chapter 14

561 82 27
                                    

*attention

Sebelum lanjut baca chap 14, di sarankan untuk ulang dulu bacanya dari chap 13😭😭😭😭
Maaf yaa kelamaan apdeeet 🙏😭

_____
Sehun pov

Seharian ini aku hanya bermalas-malasan saja di kamar. Tiduran di kasur sembari menatap layar ponselku. Ruang gerak ku seakan terbatas dengan satu tangan, meskipun aku harus kesulitan karena cedera yang aku alami, tapi aku bersyukur. Lewat musibah inilah akhirnya aku bisa bersama irene kembali.

Irene bilang dia akan datang lagi nanti malam, aku berharap langit cepat gelap karena aku sudah merindukannya. Sekarang ini saja aku hanya bisa memandang fotonya, foto yang aku ambil 5 tahun lalu waktu kami pergi berkemah. Satu-satunya foto irene yang tersisa di galeri ponselku. Aku memang sengaja tidak menghapusnya karena jujur saja, terkadang aku merindukannya dan ingin melihatnya.

Melihat fotonya yang tersenyum, aku pun jadi ikut tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melihat fotonya yang tersenyum, aku pun jadi ikut tersenyum. Padahal dulu, waktu aku melihat foto ini, aku justru menangis. Tapi sekarang aku begitu bahagia dapat melihat senyumannya lagi. Di saat sedang asik-asiknya melihat foto irene, bell rumahku berdering. Aku harap itu irene!

Dengan cepat aku bangun dari tidurku dan berlari keluar. Aku buka pintu rumahku dan senyumku sedikit memudar kala melihat davikah tengah berdiri di depanku. Ia masuk ke dalam lalu memeluk ku sejenak.

"Kau sudah lebih baik sekarang? " ucapnya lembut.

Aku hanya mengangguk kecil. Wajar saja jika davikah datang, toh dia pasti masih sangat bersalah karena sudah membuatku terluka. Ya meskipun semua ini bukan salahnya.

"Kau sudah makan? Aku akan membuatkan mu makan malam! "

"Ah tidak usah. Aku tidak ingin merepotkanmu! "

"Sehun~ah, kau sama sekali tidak merepotkan aku! Lihatlah kamu sekarang, kau terluka karena aku! " davikah menyentuh tanganku yang di gips kemudian tersenyum manis menatapku. "Aku tidak begitu jago masak, tapi akan kubuatkan kau hidangan yang spesial! "

"Terimakasih.. "Hanya kata itu yang dapat terucap. Bagaimanapun aku tidak bisa menolak niat baiknya. Hanya makan malam, tidak lebih bukan?

_____

"Kau tidak syuting? " setelah kami berdua makan bersama, davikah justru ikut duduk dan makan buah yang sudah ia potongkan untuk ku. Pembicaraan kami memang masih seputar pekerjaan dan menurutku tidak ada yang salah. Meskipun aku tetap berharap irene akan datang tengah malam saja, aku tidak ingin irene salah paham melihat kami berdua disini.

"Aku sengaja meminta libur. Aku ingin mengurusmu untuk hari ini! "

"Ah tidak perlu. Aku sungguh baik-baik saja! "

Davikah menyentuh bibirku, ia seperti sedang membersihkan noda yang ada di samping bibirku. "Kau bilang baik-baik saja, tapi kau sendiri tidak tahu kalau ada makanan yang menempel di wajahmu! " seru davikah seraya terkekeh.

closer (hunrene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang