chapter 12

706 116 48
                                    

Irene pov

Apa tadi aku tidak berlebihan saat berpisah dengan sehun? Kenapa aku harus berbalik badan dan tersenyum padanya? Bodoh! Apa yang akan sehun pikirkan setelah ini?

Ku gigit bibir bawahku sembari menunduk, sesekali aku menghentakkan kaki ku di lantai lift yang sedang membawaku naik ke lantai dimana apartemenku berada. Kesal sendiri dengan sikapku baru saja, seharusnya aku tidak tersenyum pada sehun. Lelaki itu pasti memikirkan hal yang aneh-aneh!

Pintu lift terbuka dan membuatku sadar kalau aku kini sudah sampai. Berjalan lemas dan mencoba untuk melupakan kejadian yang baru 5 menit terjadi, biarlah sehun akan berpikiran apa saja tentang sikapku baru saja, toh pekerjaanku akan segera berakhir!

Aku masukan kode apartemenku dan segera masuk ke dalam. "Kenapa malam sekali pulangnya? "Suara lelaki sukses membuatku kaget, aku bahkan sampai menyentuh dadaku ketika melihat taeyong sudah berdiri di depan ku sekarang.

"Apa yang kau lakukan di apartemenku malam-malam? " mataku melotot tak percaya melihat wajah taeyong yang sepertinya tengah kesal denganku.

"Aku menunggumu dari tadi siang! Kau tahu itu? " taeyong terus saja mengekoriku.

Aku buka lemari es dan ku ambil sebotol air putih dari sana. Aku menenggaknya lebih dulu sebelum aku menjawab pertanyaannya. "Kau tidak kerja? Untuk apa menungguku disini? " aku meliriknya sinis, kadang taeyong ini karyawan yang kelewat santai menurutku.

"A-ak-aku bekerja! Tapi aku ijin bekerja di luar hari ini! " jawabnya gugup. Aku hanya bisa terkekeh tak percaya, aku tahu tuan park adalah seniornya di kampus dulu, tapi bagaimana bisa taeyong seenaknya begini? Nanti kalau sudah di potong gaji pasti lelaki ini akan merengek padaku.

"Lebih baik kau pulang sekarang! Aku sudah lelah dan ingin segera istirahat.. "Jawabku malas.

Baru saja aku hendak berjalan menuju kamarku, tubuh taeyong sudah menghadang jalanku. "Kenapa kau tidak memberitahu aku dimana kau seharian ini? "

Aku membuang nafasku kasar, seperti sedang di introgasi saja. "Sehun tidak ingin melihatmu. Memangnya apa yang sudah kau lakukan padanya eoh? "

"Aha~sudah kuduga. Lelaki itu.. " sembari menyunggingkan senyum, sepertinya taeyong dan sehun tak bisa akur, padahal mereka tidak mempunyai masalah apapun. "Aku akan menginap disini.. Aku tidak akan membiarkan mu pergi sendirian besok! "

Mataku melotot tak percaya, tak seperti biasanya taeyong akan bersikap berlebihan seperti ini. "Kau seperti anak kecil saja! Sebaiknya kau pulang sana! " mendorong tubuhnya adalah cara satu-satunya agar lelaki ini mau pergi.

"Hei bae Irene. Kau tidak bisa membiarkan ku menginap disini... "

"Tidak.. Cepat pulang! " akhirnya aku berhasil mendorongnya hingga depan pintu.

"Baiklah. Tapi aku akan menjemputmu pagi nanti! " setelah taeyong menyelempangkan tasnya, ia akhirnya pamit pulang. Aku hanya bisa tertawa kecil melihat dirinya yang sesekali masih menoleh ke belakang melihatku.

_____

Sehun pov

Sekotak bekal untuk sarapan sudah berada di tanganku. Biasanya Irene yang akan menungguku setiap pagi, tapi semenjak aku memutuskan untuk menarik perhatiannya lagi, aku rasa tidak ada salahnya kalau aku yang kini memilih menjemputnya dan menunggunya. Aku harap Irene suka akan kejutan kecil ini dariku.

Hari ini juga pertama kalinya aku tak meminta tuan ahn dan kyungsoo untuk pergi ke lokasi bersama, aku memilih menyetir mobilku sendiri setelah sekian lama aku lebih sering di antar oleh supir pribadiku dan di temani manajerku itu. Tidak apa-apa lah lelah sedikit, namanya juga sedang usaha kembali merebut hatinya, pikirku nakal.

closer (hunrene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang