2🌹 Si darah dingin

4.2K 463 43
                                    














Dentuman musik terdengar di setiap penjuru ruangan. Lautan manusia di atas lantai gemerlap bergerak berdansa seirama dengan musik yang berdentum. Tak lupa makhluk makhluk bertubuh indah meliukkan tubuh nya yang setengah telanjang itu pada tiang peyangga. Memamerkan setiap lekuk tubuh yang sudah tak suci lagi. Namun para pria berhidung belang itu bersorak sorai tertawa sesekali tangan tangan jahil mereka menjawil tubuh indah itu.

Di sudut remang remang sana tak luput dari pandangan para pasangan yang tengah bercumbu, mereka bahkan tak malu untuk melakukan kegiatan 'gila' di depan umum.

Semua yang ada di sana terjebak dalam lautan hitam dosa. Menikmati bagaimana dunia semakin menggelapkan mata mereka dan menyesatkan mata mereka.

Brak!

Pintu lebar itu terbuka. Sosok pria angkuh itu berdiri di sana dengan seorang pendamping di sampingnya. Dentuman musik terdengar menyapanya. Para jalang itu mulai mendekat padanya, menggodanya secara terang terangan. Namun Ia tetap melangkahkan kaki jenjang nya tanpa peduli. Salah satu jalang itu menahan tangannya, berusaha merayunya. Ia memalingkan wajah lalu menatapnya dalam. Segera jalang itu melepaskan lengannya. Tak berani untuk menggodanya lebih jauh.

Ia berjalan di depan tanpa peduli semua hal di sekitarnya.

Sedangkan pendamping setianya masih dengan halus menolak jalang-jalang itu.

Pria itu menghentikan langkahnya. Lalu melihat kebelakang sekedar menatap bawahan nya yang setia itu tengah menolak jalang itu dengan halus.

"Jung Hoseok! " Ia memanggil namanya sekali. Lalu sekeliling menatap ke arahnya.

Dia bahkan mampu membuat semua orang disana membeku dengan suaranya. Entah bagaimana musik berhenti berdentum, lautan manusia itu berhenti berdansa. Dia datang bagai dewa kematian di penghujung kemarau.

Segera seseorang bernama Hoseok itu menghampirinya, dan kembali berdiri pada posisinya, yakni di samping pria itu.

"Apa yang kau lakukan di sana?" Suara bariton itu berujar rendah. Siapapun yang mendengarnya akan merasa terintimidasi dan ketakutan. Bahkan suasana dalam club malam terkenal itu terasa mencekam sejak pria itu datang.

"Maaf Tuan. Aku tak bisa melukai mereka." Hoseok berujar jujur. Dia adalah pria jujur yang begitu tulus.

Dia seorang asissten pribadi.

Satu satunya asisten pribadi yang betah dengan Tuannya saat ini.

"Kau harus belajar melukai mereka Hoseok-ah." Ia memanggil asistennya dengan akrab, sejenak Ia menyungingkan smirk nya.






"Tu-Tuan Kim! Anda di sini! W-wah! Suatu kehormatan bagi club malam kami!" Seorang pria bertubuh gemuk itu keluar dari sebuah ruang tangga dengan pakaian yang acak acakan.

Pria tampan itu segera memalingkan wajahnya. Lalu menatap tajam ke arah pria gemuk itu.

"Bang Shin Hyuk.." Ucapnya dalam.

Selangkah demi langkah Ia ambil mendekat ke arah pria gemuk itu.

"Tuan Kim, bagaimana kalau kita duduk dulu? Ayo kita ke ruang khusus dan membicarakan hal ini dengan baik baik." Pria gemuk bernama Bang Shin Hyuk itu berkeringat dingin ketika sang predator mendekat hendak memakannya.

"Ku lihat bisnis mu semakin lancar Shin. Bagaimana jika, aku minta uang ku kembali?" Ucap pria itu singkat.

"A-aku akan menggembalikan uang mu. Sudah ku siapkan." Ucapnya tergagap.

Fluffy Love [NAMJIN]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang