Jet pribadi milik keluarga Wijaya telah lepas landas dari bandara sejak 10 jam yang lalu dengan tujuan ke negara yang populasi hewannya lebih banyak dibandingkan manusia. Apa lagi jika bukan New Zealand? Menurut informasi, mereka akan sampai New Zealand dalam waktu 17 jam. Bosan? Jangan ditanya, bahkan bibir Jungkook telah mengerucut sejak tadi. Segala aktivitas telah Jungkook lakukan untuk mengusir rasa penatnya. Sayangnya, semuanya terasa sia-sia ditambah lagi Taehyung mengacuhkannya sejak keberangkatan penerbangan. Suami tampannya itu sibuk mengoperasikan ipad di tangannya dengan kacamata yang bertengger di hidung tegasnya. Jungkook tau jelas itu bagian dari pekerjaan Taehyung sebagai CEO. Tapi kemarin tepat sebelum keberangkatan, Taehyung bilang ia telah menyelesaikan semua pekerjaannya dan mereka bisa liburan dengan tenang tabpa gangguan. Nyatanya apa? Ck, dasar Taehyung Maulidio Wijaya pembual.
Taehyung menghela napas berat. Tak jarang jarinya memijat keningnya yang mengerut tanda berpikir keras. Taehyung tau sekali kesayangannya ini pasti sedang mendumel dalam hati akibat Taehyung mengacuhkannya. Sedikit banyak Taehyung merasa bersalah membuat bayi kelincinya kesal. Tapi mau bagaimana lagi? Kalau tidak diselesaikan hari ini maka honeymoon mereka akan terganggu, dan Taehyung tidak mau hal itu terjadi. Sial sekali dirinya, padahal seharusnya pekerjaannya telah usai kemarin. Sayangnya dewi fortuna sedang tidak berpihak kepadanya. Taehyung tiba-tiba mendapat laporan dari sekretarisnya bahwa ada kesalahan di salah satu proyek besar perusahaannya. Mau tak mau Taehyung turun tangan bahkan hingga harus meeting secara online demi menyelamatkan proyeknya.
"Ish, dasar pembohong. Kemarin bilangnya udah selesai sekarang malah sibuk." Dumel Jungkook dengan mata memicing tajam ke arah Taehyung.
"Acuhin aja baby bunnynya, acuhin." Decak Jungkook kesal lalu melipat tangannya di depan dada.
Taehyung tau kelinci gembulnya itu tengah kesal sekarang, apalagi wajahnya sudah tidak sedap dilihat. Matanya melirik sekilas ke arah jam tangan mewahnya. Mampus, Taehyung telalu lama terfokus pada pekerjaan sehingga lupa waktu. Terhitung hampir 11 jam Taehyung terhanyut dalam pekerjaannya. Sial, ini merupakan sinyal tanda bahaya bagi Taehyung. Bisa-bisa dirinya tidak mendapat jatah selama honeymoon. Taehyung dengan cepat menaruh ipadnya lalu melepaskan kacamatnya dengan apik.
"Baby bunny." Suara lembut Taehyung menganyun begitu halus di telinga Jungkook.
"Apa?!" Ketus Jungkook sambil menatap Taehyung galak.
Taehyung mengecup bibir merah Jungkook pelan lalu tersenyum. "Sorry, okay?" Taehyung mengelus alis Jungkook yang menukik dengan kedua jempolnya.
"Ga okay Dio. Sana selingkuh aja sama Ipad." Jawab Jungkook dengan nada kesalnya.
"Jangan ngambek dong, maafin Daddy lion ya." Taehyung melengkungkan bibirnya ke bawah dengan mata memohon.
Jujur saja, ini terlihat benar-benar menjijikan di mata orang. Tapi tentu saja hal ini tidak berlaku bagi Jungkook. Di mata Jungkook, Taehyung begitu gemas dengan wajah seperti itu. Sudah kubilang, cinta itu buta.
"Ga mau. Hari ini pokoknya Athala mau marah. Sana lanjutin aja. Athala mau ketemu cowo lain di alam mimpi." Jungkook menarik selimut yang telah disediakan pesawat lalu menenggelamkan wajahnya di sana.
Taehyung mendengus pelan. Sudah sepatutnya Jungkook marah. Siapa coba yang tidak kesal jika diperlakukan seperti ini? Jelas tidak ada.
"Sleep well baby bunny. Once again, daddy lion say sorry." Taehyung mengelus surai hitam legam kesayangannya lalu mengecup pelan pucuk kepala Jungkook yang hampir terbungkus selimut seutuhya.
"Bad daddy lion. Awas aja nanti Athala mau cari daddy baru di New Zealand." Gerutu Jungkook dibalik selimutnya yang masih dapat didengar oleh Taehyung.
