"Dio ayo makan." Rengek Jungkook sambil memegang sendok dan mangkok yang berisi bubur di tangannya.
"Ga mau bunny, lidah Dio pahit." Taehyung menggeleng dengan wajah pucatnya.
"Satu suap aja. Pleaseeee" Jungkook menatap Taehyung memohon dengan wajah puppy face miliknya.
"Ya udah iya. Satu suap aja ya." Taehyung menghela napas berat dengan pasrah. Jantungnya terlalu lemah jika dihadapkan wajah puppy face oleh bayi kelinci kesayangannya.
"Ayo buka mulutnya. Aaaaa." Jungkook mendekatkan sendoknya ke arah mulut Taehyung sambil ikut membuka mulutnya seperti seorang ibu yang sedang memberi makan anaknya.
Taehyung membuka mulutnya kecil sambil menatap bubur tersebut dengan risih seakan bubur adalah makanan paling tidak enak di dunia. Kepalanya perlahan memundur seiring sendok yang dipegang Jungkook terus mendekati mulutnya. Taehyung benar-benar tidak ingin memakan bubur tersebut.
"Buka mulutnya yang lebar Dio, kepalanya jangan mudur." Protes Jungkook sambil mengerucutkan bibirnya lucu.
"Dio ga mau makan bubur bunny. Makan yang lain aja ya?" Taehyung menatap Jungkook sambil melengkungkan bibirnya cemberut.
Jungkook menggelengkan kepalanya dengan tegas sambil menatap tajam Taehyung. "Ga boleh daddy. Tadi kan Dokter Lucas suruh daddy lion makan bubur. Ayo dimakan biar bisa minum obat." Jungkook kembali mendekatkan sendok dengan penuh bubur ke arah mulut Taehyung.
"Ya udah iya." Pasrah Taehyung lalu membuka mulutnya lebar.
"Nah gitu dong." Jungkook tersenyum bahagia lalu mengecup sekilas pipi Taehyung.
Mata Taehyung langsung membola terkejut dengan tingkah tiba-tiba Jungkook. Seketika kupu-kupu di perutnya berterbangan kesana-kemari. Padahal hanya sebuah kecupan di pipi, tapi efeknya benar-benar membuat jantung Taehyung berdetak dengan tidak normal.
"Udah mulai cium-cium ya sekarang." Taehyung terkekeh pelan sambil mengusak surai hitam istrinya dengan gemas.
"Jadi ga mau dicium?" Tanya Jungkook dengan tatapan jahil di wajahnya.
"Kapan Dio bilang ga mau? Tapi kayanya lebih enak dicium di sini." Taehyung tersenyum kotak sambil menunjuk ke arah bibirnya.
"Ish, apa sih." Jungkook memukul pelan bahu Taehyung dengan pipi yang merona.
"Gini deh, daddy punya ide. Satu suapan satu ciuman. Gimana?" Tawar Taehyung sambil menaikkan alisnya satu.
"Dua suapan satu ciuman satu kasih sayang. Deal?" Jungkook menatap Taehyung sambil mengulurkan tangannya.
"Nope bunny. Satu suapan satu ciuman satu cinta." Taehyung menggelengkan kepalanya sambil menampilkan telunjuknya yang bergerak seolah berkata tidak.
"Uhhh, ya udah kalo ga mau. Ga ada suapan ga ada ciuman dan ga ada cinta ataupun kasih sayang." Jungkook menggembungkan pipinya lalu menaruh mangkok di tangannya di atas meja.
Nah kan, Jungkook selalu menang telak jika berdebat dengan Taehyung.
"Ya udah, dua suapan satu ciuman satu cinta sama satu kasih sayang. Deal?" Taehyung menunjukkan jari kelingkingnya ke arah Jungkook.
"Deal." Jungkook menautkan jari kelingkingnya dengan Taehyung sambil menampilkan senyuman manisnya.
"Heran gue, makan aja ribet banget pake satu cinta satu kasih sayang." Gumam Mingyu sambil menggelengkan kepalanya menatap kedua insan yang sedang dimabuk cinta tersebut.
Mingyu? Iya, Farrel Mingyu Mahardika berada di ruang inap Taehyung sejak drama pagi hari ini. Dirinya baru saja sampai kemarin malam di tanah paman sam akibat mencari apartement untuk selama kuliah di California. Jangan salah, walaupun dekil begini, otaknya tidak sama dekil seperti kulitnya kok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah - Tk
FanfictionTaehyung Maulidio Wijaya dan Athalarik Jungkook Ivander akhirnya memutuskan untuk mengucapkan janji suci mereka di depan altar. Jadi, bagaimana kisah mereka setelah menjadi pasutri? Third book of "Bimbel" Disarankan baca "Bimbel" dan "Pacar" dulu...