chapter 18

584 58 17
                                    

Author pov

Nafas nyonya bae sudah naik turun, ia tak menyangka kejadian 6 tahun silam bakal terjadi lagi, bahkan dengan orang yang sama. Tatapan nyonya bae terus saja menatap wajah sehun yang masih menunduk lemas.

Sudah hampir 5 menit nyonya bae hanya diam. Tak tahan dengan situasi tidak mengenakan ini, irene pun angkat bicara. Ia akan menjelaskannya dengan gamblang kali ini, kalau mereka tidak melakukan apapun, jelas saja irene berani, toh ia sangat ingat dengan kejadian semalam tidak seperti dulu yang memang ia ragu.

"Eomma.. kali ini aku yakin aku tidak melakukan apa-apa" ucap irene tegas. Sehun yang duduk disebelahnya pun segera menyentuh tangan irene, lelaki itu melirik ke arah irene seperti meminta wanita itu untuk diam.

"Kenapa?" Bisik irene bingung. Sehun menggeleng kecil lalu pandangannya kini ke arah nyonya bae yang masih menatap sehun.

"Eom..eomma apa kabar?" Ucap sehun ragu, ini adalah pertemuan pertama mereka setelah 6 tahun berlalu. Banyak perasaan yang meliputi nyonya bae dan juga sehun tentunya.

"Irene~ah, bisa kau tinggalkan kami berdua?" Kini pandangan nyonya bae kearah putri semata wayangnya. Wajahnya berubah tegas, irene tahu kalau ibunya lagi-lagi kecewa padanya.

"Eomma..."

"Pergilah. Aku tidak apa-apa!" Ucap sehun singkat.

_____

Melihat tubuh putrinya sudah menghilang dari balik pintu masuk rumah, nyonya bae kembali menatap sehun yang masih menunduk. Seketika saja air mata nyonya bae jatuh. Ia menangis di depan sehun sampai membuat sehun bingung.

Lelaki itu pun bangun dari duduknya lalu mendekati nyonya bae yang ternyata sejak tadi sedang menutupi kesedihannya dengan berpura-pura tegas. "Eomma, kau baik-baik saja?" Seru sehun sembari menyentuh punggung mantan ibu mertuanya itu.

"Aku senang kau terlihat baik-baik saja. Bagaimana hidupmu selama ini ?" Ucapan nyonya bae jelas saja membuat sehun terkejut. Selama ini nyonya bae pun mengkhawatirkannya, tapi perasaan sehun tidak enak dengan keadaan ini.

"Aku baik-baik saja eomma.. mianhae, aku sudah gagal menjadi anakmu" sehun menunduk lemas. Sehun tahu nyonya bae kecewa padanya, tapi disisi lain ia pun tahu kalau mantan ibu mertuanya ini menyayanginya.

Nyonya bae hanya mengangguk lemah, ia menyentuh pipi sehun agar lelaki itu menatapnya kembali. "Aku tahu semua yang kalian alami itu berat, tapi aku sungguh tidak bisa melihat irene seperti dulu lagi sehun~ah.."

Sehun hanya diam, ia mencoba mencerna ucapan nyonya bae.

"Kau mengerti maksud eomma kan? Eomma mau kalian bahagia.." nyonya bae menyentuh kedua tangan sehun, ia genggam erat. "Bahagia dengan kehidupan kalian masing-masing, jika kalian kembali bersama, semua itu akan semakin sulit buat irene, kau sudah bukan sehun yang dulu.. sekarang kau adalah seorang bintang sehun~ah..bahkan hubunganmu dengan artis itu..."

"Aku tidak memiliki hubungan apa-apa dengannya.." potong sehun.

"Ya eomma tahu, itulah maksud eomma..eomma tidak bisa lihat irene terluka lagi!" Nyonya bae kembali menangis, memori kesedihan irene semenjak bercerai dengan sehun kembali berputar di otaknya.

Semenjak bercerai, irene sempat kembali ke kampung halamannya. Ia berniat sejenak saja melupakan sehun meskipun ia rasa itu semua tidak mungkin. Keseharian irene hanya menyendiri. Pagi-pagi sekali irene sudah bangun dan sibuk di dapur, entah apa yang ingin ia masak, irene hanya menyibukan dirinya memasak sesuatu yang ada dipikirannya pagi ini.

"Kenapa kau sudah bangun?" seru nyonya bae ketika melihat irene tengah sibuk menempatkan masakan yang baru saja matang ke atas piring.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

closer (hunrene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang