Tepat pukul 9 malam, posisi Jungkook saat ini sangat terancam. Siapa lagi pelakunya jika bukan Taehyung Maulidio Wijaya? Kedua tangan putih milik Jungkook diikat lalu kedua mata indahnya tertutup apik di balik kain hitam yang entah sejak kapan ada di tangan Taehyung. Murka? Iya jelas, sedari tadi sepanjang perjalanannya ke hotel Jungkook merengek ingin membuka matanya dengan ancaman jika Taehyung tidak mengijinkannya maka Jungkook akan turun dari gendongannya secara paksa lalu bertemu Mingyu. Kenapa sih Jungkook selalu membawa sahabat hitamnya itu? Lalu kenapa Jungkook tidak takut dengan ancamannya? Apa kedua mata doe miliknya ingin terlihat jelek akibat bintitan? Taehyung jelas naik pitam, yang awalnya ingin memberi kejutan berubah menjadi memberi hukuman.
"Daddy lepasin." Rengek Jungkook sambil meronta ronta di atas kasur.
"Nope bunny." Ucap Taehyung dengan suara rendahnya terdengar jelas di telinga Jungkook.
Seketika bulu kuduk Jungkook merinding ketika jemari panjang milik suaminya membelai pipinya halus lalu mulai turun ke lehernya. Bibir tebal milik Taehyung mulai terasa di atas permukaan kulitnya. Hampir setiap pangkal wajahnya dikecup pelan hingga berakhir membuat tanda kemerahan yang nyaris ungu di leher jenjang Jungkook hingga membuat kesayangannya itu meringis.
"Aa-ahh stop it daddy." Rengek Jungkook dengan air mata yang keluar di sudut matanya. Sayangnya, Taehyung tidak dapat melihat itu.
Tangannya perlahan mulai memasuki ke dalam hoodie pink milik Jungkook lalu mencari salah satu benda favoritnya di dalam sana. Bibirnya membentuk seringai ketika merasakan ada tonjolan kecil di sana yang mulai mengeras. Jari telunjuk dan jempolnya secara otomatis memilinnya hingga suara desahan keluar dari mulut manis Jungkook.
"Da–daddy, please." Jungkook mengelinjang dengan wajah pasrahnya.
"Please for what hm?" Tanya Taehyung lalu mulai menyibak hoodie Jungkook hingga menampilkan tubuh indah yang selalu Taehyung puja.
"Don't do this daddy. Ada little pumkin' di perut Athala." Jungkook berusaha memperingati Taehyung yang kini telah menjilati bagian dadanya lalu mengigit kecil di bagian dadanya yang sekal.
"Our little pumkin want to say hello with daddy, bunny." Bisik Taehyung dengan mata yang mulai menggelap.
Tangan Taehyung dengan cepat melepaskan celana yang dipakai Jungkook. Taehyung total termakan nafsunya sekarang. Taehyung tidak bisa berhenti sekarang, sudah lama si kecil tidak terpuaskan sejak bulan madu mereka.
Jungkook dengan sekuat tenaga memberontak di atas kasur. Tangannya berusaha lepas dari ikatan yang dibuat Taehyung yang sayangnya sia-sia. Tangannya malah menjadi perih. Jungkook pasrah sekarang, biarlah apa yang diinginkan Taehyung terjadi.
"Menyerah bunny?" Tanya Taehyung dengan nada meremehkannya. Jungkook yang mendengar itu hanya dapat mengangguk berharap Taehyung akan memberinya sedikit keringanan.
"Let's meet our little pumkin, tata." Taehyung menyeringai sambil mengelus kejantanannya yang telah terasa sesak sedari tadi.
"Berbalik bunny." Perintah Taehyung dengan nada datarnya yang membuat Jungkook mau tak mau menurutinya.
Plak
"A-ah. Sakithh hiks." Jungkook menangis ketika pantatnya merasakan rasa perih yang luar biasa. Baru pertama kali dirinya merasakan hal seperti ini.
"Hitung baby bunny. Ini punishment udah nyebut nama Farrel hari ini." Ucap Taehyung dengan rahang yang mengeras ketika mengingat kembali Jungkooknya merengek lebih baik pulang bertemu Mingyu selama perjalanan ke hotel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah - Tk
FanfictionTaehyung Maulidio Wijaya dan Athalarik Jungkook Ivander akhirnya memutuskan untuk mengucapkan janji suci mereka di depan altar. Jadi, bagaimana kisah mereka setelah menjadi pasutri? Third book of "Bimbel" Disarankan baca "Bimbel" dan "Pacar" dulu...