Ruang keluarga rasanya sangat menegangkan saat ini. Semua orang menatap resah ke arah kamar milik pasangan Taehyung dan Jungkook. Baik keluarga Taehyung maupun Jungkook kini sudah hadir semua untuk menjadi saksi jawaban dari keraguan mereka perihal kehamilan yang menimpa kedua pemuda tersebut. Percayalah, saat Baekhyun menyimpulkan anak semata wayangnya hamil, dirinya langsung heboh hingga membuat keluarga Jungkook datang dengan terburu-buru untuk memastikan kebenaran kabar tersebut.
Ceklek
Pintu kamar pun akhirnya dibuka. Ekspresi kedua pemuda yang keluar dari sana tidak dapat terbaca. Semua pandangan mata sama-sama menatap gelisah dengan rasa keingin tahuan yang tinggi. Rasanya mereka belum bisa menerima jika Taehyung yang hamil bukan Jungkook.
"Gimana dio?" Tanya luhan sambil menatap ke arah test pack yang digenggam Taehyung dengan erat.
"Hamil." Jawab Taehyung sambil memperlihatkan test pack digital dengan keterangan hamil.
"TUH KAN DUGAAN BUNDA GA SALAH, DIO HAMILL!!" Baekhyun langsung berdiri dari sofa sambil menggebarak meja.
"LHO ADE SELAMA INI SEME?" Hoseok membulatkan wajahnya terkejut. Bagaimana tidak? Adiknya yang begitu polos dan imut ternyata adalah pihak atas. Bukankah ini sebuah keajaiban?
"Eung, ga gitu." Cicit Jungkook sambil menundukkan kepalanya tidak berani menatap ke arah keluarganya yang kini menatapnya.
"Ga gitu gimana?" Tanya Sehun sambil menyergitkan dahinya bingung.
"Ja-jadi, Athala yang hamil." Ucap Jungkook sambil menyembunyikan dirinya di belakang punggung Taehyung.
"SERIUS?" pekik Luhan sambil menatap ke arah anak bungsunya terkejut yang dibalas anggukan kecil dari Jungkook.
Semua orang yang melihat jawaban dari Jungkook langsung tersenyum lebar lalu beranjak dari sofa untuk memeluk Jungkook dengan erat hingga menghempaskan Taehyung yang menghalangi Jungkook. Rasanya, Taehyung benar-benar tidak dianggap saat ini.
Air mata satu persatu orang pun mulai lolos begitu saja tanpa permisi karena kebahagiaan akan datangnya calon keluarga yang baru. Ucapan terimakasih terus diucapkan dari binir mereka. Tapi jika boleh jujur, rasanya Jungkook tidak sebahagia mereka. Jungkook memiliki banyak ketakutan sejak ada satu nyawa di dalam perutnya. Ini tidak seperti harapan Jungkook.
"Tuh kan bunda, udah dibilang sama ayah kalo Dio ga mungkin hamil." Chanyeol menatap jengah ke arah Baekhyun sambil menahan emosi. Lagian tidak masuk akal anak semata wayangnya dengan aura dominan seperti itu menjadi uke.
"Ta-tapi kok Dio yang mual sama ngidam sih?" Tanya Baekhyun sambil menatap aneh ke arah Jungkook dan Taehyung.
"Itu artinya Dio sayang sama Athala. Udah ah, Dio mau makan hotdog sekarang." Ketus Taehyung dengan wajah datarnya sambil menarik Jungkook dari kerumunan keluarga. Iya, mood Taehyung turun drastis akibat diragukan posisinya lalu ditambah dengan dirinya yang dihempaskan begitu saja saat berpelukan ria. Padahal kan Taehyung juga ingin ikut berpelukan.
"Berarti waktu bunda hamil kamu ayahmu ga sayang dong." Baekhyun langsung terduduk dengan wajah sendunya.
"Ga tau, tanya aja sama ayah." Cuek Taehyung sambil mengulurkan salah satu tangannya di depan Baekhyun.
"Maksud tangan Dio apa?" Baekhyun menatap sini Taehyung sambil melipatkam tangannya di depan dada.
"Minta uang, kartu kredit Dio di block ga tau sama siapa. Dio mau makan hotdog ga ada uang. Bunda rela liat cucunya nanti ileran gara-gara ngidamnya ga diturutin?" Jelas Taehyung dengan wajah menyebalkannya. Serius, Taehyung mode seperti ini berkali lipat menyebalkannya. Rasanya ingin dicoret saja dari kartu keluarga.
"Ini Athala, pegang kartu kredit punya bunda ya. Inget cuma seminggu aja boleh dipakenya, nanti dibalikkin lagi ke bunda. Anggap aja hadiah kehamilan kalian." Baekhyun mengeluarkan salah satu blackcard milkknya dari dompet lalu menyerahkannya ke Jungkook tanpa memperdulikan tangan Taehyung yang terulur sejak tadi.
"A-ah makasih banyak bunda. Nanti Athala balikin kok." Jungkook tersenyum manis lalu menyimpan kartu kredit yang diberikan Baekhyun dengan baik.
"Hoo jadi gitu, yang minta siapa yang dapet siapa. Pokoknya Dio kemusuhan sama bunda." Taehyung mengerucutkan bibirnya sebal sambil menghentakkan kakinya persis seperti anak kecil.
"Aduh, ini Dio dari mami aja uangnya. Mami kasih cash aja biar ga hambur." Luhan dengan cepat mengeluarkan seluruh uang cash di dompetnya dan memberikannya kepada Taehyung yang langsung disambut cerah. Seketika senyumnya mengembang lalu Taehyung dengan memeluk mertuanya dengan kegirangan.
"Makasih mami, Dio sayang mami banyak banyakk." Taehyung tersenyum kotak lalu memeletkan lidahnya ke arah Baekhyun.
"Iya sama-sama. Makasih udah sayang sama Athala sampe Dio yang harus mual sama ngidam. Jagain Athala ya." Luhan mengusap pucuk kepala Taehyung sambil tersenyum manis.
"Siap mami. Kalo gitu, Dio pergi dulu ya sama Athala mau beli hotdog." Taehyung melepaskan pelukannya lalu menggenggam tangan lentik Jungkook keluar dari rumah.
"Hati-hati Dio, Athala." Teriak Sehun sambil menatap punggung kedua pemuda tersebut yang kini sedang berbahagia. Tanpa disadari air matanya keluar akibat perasaan bahagia dan haru. Sehun tak pernah menyangka anaknya kini akan memberikan cucu baginya. Perasaan, baru kemarin Sehun mengantarkan anak bungsunya ke taman kanak kanak.
Kini kedua pemuda bersurai hitam tersebut telah berjalan-jalan mencari penjual hotdog di sekitaran rumah mereka. Iya, rumah mereka berada di dekat pusat kota jadi ringgal berjalan sedikit maka sudah sampai di jalan raya.
"Itu bunny, ada di sana." Tunjuk Taehyung dengan gembira lalu mempercepat jalannya sambil memegang Jungkook.
"Sabar daddy, tempatnya ga akan kemana-mana kok." Ucap Jungkook sambil berusaha menyamakan langkah kakinya dengan suaminya itu. Sayangnya, Taehyung berusaha tuli dengan ucapan Jungkook dan memilih untuk terus berjalan.
Saat sudah sampai, Taehyung langsung memesan dengan cepat apa keinginannya dengan coca cola kesukaannya. Jika kalian bertanya Jungkook memesan atau tidak. Jelas jawabannya tidak. Hei, mereka baru saja memakan pizza bersama Mingyu jika lupa, lalu sekarang sudah nyaris tengah malam. Untung saja restoran ini buka 24 jam. Coba jika tidak, Jungkook yakin Taehyung akan mencarihya hingga dapat.
Hampir selama 30 menit Jungkook duduk di depan Taehyung memperhatikan suaminya yang tengah makan dengan bahagia. Jika mengidam bisa seenaknya seperti Taehyung, rasanya Jungkook ingin mengidam juga.
"Udah, little pumkin' udah puas." Taehyung tersenyum lebar sambil mengusap perutnya. Lupa ya kalo bayinya ada di perut Jungkook bukan perut dirinya?
"Bayinya ada di perut Athala, daddy." Jungkook merengut dengan wajah lelahnya.
"Oh iya lupa hehehe. Habis ini ke salon ya bunny." Celetuk Taehyung lalu meraih cola di meja dan menghabiskannya.
Jungkook jelas terkejut dengan penuturan Taehyung. Hei, sekarang sudah jam 12 malam dan Taehyung ingin ke salon? Ayolah salon mana yang masih buka jam segini?
"Dio, besok aja ya? Athala cape. Little pumkin' juga pasti cape. Pulang aja ya? Athala ngantuk." Ucap Jungkook dengan puppy face miliknya.
"Uhh, padahal little pumkin' ingin daddynya ranbut biru. Ya udah kalo gitu. Ayo pulang." Taehyung mendengus kecewa lalu beranjak dari kursi dan meraih tangan Jungkook keluar restoran.
.
Tbc
Haii, maaf baru up. Minggu ini aku uts dan baru sempet up sekarang. Hari ini double up kok hehehe💜
Have a nice day :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah - Tk
FanfictionTaehyung Maulidio Wijaya dan Athalarik Jungkook Ivander akhirnya memutuskan untuk mengucapkan janji suci mereka di depan altar. Jadi, bagaimana kisah mereka setelah menjadi pasutri? Third book of "Bimbel" Disarankan baca "Bimbel" dan "Pacar" dulu...