chapter 16

550 76 15
                                    

Sehun pov

Beberapa cake bergambar lucu berjejer rapih di etalase toko kue yang saat ini sedang ku datangi. Memilih salah satu dari mereka cukup membingungkan, karena jujur saja aku tidak tahu mana kue yang di sukai irene. Sempat berpikir untuk membawakannya bunga, coklat, atau hadiah lainnya sebagai tanda permintaan maafku. Tapi ku rasa sekarang irene bukan lagi gadis ABG yang harus ku rayu.

Akhirnya aku jatuhkan pilihan ke cake berwarna kuning berbentuk ayam, aku rasa irene akan menyukainya. Semoga!

"Saya mau cake yang kuning ini! "Ucapku pada pelayan toko kue tersebut, gadis itu hanya mengangguk lalu bergegas membungkus sepotong kue yang sudah ku pilih tadi. Sambil menunggunya, aku melihat tayangan televisi yang masih saja membahas beritaku. Semoga saja irene menghindari televisi untuk beberapa hari ini! Doaku dalam hati.

Selesai transaksi, aku pun langsung bergegas pergi. Namun langkahku terhenti kala seseorang menatapku dari salah satu kursi pengunjung. Meskipun aku menyamar seperti ini, aku rasa ia tahu siapa aku! Males meladeni, aku pun memilih keluar tanpa mau menggubrisnya.

"Oh sehun! " sial! Dia justru memanggil namaku dengan lantang! Mau tidak mau aku pun menoleh menatapnya. Chanyeol sudah berdiri tepat di belakangku dengan senyum sinisnya. Kenapa harus bertemu dengannya di saat seperti ini? Batinku kesal!

"Kenapa buru-buru sekali? "Pelan-pelan chanyeol berjalan mendekatiku. "Mau minum kopi bersama? " lanjutnya sembari menampakan senyuman bak devil.

_____

Lelaki itu mengulurkan tangannya tepat di hadpanku ketika kami memilih untuk berbincang sebentar. "Selamat! Aku tahu kalian akan bersama! " ucapnya santai.

"Apa maksudmu? "

"Kau dan davikah! " merasa di cueki, chanyeol pun menarik kembali tangannya. Lagi pula untuk apa aku menerima ucapan selamatnya? Toh aku dan davikah tidak ada hubungan apa-apa! Tapi sayangnya aku tak bisa bilang semua itu, jika chanyeol tahu yang sebenarnya aku rasa, aku sedang menggali kuburanku sendiri!

"Tak aneh kalau davikah akan mendapatkanmu! Wanita itu memang sungguh gigih! Aha.. " lanjut chanyeol di selingi dengan kekehannya.

"Kau cemburu? "

"Ah? " chanyeol membelalakan matanya bulat-bulat. "Tidak! Jangan salah paham, aku sudah memiliki seseorang yang pantas untuk ku! " chanyeol mengibaskan tangannya. "Lagi pula sejak aku tahu dia memanfaatkan ku, aku sudah tak peduli dengannya! "

"Memanfaatkan? Kau masih berpikir davikah memanfaatkan mu? Bukannya kau yang meninggalkannya tanpa alasan, bahkan kau menuduhnya berpacaran denganku saat itu?"

"Bukannya memang dia menyukaimu, dia rela mendekatiku hanya untuk membuatmu lebih dekat dengannya! "

Pernyataan chanyeol sungguh membuatku bingung. Drama apa lagi ini? Siapa yang harusnya aku percaya sekarang? Tapi kemungkinan davikah berbohong padaku itu tidak mungkin, sejauh ini dia terlihat baik dan justru chanyeol yang terlihat kesal padaku.

"Maaf kalau dulu aku pernah menjadi alasan kalian berpisah! Tapi kau harus tahu, dulu aku dan davikah tak punya hubungan apa-apa! Kami memang menjadi dekat. Bahkan kau sendiri tau statusku waktu itu! Dan berhentilah menyalahkan davikah, karena dia tidak akan pergi darimu kalau saja kau lebih bisa mengertinya" sepertinya chanyeol masih dendam padaku gara-gara davikah. Pikirku.

"Ah, ku pikir kau sudah mengenalnya lebih baik dari pada aku! Baiklah aku tidak ingin memperpanjang pembicaraan ini. Tapi aku perlu sedikit menasehatimu, untuk tidak terlalu percaya pada wanitamu! Dan aku pernah melihatmu bersama dengan mantan istrimu? Ku pikir kalian kembali bersama, aku tak menyangka kau melepaskan wanita baik seperti Irene untuk davikah" chanyeol menyunggingkan senyumnya. Entah kenapa aku marah dengan ucapan sinisnya.

closer (hunrene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang