Antrian panjang mulai terlihat hingga luar cafe yang baru dibuka hari ini. Euphoria Cafe, itulah namanya. Setelah perdebatan panjang memilih nama Cafe, pada akhirnya perdebatan mereka berakhir dengan Jungkook yang mengalah. Pada awalnya Jungkook ingin menamai Cafe ini dengan GoldenVante yang merupakan kombinasi nama cafe miliknya di korea dan restoran milik Taehyung. Sayangnya Taehyung bersikeras untuk menggunakan Euphoria yang merupakan lagu yang dipersembahkan Jungkook untuknya. Taehyung dengan sifat kekanak-kanakannya memaksakan kehendaknya yang berakhir menangis seperti anak kecil ketika Jungkook tidak menyetujuinya. Tau? Mingyu yang memperhatikan mereka memilih keluar rumah akibat tidak kuat melihat Taehyung yang sangat amat menjijikan di matanya.
Kini Euphoria Cafe menjadi pusat perhatian orang-orang khususnya mahasiswa yang baru saja keluar dari Universitas. Entah apa yang menjadi daya tarik Cafe ini. A-ah atau mungkin daya tariknya adalah pemuda manis yang membagikan brosur di depan cafe. Pemuda bergigi kelinci yang menggunakan hoodie pink dengan hidung kemerahannya dan senyuman menawannya dengan semangat membagikan brosur. Tak banyak pemuda atau wanita yang meminta nomor telefonnya yang berakhir diberikan dengan syarar memesan menu Cafe dengan minimal pembelian 3 menu dan menjadi pelanggan tetap di Cafe. Tak tau saja bahwa pemuda berusia 17 tahun ini telah menikah.
"Ck, rel. Gantian gih sama Athala." Ucap Taehyung yang kini sibuk menyajikan menu yang di pesan sambil melirik ke arah luar cafe.
"Duh, susah. Ini gue mau gantian gimana? Antriannya panjang gini." Balas Mingyu kini tengah mengoperasikan meja kasir.
"Ganti atau gue pecat?" Taehyung menatap tajam Mingyu dengan aura gelapnya.
"Iya-iya. Dasar bawel." Mingyu berdecak kesal lalu memutar bola matanya malas.
"Buruan." Perintah Taehyung dengan wajah datarnya yang langsung berubah menjadi tersenyum kembali saat melayani pelanggan.
Mingyu dengan terpaksa langsung keluar dari meja kasir lalu menghampiri Jungkook yang kini sedang dikerubungi gadis-gadis yang sibuk mencubit pipi gembilnya. Jungkook hanya membalas tersenyum lalu menyuruh para gadis tersebut untuk mampir ke cafe untuk membeli. Tentu saja gadis-gadis tersebut mengangguk mengiyakan. Siapa yang tega menolak permohonan pemuda bermata bulat tersebut coba?
"Athala, Dio suruh gantian. Lo layanin kasir aja katanya." Ucap Mingyu malas lalu mengambil brosur di tangan Jungkook.
"Lho, tapi nanti kalo pada ga mau dateng ke Cafe gimana? Kan Farrel mukanya buluk." Ucap Jungkook polos sambil menerjapkan matanya lucu.
"Bodo amatlah, ini perintah Dio. Bahaya kalo gue dipecat. Kalo gue gabut nanti ngapain coba? Mending kerja di Cafe siapa tau ketemu jodoh." Mingyu menatap Jungkook datar lalu mendorong Jungkook ke dalam dengan paksa.
"Pokoknya awas ya kalo ga ada yang mau dateng ke Cafe gara-gara Farrel." Ancam Jungkook dengan mengembungkan pipinya gemas.
"Iya-iya, bawel amat boncabe." Gumam Mingyu lalu kembali ke luar Cafe.
Jungkook yang melihat Taehyung sedang kelimpungan langsung berlari kecil ke arah meja kasir lalu memakai apron berwarna creme dan mulai melayani pelanggan. Detik demi detik berlalu, pelanggan yang awalnya mengantri hingga luar kini menjadi lebih sedikit. Ck, ternyata Mingyu berdampak besar bagi pelanggan di cafe.
"Please come to our cafe, we have discount 50% for today." Ucap Mingyu sambil menyunggingkan senyumnya dengan tangan yang terulur memberikan brosur kepada orang-orang yang lewat.
"No, thanks." Pemuda yang melewatinya langsung memberikan tangan tanda tak ingin lalu melewatinya tanpa memandang Mingyu.
"Anjir sombong amat dah." Celetuk Mingyu sambil menatap kesal ke arah pemuda tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah - Tk
Fiksi PenggemarTaehyung Maulidio Wijaya dan Athalarik Jungkook Ivander akhirnya memutuskan untuk mengucapkan janji suci mereka di depan altar. Jadi, bagaimana kisah mereka setelah menjadi pasutri? Third book of "Bimbel" Disarankan baca "Bimbel" dan "Pacar" dulu...