Author pov
Berkali-kali sehun melihat kyungsoo yang sedang memijit kepalanya, sepertinya kyungsoo tengah pusing menghadapi berita yang lagi-lagi membuat heboh masyarakat. Bahkan kyungsoo sampai mematikan ponselnya kala benda persegi itu terus saja berdering, karena si penelpon yang ingin memastikan kebenaran berita tersebut.
Sehun yang merasa bersalah akhirnya mencoba untuk buka suara, menyuarakan idenya yang mungkin dapat di terima kyungsoo.
"Apa sebaiknya aku mengaku saja, seperti bilang kalau aku memang tengah dekat dengan irene ?" Dengan tampang polosnya sehun berharap kyungsoo menyetujui idenya.
Mendengar ucapan sehun, kyungsoo justru terkekeh kecil. "Kau pikir setelah itu selesai. Kau lupa kita hidup dimana? Saat ini kau sedang syuting film, apa yang akan terjadi kalau kau mengaku mengencani wanita biasa oh sehun? Bagaimana dengan film mu nanti ?"
Sehun hanya diam, bagaimanapun ia tak boleh gegabah dalam menyikapi setiap berita yang menyangkut dirinya. Meskipun itu harus menyakiti perasaannya sendiri ataupun orang yang sangat ia cintai.
"Jadi aku harus bagaimana ?" Tanya sehun pasrah.
"Aku sudah bilang kau harus hati-hati! " tatapan mata kyungsoo seakan siap menerkam sehun saat itu juga. Tapi kyungsoo justru berdiri dari duduknya, mengambil ponselnya lalu berjalan menjauh dari sehun. Menyalakan kembali ponselnya dan tak perlu menunggu lama, manajemen sehun pun langsung menghubungi lelaki berwajah datar tanpa ekspresi itu.
Pembicaraan mereka nampak serius sampai akhirnya kesepakatan tercipta antara manajer sehun dan manajemen yang menaungi sehun.
Kening sehun mengkerut heran setelah kyungsoo kembali duduk di hadapannya. Wajahnya nampak tak baik, tapi sehun tahu kalau kyungsoo sudah menyetujui apa yang akan mereka katakan pada media. "Ada apa? "
"Kita sudah sepakat untuk membuat beritamu ini sebagai bentuk promosi! "
"Maksudmu? "
"Kau harus mengaku kalau kau sedang menjalin Asmara.. "
Senyum sehun terurai, akhirnya ia dapat memperkenalkan Irene sebagai bagian terpenting dalam hidupnya.
"Tapi tidak dengan Irene! " lanjut kyungsoo dan saat itu juga senyum sehun menghilang. "Kau harus mengaku sedang berpacaran dengan davikah! " seru kyungsoo sedikit ragu.
_____
Irene pov
Rasanya sulit sekali untuk memejamkan mata, aku ingin cepat tidur dan enggan memikirkan yang saat ini tengah terjadi denganku dan juga sehun. Pemberitaan kali ini sungguh mengganggu. Menyalakan lampu di samping tempat tidurku, aku kembali duduk menyandar pada kepala ranjang. Kembali melihat ponsel dan berita heboh hari ini, memang sih wajahku tak terlihat, tapi tak bisa di pungkiri kalau wanita pada foto ini adalah tubuhku.
Apa yang akan sehun lakukan ya ? Aku ingin sekali menghubunginya, tapi aku takut mengganggu istirahatnya. Baru saja aku hendak merebahkan kembali tubuhku, ponselku berdering dan tertera nama sehun sebagai pemanggil.
"Kau belum tidur? " ucap sehun saat aku mengangkat panggilannya.
"Kau pikir aku akan bisa tidur setelah kehadiranku membuat masalah untukmu? "
"Aku sudah menduganya kalau kau akan menyalahkan dirimu sendiri! "
Aku hanya diam, aku bahkan tidak tahu kalau sehun mampu membaca pikiranku. Ya, aku merasa kehadiranku justru akan menambahkan masalah untuk sehun. Bagaimanapun, sehun sudah bukan lagi lelaki biasa yang aku kencani 5 tahun lalu. Saat ini, lelaki yang tengah berbicara denganku adalah seorang Bintang yang memiliki jutaan penggemar. Langkahnya selalu menjadi pusat perhatian, harusnya aku sadar itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
closer (hunrene)
FanfictionTidak ada yang tahu bagaimana tuhan mempertemukan dua insan menjadi pasangan. Takdir membuat sehun dan Irene memiliki ceritanya sendiri. Semua berawal dari kenangan yang menyakitkan namun kenangan itulah yang dapat membuat sehun dan Irene semakin d...