mengetuk pintu sambil mrmanggil istrinya dengan nada lembut.
"Baby bunny di dalem kan?" Tanya Taehyung untuk memastikan keberadaan Jungkook.
Suara deheman keras terdengar di telinga Taehyung. Aneh, tidak biasanya Jungkook seperti ini. Apa pemuda manis itu marah? Tapi kenapa? Apa salahnya?
"Bunny buka pintunya." Taehyung terus mengetuk pintu dengan telinga yang menempel di pintu seperti orang bodoh.
"GA MAU DIO DI LUAR AJA GA USAH MASUK KAMAR. ATHALA GA MAU KETEMU." Teriak Jungkook dari dalam dengan nada yang naik.
"Lho kok gitu? Ga kangen sama Dio?" Taehyung merajuk dengan nada imut yang terdengar menjijikan.
"Ga hiks, Dio jahat pokonya hiks." Suara tangisan terdengar di telinga Taehyung. Berani sumpah Taehyung tidak tau apa salahnya.
Ting
Sebuah notifikasi ponselnya membuat Taehyung merogoh saku celana untuk sekedar mengecek ponselnya. Matanya membulat lebar ketika melihat Jungkook memposting foto yang kelewat imut dengan caption yang menyatakan dengan jelas bahwa Jungkook membencinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah - Tk
FanfictionTaehyung Maulidio Wijaya dan Athalarik Jungkook Ivander akhirnya memutuskan untuk mengucapkan janji suci mereka di depan altar. Jadi, bagaimana kisah mereka setelah menjadi pasutri? Third book of "Bimbel" Disarankan baca "Bimbel" dan "Pacar" dulu...