Seketika otak Taehyung berhenti bekerja, tenggorokannya tercekat. Daddy baru katanya? Ini sebuah malapetaka bagi Taehyung. Bukannya ingin melebih-lebihkan, tapi Jungkook saat ini sudah berbeda dengan Jungkook yang dulu. Wajahnya semakin terlihat dewasa dan semakin anggun. Tentu bukan hal sulit bagi Jungkook untuk mendapatkan lelaki lain di luar sana hanya dengan kedipan polos mautnya itu. Taehyung masih ingat, ketika semasa kuliah dulu Jungkook memiliki banyak fans yang selalu membututinya. Bahkan, saat kelulusan kemarin banyak adik tingkat yang memberikan hadiah hadiah dengan harga tidak murah sebagai tanda selamat untuk kelulusan. Oh tidak, itu bukan kenangan baik jika diingat.
"Ngomong apa tadi hm? Coba ulang lagi." Suara Taehyung merendah, matanya memicing tajam ke arah Jungkook yang tengah terpejam.
"Athala. Mau. Cari. Daddy. Baru." Jungkook membuka selimutnya sambil mendelik tajam. Setiap kata yang diucapkannya penuh penekanan yang membuat Taehyung harus menahan emosinya dengan baik.
"Sabar dio, ga boleh emosi demi kelancaran jatah." gumam Taehyung sambil mengusap dadanya pelan.
"Apa tuh jatah? Ga ya, dio ga dapet jatah selama kita honeymoon di sini." celetuk Jungkook dengan tegas yang membuat jantung Taehyung berhenti berdetak seketika.
Honeymoon tidak ada jatah? Sial, ini benar-benar di luar dugaan. Sejak kapan honeymoon tidak ada jatah? Berani sumpah Taehyung benar-benar ingin memaki karyawannya yang tidak bekerja dengan becus hingga berdampak pada kesejahteraan si kecil di balik celana. Ini tidak bisa dibiarkan, si kecil sudah kepalang rindu dengan sangkarnya.
"Katanya mau program hamil, baby bunny gimana mau hamil kalo dio ga dikasih jatah? Kata dokter kita harus sering sering lho ngelakuin itu." bujuk Taehyung dengan nada terlampau lembut sambil berusaha memegang Jungkook yang selalu menghindar dari sentuhannya.
"Pokoknya engga. Athala mau kasih jatah buat daddy lain aja." Jungkook tetap berpegang pada pendiriannya dengan alis yang menukik tajam.
Mata Taehyung yang awalnya lembut kini mulai berubah dengan kilatan emosi di dalamnya. Jungkooknya sudah keterlaluan. "Daddy baru? Jadi baby bunny mau daddy baru hm?" Taehyung menatap Jungkook dengan tatapan intensnya sambil mendekatkan wajah mereka.
Ciut. Itulah satu kata yang menggambarkan nyali Jungkook saat ini. Aura dominan Taehyung terlalu kuat sekarang. Nyali yang sudah Jungkook bangun mulai runtuh dengan sekejap mata. Ah, rasanya Jungkook jadi menyesal sekarang. Tolong seseorang selamatkan Jungkook sekarang.
"Kok diem?" Taehyung mengelus pipi tembam istrinya dengan pelan namun membuat Jungkook bergidik ngeri.
"E—engga Athala ga bakal cari daddy baru. Udah ga usah pegang pegang Athala mau ke toilet." Jungkook menepis pelas tangan Taehyung lalu mencoba melepaskan sabuk pengamanan yang sayangnya tertahan oleh tangan besar yang menghentikan pergerakan tangannya.
"Bareng sama Dio ke toiletnya. Dio ga bisa dapet jatah selama di new zealand kan? Ya udah Dio mau ambil jatah di pesawat aja sebelum kita sampai di New Zealand." Taehyung tersenyum miring lalu mengedipkan matanya layaknya om om pedofil yang ingin memangsa anak kecil.
Jungkook membulatkan matanya terkejut. Apa suaminya ini gila? Jungkook benar-benar tidak bisa membayangkan suara desahannya terdengar dengan pramugari di sana. Benar-benar sangat memalukan. Akan ditaruh di mana nanti harga dirinya? Malaikat, tolong bantu Jungkook untuk kali ini dari terkaman singa penuh nafsu di depannya.
.
tbc
Haii, gimana kabar kalian? Kangen sama pasangan dio athala ga? Aku kangen banget sama mereka hehehe.
Ayo jujur, masih pada inget alur ceritanya ga? Jujur, aku sendiri udah agak lupa kelamaan ga lanjut :((
Jadi, kalau mungkin part ini agak aneh mohon dimaafkan ya, aku udah lama juga ga nulis. Semoga feelingnya bisa dapet ke kalian ( ˘ ³˘)♥Maaf aku terlalu lama ngilang tanpa ada kabar. Aku harap kalian baik-baik aja yaa. BTW, AKU KANGEN SAMA KALIAAANN!! 😔✊🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah - Tk
FanfictionTaehyung Maulidio Wijaya dan Athalarik Jungkook Ivander akhirnya memutuskan untuk mengucapkan janji suci mereka di depan altar. Jadi, bagaimana kisah mereka setelah menjadi pasutri? Third book of "Bimbel" Disarankan baca "Bimbel" dan "Pacar" dulu...